Positif Covid-19 di Bali Jadi 235 Kasus, Tingkat Kesembuhan Capai 51,49 Persen
DENPASAR, NusaBali
Kasus positif Covid-19 (Corona) di Bali mnasih terus bertambah. Jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali hingga Jumat (1/5) tembus angka 235 kasus.
Namun yang menggembirakan, pasien yang berhasil sembuh juga terus melambung hingga 121 orang atau 51,49 persen. Per 1 Mei 2020 kemarin, terjadi penambahan 13 orang positif Covid-19 di Bali, yang terdiri dari 4 kasus imported case (tertular di luar Bali) dan 9 kasus transmisi (tertular di Bali). Dengan penambahan ini, maka positif Coriona di Bali saat ini men¬capai 235 kasus, terdiri dari 8 WNA dan 227 WNI.
“Dari 227 WNI ini, 141 orang merupakan kasus imported case (63,40 persen), 20 orang terinfeksi dari daerah terjangkit di Indonesia (8,51 persen), dan 66 orang lagi kasus transmisi lokal (28,08 persen),” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran live strea¬ming di akun Youtuba Humas Provinsi Bali, Jumat malam.
Sedangkan pasien positif Corona yang berhasil sembuh bertambah 8 orang lagi, Ju¬mat kemarin, sehingga total akumulatif pasien sembuh menjadi 121 orang. Wal¬ha¬sil, tingkat kesembuhan pasien di Bali mencapai 51,49 persen. Ini jauh melam¬paui tingkat kesembuhan secara nasional sekitar 15,08 persen.
“Sementara pasien yang meninggal tidak ada penambahan, tetap jumlahnya 4 orang. Saat ini, pasien yang masih dirawat sebanyak 110 orang di rumah sakit ru¬jukan dan tempat karantina yang dikelola Pemerintah Provinsi Bali,” ungkap Dewa Indra sembari menyebut saat ini Pemprov Bali sudah mengelola 3 tempat karanti¬na.
Sementara itu, terkait hasil pelaksanaan rapid test di Banjar Srokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, yang berawal dari 8 orang positif Covid-19 dalam satu banjar, telah dilakukan rapid test terhadap 1.210 orang, Kamis (30/4) lalu. Dari ju¬m¬lah tersebut, 443 orang hasilnya reaktif.
Hasil ini kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan swab terhadap 125 orang. “Tadi pagi (kemarin) kita lakukan uji laboratorium menggunakan metode PCR dan tadi sore hasilnya sudah keluar. Astungkara, seluruh 125 orang itu hasilnya nega¬tif,” ungkap birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini.
Disebutkan, Jumat kemarin juga dilakukan rapid test lanjutan terhadap 669 orang, dan ditemukan sebanyak 4 orang hasil reaktif atau positif rapid tes. Tim Gugus Tu¬gas Provinsi juga sudah mengambil sampel swab terhadap masyarakat yang di-ra¬pid test tersebut dan akan diuji di Laboratorium Kesehatan RSUP Sanglah, Denpa¬sar, Sabtu (2/5) ini.
“Gugus tugas provinsi Bali telah mengambil sampel swab sebanyak 183 orang. Ki¬ta upayakan besok (hari ini) bisa diuji laboratorium, meskipun tidak bisa semua¬nya sekaligus karena laboratorium kita tidak bisa menguji sedemikian banyak. Mu¬dah-mudahan, hasilnya negatif,” harap Dewa Indra.
Selain di Bangli, Gugus Tugas Provinsi Balio juga mengecek rapid test di Kelurah¬an Padangkerta, Kecamatan Karangasem yang beberapa hari lalu kedapatan 4 orang positif Covid-19 dalam satu keluarga. Untuk Banjar Kaleran, Kelurahan Pa¬dangkerta telah dilakukan rapid test terhadap 181 orang dan kedapatan 12 orang yang hasilnya reaktif atau positif. Dari 12 orang hasil reaktif, 1 orang di antaranya adalah balita berusia 4 tahun.
“Balita ini sudah diambil swab dan keluar hasilnya negatif. Sedangkan 11 orang lagi masih menunggu hasil lab. Namun, 11 orang ini sudah ditempatkan di tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali,” terang mantan Kepala BPBD Provinsi Bali ini.
Pemkab Karangasem saat ini telah menetapkan isolasi bagi warga Banjar Kaleran, Kelurahan Padangkerta. Karena itu, pemenuhan kebutuhan sembakonya dipenuhi oleh Gugus Tugas Kabupaten Karangasem.
Di sisi lain, Gubernur Bali Wayan Koster telah menetapkan Keputusan Gubernur Bali untuk memperpanjang status Tanggap Darurat Penanganan Covid-19 hingga 20 Mei 2020. Menurut Dewa Indra, penetapan status ini akan mengikuti kondisi di lapangan terkait Covid-19. *ind
Komentar