Baktiseraga Bakal Miliki Tempat Pengolahan Sampah
Dari tujud desa yang diajukan ke pusat, hanya Desa Baktiseraga yang diplot mengembangkan
Tempat Penampungan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
SINGARAJA, NusaBali
Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng tahun ini mendapatkan bantuan Tempat Penampungan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dari pemerintah pusat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng. Bantuan tempat pengelolaan sampah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, dipastikan mulai dibangun bulan Juli mendatang.
Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, Jumat (1/5) kemarin menjelaskan bantuan pembangunan TPS3R akan digarap dengan anggaran Rp 600 juta. TPS3R disebut mantan Camat Gerokgak ini akan dilengkapi dengan unit hangar, mesin pencacah sampah, mesin pengayak, motor pengangkut sampah dan perkantoran sederhana lengkap dengan toilet. “Pembangunan tetap akan dilaksanakan karena ini bagian dari program kegiatan padat karya berbasis masyarakat,” jelas dia.
Setelah bangunan fisiknya jadi, seluruh pengelolaannya akan diserahkan kepada desa. Tentu desa diharapkan sudah menyiapkan biaya operasionalnya. Kadis Ariadi menjelaskan, sebelum ditetapkan Desa Baktiseraga menjadi penerima bantuan TPS3R DLH Buleleng mengajukan 7 desa, hanya saja yang disetujui hanya satu.
DLH pun memprioritaskan Desa Baktiseraga karena jumlah KK dan volume sampah yang ditangani setiap harinya cukup banyak. Bantuan TPS3R ini ke depannya diharapkan dapat memberikan solusi penanganan masalah sampah di Desa Baktiseraga. Sedangkan bantuan yang sama juga sebelumnya sudah pernah diberikan Kementrian PUPR, yakni di Desa Kubutambahan dan Desa Tukadmungga. Ariadi pun berharap tahun depan bantuan yang sama dapat kembali diberikan kepada Buleleng karena masih banyak desa yang membutuhkan untuk penanganna sampah.
Sementara itu Perbekel Baktiseraga, Gusti Putu Armada dikonfirmasi terpisah mengaku sudah menyiapkan tempat untuk TPS3R di desanya. Desa juga telah menyiapkan lahan seluas 4 are di kawasan perumahan LC yang saat ini dipakai sebagai TPS. Hanya saja sejauh ini masih terkesan jorok. Dengan bantuan yang akan diterima, Perbekel Armada berharap TPS3R itu dapat menjadi solusi masalah sampah di Baktiseraga dan menghilangkan kesan jorok di lingkungan sekitar TPST.
“Kami harus prepare manajemen untuk pembangunan fisik, transisi untuk sampah yanga dad an penyiapan operasional managemennya. Kalau saat ini kami manajemen sampahnya kami punya di bawah BUMDes,” kata Perbekel Armada.*k23
Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, Jumat (1/5) kemarin menjelaskan bantuan pembangunan TPS3R akan digarap dengan anggaran Rp 600 juta. TPS3R disebut mantan Camat Gerokgak ini akan dilengkapi dengan unit hangar, mesin pencacah sampah, mesin pengayak, motor pengangkut sampah dan perkantoran sederhana lengkap dengan toilet. “Pembangunan tetap akan dilaksanakan karena ini bagian dari program kegiatan padat karya berbasis masyarakat,” jelas dia.
Setelah bangunan fisiknya jadi, seluruh pengelolaannya akan diserahkan kepada desa. Tentu desa diharapkan sudah menyiapkan biaya operasionalnya. Kadis Ariadi menjelaskan, sebelum ditetapkan Desa Baktiseraga menjadi penerima bantuan TPS3R DLH Buleleng mengajukan 7 desa, hanya saja yang disetujui hanya satu.
DLH pun memprioritaskan Desa Baktiseraga karena jumlah KK dan volume sampah yang ditangani setiap harinya cukup banyak. Bantuan TPS3R ini ke depannya diharapkan dapat memberikan solusi penanganan masalah sampah di Desa Baktiseraga. Sedangkan bantuan yang sama juga sebelumnya sudah pernah diberikan Kementrian PUPR, yakni di Desa Kubutambahan dan Desa Tukadmungga. Ariadi pun berharap tahun depan bantuan yang sama dapat kembali diberikan kepada Buleleng karena masih banyak desa yang membutuhkan untuk penanganna sampah.
Sementara itu Perbekel Baktiseraga, Gusti Putu Armada dikonfirmasi terpisah mengaku sudah menyiapkan tempat untuk TPS3R di desanya. Desa juga telah menyiapkan lahan seluas 4 are di kawasan perumahan LC yang saat ini dipakai sebagai TPS. Hanya saja sejauh ini masih terkesan jorok. Dengan bantuan yang akan diterima, Perbekel Armada berharap TPS3R itu dapat menjadi solusi masalah sampah di Baktiseraga dan menghilangkan kesan jorok di lingkungan sekitar TPST.
“Kami harus prepare manajemen untuk pembangunan fisik, transisi untuk sampah yanga dad an penyiapan operasional managemennya. Kalau saat ini kami manajemen sampahnya kami punya di bawah BUMDes,” kata Perbekel Armada.*k23
Komentar