Unud Produksi Disinfektan yang Aman untuk Kulit dan Mata

Fakultas Farmasi Unud berhasil memproduksi disinfektan jenis baru. Tidak seperti disinfektan yang biasa ditemukan di toko-toko obat, disinfektan hasil temuan Unud kali ini sangat aman untuk digunakan. Bahkan sama sekali tidak berbahaya walau mengenai kulit atau bahkan mata sekalipun.

Ribuan liter cairan pembunuh virus itu diserahkan Unud ke Polda Bali di Polresta Denpasar, Kamis (30/4) siang. Puluhan jerigen disinfektan itu semuanya dikumpulkan di Polresta Denpasar lalu dibagikan ke seluruh Polres se-Bali. Selanjutnya cairan itu disalurkan ke masing-masing Polsek untuk diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma.

"Kita mendapat bantuan 2.400 liter disinfektan hasil produksi dari kampus Unud. Ribuan liter cairan kimia dibagikan ke semua Polres jajaran di Bali. Selanjutnya disumbangkan ke masyarakat yang membutuhkan. Yang tahu itu adalah masing-masing Polres. Kalau di Denpasar akan disebarkan pada titik di mana ada pasien positif Covid-19," tutur Kapolresta Denpasar, AKBP Jansen Avitus Panjaitan, Kamis siang.

AKBP Jansen menyampaikan apresiasi kepada Unud yang berkontribusi besar dalam memerangi wabah Covid-19. "Ini sebuah temuan yang spektakuler. Cairan ini sangat aman. Bahkan kemarin cairan ini saya coba basuh di muka. Tetapi hasilnya sangat aman. Tidak berbahaya untuk mata dan kulit," tandasnya.

Sementara Koordinator Program Studi (Prodi) Farmasi, Dewa Ayu Suastini SF M Farm Apt, mewakili Unud mengungkapkan bahan dasar disinfektan yang dihasilkan ini adalah benzalkonium klorida yang biasa dipakai untuk tetes mata dan telinga atau pembunuh bakteri dan virus. Disinfektan ini sesuai standar World Health Organization (WHO).  "Ada beberapa disinfektan yang dianjurkan WHO. Kami bahan dasar benzalkonium klorida. Dengan konsentrasi yang kami formulasi itu berdasarkan beberapa literatur yang menggunakan humancorona virus. Disinfektan ini bisa digunakan untuk seluruh permukaan. Cairan ini sudah siap langsung digunakan. Ini efektif untuk membunuh humancorona virus dan SARS," tandasnya. *pol