Seluruh Pintu Masuk Desa Abuan Dijaga Ketat
Di Kubu, Karangasem Balita Positif Covid-19
BANGLI, NusaBali
Penjagaan ketat dilakukan di pintu-pintu masuk wilayah Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, Sabtu (2/5).
Petugas gabungan ini tersebar di beberapa titik melibatkan ratusan personel. Penjagaan ketat dilakukan menyusul diberlakukan karantina wilayah Desa Abuan. Karantina wilayah ini menyusul 443 warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Su¬sut, Bangli yang hasil rapid testnya dinyatakan reaktif atau positif.
Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, mengatakan menindaklanjuti instruksi Bupati Bangli untuk melakukan karantina Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, per Kamis 30 April personel Polres Bangli diterjunkan ke Banjar Serokadan. Ada beberapa titik penjagaan, termasuk pengamanan pelaksanaan rapid test. "Penyekatan dilakukan di pintu keluar masuk Banjar Serokadan," ungkapnya.
Kemudian per 1 Mei, Gubernur Bali, Wayan Koster, mengeluarkan instruksi agar dilakukan isolasi seluruh Desa Abuan, yang meliputi 3 banjar, yakni Banjar Serokadan, Banjar Abuan dan Banjar Sala. Dengan demikian titik penyekatan ditambah seperti di perbatasan dengan Desa Demulih dan Banjar Manuk, Desa Susut.
Lebih lanjut untuk penjagaan di masing-masing titik melibatkan petugas gabungan meliputi personel Polres Bangli, Brimob Polda Bali, dan Dalmas Polda Bali. "Penjagaan personel Polri serta melibatkan personel TNI dan juga limnas. Selain anggota yang menjaga di perbatasan wilayah ada juga satgas pencegahan yang tugasnya melakukan imbauan sampai ke tindakan upaya paksa terhadap warga yang tidak mematuhi protap pencegahan Covid-19," kata AKBP Gusti Dhana sembari mengatakan setidaknya ada 6 pos penjagaan.
Kemudian dari Brimob Polda Bali juga menyiapkan personel untuk melakukan sterilisasi terhadap kendaraan yang keluar masuk wilayah desa dan lokasi fasilitas umum di Desa Abuan. Disinggung mekanisme penjagaan, AKBP Gusti Dhana mengatakan untuk penjagaan dilakukan 24 jam dengan sistem shift. Hal ini guna memastikan instruksi pemerintah terlaksana dengan baik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Jika masyarakat ada berkepentingan maka akan didampingi oleh petugas," tegasnya.
Sementara dari Karangasem, balita umur 4,5 tahun asal Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem dinyatakan positif Covid-19. Koordinator Satgas Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengaku penasaran atas terpaparnya seorang balita ini. Namun informasi di lapangan, Sabtu (2/5) menyebutkan ada nenek dan kakek dari Desa Kubu sempat bertandang ke Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem ke rumah dagang (pemilik warung) yang dinyatakan positif Covid-19. Saat itu nenek dan kakek mengajak seorang cucu. Cucunya itu sempat digendong sama pedagang yang positif Covid-19 tersebut.
Balita asal Desa Kubu ini mulanya dirapid tes, Rabu (29/4) hasilnya reaktif, kemudian dites swab, Kamis (30/4) hasilnya baru keluar, Jumat (1/5) dinyatakan positif.
Selanjutnya, Sabtu (2/5) balita tersebut diantar ke Bapelkes Provinsi Bali, untuk menjalani perawatan didampingi ibu kandungnya yang mengenakan alat pelindung diri (APD). Setelah ditemukan adanya seorang balita positif Covid-19, maka sebanyak 13 warga yang masih kerabat dari balita itu menjalani rapid tes di Desa Kubu, hanya satu warga yang hasilnya reaktif.
Begitu juga dari Desa/Kecamatan Bebandem telah dirapid tes sebanyak 20 warga, satu reaktif akan dilanjutkan tes swab, Minggu (3/5). "Kita masih telusuri asal usul dari mana balita di Desa Kubu ini bisa terpapar covid-19," kata I Gusti Bagus Putra pertama yang juga Kadis Kesehatan Karangasem ini. * esa, *k16
Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, mengatakan menindaklanjuti instruksi Bupati Bangli untuk melakukan karantina Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, per Kamis 30 April personel Polres Bangli diterjunkan ke Banjar Serokadan. Ada beberapa titik penjagaan, termasuk pengamanan pelaksanaan rapid test. "Penyekatan dilakukan di pintu keluar masuk Banjar Serokadan," ungkapnya.
Kemudian per 1 Mei, Gubernur Bali, Wayan Koster, mengeluarkan instruksi agar dilakukan isolasi seluruh Desa Abuan, yang meliputi 3 banjar, yakni Banjar Serokadan, Banjar Abuan dan Banjar Sala. Dengan demikian titik penyekatan ditambah seperti di perbatasan dengan Desa Demulih dan Banjar Manuk, Desa Susut.
Lebih lanjut untuk penjagaan di masing-masing titik melibatkan petugas gabungan meliputi personel Polres Bangli, Brimob Polda Bali, dan Dalmas Polda Bali. "Penjagaan personel Polri serta melibatkan personel TNI dan juga limnas. Selain anggota yang menjaga di perbatasan wilayah ada juga satgas pencegahan yang tugasnya melakukan imbauan sampai ke tindakan upaya paksa terhadap warga yang tidak mematuhi protap pencegahan Covid-19," kata AKBP Gusti Dhana sembari mengatakan setidaknya ada 6 pos penjagaan.
Kemudian dari Brimob Polda Bali juga menyiapkan personel untuk melakukan sterilisasi terhadap kendaraan yang keluar masuk wilayah desa dan lokasi fasilitas umum di Desa Abuan. Disinggung mekanisme penjagaan, AKBP Gusti Dhana mengatakan untuk penjagaan dilakukan 24 jam dengan sistem shift. Hal ini guna memastikan instruksi pemerintah terlaksana dengan baik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Jika masyarakat ada berkepentingan maka akan didampingi oleh petugas," tegasnya.
Sementara dari Karangasem, balita umur 4,5 tahun asal Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem dinyatakan positif Covid-19. Koordinator Satgas Bidang Kesehatan Penanganan Covid-19 Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengaku penasaran atas terpaparnya seorang balita ini. Namun informasi di lapangan, Sabtu (2/5) menyebutkan ada nenek dan kakek dari Desa Kubu sempat bertandang ke Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem ke rumah dagang (pemilik warung) yang dinyatakan positif Covid-19. Saat itu nenek dan kakek mengajak seorang cucu. Cucunya itu sempat digendong sama pedagang yang positif Covid-19 tersebut.
Balita asal Desa Kubu ini mulanya dirapid tes, Rabu (29/4) hasilnya reaktif, kemudian dites swab, Kamis (30/4) hasilnya baru keluar, Jumat (1/5) dinyatakan positif.
Selanjutnya, Sabtu (2/5) balita tersebut diantar ke Bapelkes Provinsi Bali, untuk menjalani perawatan didampingi ibu kandungnya yang mengenakan alat pelindung diri (APD). Setelah ditemukan adanya seorang balita positif Covid-19, maka sebanyak 13 warga yang masih kerabat dari balita itu menjalani rapid tes di Desa Kubu, hanya satu warga yang hasilnya reaktif.
Begitu juga dari Desa/Kecamatan Bebandem telah dirapid tes sebanyak 20 warga, satu reaktif akan dilanjutkan tes swab, Minggu (3/5). "Kita masih telusuri asal usul dari mana balita di Desa Kubu ini bisa terpapar covid-19," kata I Gusti Bagus Putra pertama yang juga Kadis Kesehatan Karangasem ini. * esa, *k16
1
Komentar