Langgar Isolasi, 2 Warga Serokadan Diamankan Polisi
276 Warga Serokadan Dinyatakan Negatif Berdasar Tes Swab
BANGLI, NusaBali
Dua warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli diamankan polisi, gara-gara nekat keluyuran ke luar rumah saat banjarnya diisolasi, Minggu (3/5) pagi.
Sebelum diamankan polisi, kedua warga ini sempat ditegur pecalang saat jalan-jalan di depan rumahnya, namun tidak diindahkan. Menurut Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Dhana Aryawan, karena tidak mengindahkan teguran pecalang, kedua warga yang nekat melanggar aturan isolasi ini kemudian ditangkap polisi dan dibawa ke Bale Banjar Serokadan untuk diinterogasi. "Petugas terjun menangkap kedua warga Banjar Serokadan ini dengan alat pelindung diri (APD) lengkap,” ungkap AKBP Dhana Aryawan.
Dari hasil interogasi yang dilakukan polisi, kata AKBP Dhana Aryawan, kedua warga yang tengah isolasi ini nekat ke luar rumah untuk menghilangkan kebosanan. Kedua warga yang bandel ini buat sementara diberikan teguran dan diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatanya. Namun, jika nanti kembali berulah, mereka akan dijebloskan ke isolasi di tempat lain yang lokasinya masih dirahasiakan.
Sementara itu, Minggu kemarin kembali ada 139 warga Banjar Serokadan, Desa Abvuan yang hasil rapid test-nya positif dilakukan tes swab. Namun, hasil tes swab masih harus menunggu beberapa hari. “Tes swab ini dilakukan oleh tim dari provinsi. Harapan kami, hasil tes swab nanti negatif, sehingga tidak ada penambahan kasus transmisi lokal Covid-19,” ungkap Bupati Bangli, I Made Gianyar, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Minggu kemarin.
Bupati Made Gianyar menyebutkan, pelaksanaan tes swab bagi warga Banjar Serokadan yang positif berdasarkan rapid test dilakukan beberapa tahap. Dari hasil tes swab pertama, seluruh 126 orang yang diswab dinyatakan negatif. Kemudian, dari 183 orang yang dites swab berikutnya, 150 orang di antaranya hasil sudah keluar. Wahlasil, toptal 276 warga Banjar Serokadan yang negatif berdasarkan tes swab. “Syukurlah, seluruh 150 orang itu juga dinyatakan negatif,” terang politisi senior PDIP asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Menurut Gianyar, terbetik kabar menggembirakan di mana dari 8 warga Banjar Serokadan yang positif Covid-19, sebanyak 6 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. “Mereka dijemput Satgas Desa ke tempat dirawat sebelumnya,” terang Gianyar.
Terkait karantina di Desa Abuan, Kecamatan Susut, menurut Gianyar, ada dua pola yang diberlakukan. Pertama, Karantina Rumah yang dilaksanakan untuk seluruh warga di Banjar Serokadan. Kedua, Karantina Banjar yang dilakukan untuk warga di Banjar Abuan dan Banjar Sala.
Bagi warga Banjar Serokadan, mereka tetap berada di rumah masing-masing. Mereka disuplai makanan langsung oleh pemerintah dari masakan di dapur umum yang dibangun di SMPN 2 Susut. Sedangkan untuk warga dua banjar yang menjalani karantina banjar, mereka diberikan bantuan dalam bentuk sembako dari pemerintah.
“Warga di Banjar Abuan dan Banjar Sala masih bisa beraktivitas sebatas lingkup banjarnya saja. Namun, mereka yang menjalani karantina banjar ini tetap harus melaksanakan social distancing dan physical distancing,” tandas Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) ini. *esa
Komentar