nusabali

Penyebaran Masih Didominasi PMI

Koster Ikuti Video Conference Rapat Penanganan Covid-19

  • www.nusabali.com-penyebaran-masih-didominasi-pmi

Gubernur Koster juga meminta pusat mempermudah izin mudik warga luar Bali karena alasan sudah tidak ada pekerjaan di Bali.

DENPASAR, NusaBali

Kasus penyebaran Covid-19 (virus Corona) di Provinsi Bali masih didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI). Hingga Minggu (3/5) pagi, dilaporkan kasus positif Covid-19 di Bali 237 orang yang terdiri dari 8 WNA (Warga Negara Asing), 20 orang WNI (Warga Negara Indonesia) luar daerah dan paling dominan adalah berasal dari PMI atau ABK sebanyak 141 orang. Sedangkan transmisi lokal sebanyak 68 orang.

Hal itu diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster  ketika mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional lewat video conference dari Bale Gajah, Gedung Jayasabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Minggu (3/5) pagi kemarin.

Dalam rapat yang dipimpin langsung Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo itu, Gubernur Koster didampingi Sekretaris Daerah (Sekda ) Pemprov Bali Dewa Made Indra serta Kepala OPD terkait. Gubernur Koster melaporkan juga perkembangan terbaru upaya penanganan penyebaran Covid-19 di Bali dalam Rapat Koordinasi yang juga diikuti Gubernur/Wakil Gubernur se-Jawa-Bali itu.

"Kasus pasien positif di Bali sejumlah 237 orang berdasarkan data kemarin (Sabtu, 2 Mei 2020). Itu terdiri dari 8 WNA, 20 orang WNI luar daerah dan paling dominan adalah berasal dari PMI/ABK yakni 141 orang, sedangkan kasus transmisi lokal 68 orang," beber Ketua DPD PDIP Bali ini.

Dijelaskan Gubernur Koster, jumlah PMI yang sudah kembali ke Bali totalnya 11.800 orang, dimana keseluruhannya sudah dirapid test. Penanganan terhadap kasus positif Covid-19 di Bali, menurut Koster pasien yang tercatat sembuh 129 orang (54 % dari jumlah akumulatif positif), yang meninggal 4 orang (2 %).  Serta yang saat ini masih dalam perawatan 104 orang (44 %). "Fasilitas kesehatan kami di Bali, 13 RS rujukan dengan fasilitas memadai dengan 132 ruang isolasi masih tersedia," ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.  

Koster menyebutkan saat ini dari sisi fasilitas berupa  APD (Alat Pelindung Diri) dan masker sampai saat ini masih mencukupi. "Kami juga sedang menyiapkan tambahan fasilitas untuk uji swab di RS PTN Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa, selain di RSUP Sanglah. Perlengkapannya sebagian besar sudah tersedia, dan kami mohonkan untuk melengkapi peralatan tersebut lewat surat yang telah kami sampaikan. Kami mohon fasilitasinya kepada Kementrian Kesehatan agar permintaan ini bisa direalisasikan," tegas Koster.

Kata dia, hal tersebut penting direalisasikan karena penambahan fasilitas uji swab di dua tempat tersebut akan meningkatkan jumlah sampel yang bisa diuji sekaligus mempersingkat waktunya. "Kami juga melaporkan, sebelumnya ada berita cukup ‘heboh’ di satu desa di Kabupaten Bangli yang dilaporkan terdapat 443 orang yang positif setelah di-rapid test. Namun setelah di-rapid test ulang dan dilanjutkan dengan tes swab, hasilnya 275 hasilnya negatif. Tinggal 139 orang menunggu hasil tes swab-nya. Mudah-mudahan semuanya negatif. Untuk itu saya mohonkan semua media yang memberitakan hal tersebut, bisa merevisi beritanya bahwa hasil tes Swab-nya negatif," ujar mantan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali 3 periode ini.

Dijelaskan Koster, saat ini di Bali sedang konsentrasi di 3 kabupaten, yakni di Bangli, Karangasem dan Buleleng menangani Covid-19, karena ada penambahan transmisi lokal lewat para PMI. Gubernur Koster juga meminta pusat mempermudah izin mudik warga luar Bali karena alasan sudah tidak ada pekerjaan di Bali. "Kami mohon bantuan dan fasilitasi berkenaan dengan imbauan warga yang mudik. Karena ada kasus di Bali ada warga luar daerah yang berprofesi sebagai tukang, dan lainnya yang jumlahnya hampir 1.000 orang, yang sudah tidak ada pekerjaan dan tidak ada tempat tinggal, sebaiknya diberikan ijin untuk pulang ke daerahnya. Kesemuanya sudah mengantongi surat dari Gugus Tugas Provinsi Bali," pinta Koster.

Sementara untuk Kartu Pra-kerja serta bantuan sosial, pihaknya berharap di Bali bisa fleksibel dengan berbasis desa. "Di mana di Bali kami mempunyai desa adat dengan Satgas Gotong-royongnya yang siap bergerak cepat untuk  bantuan ini. Terlebih mereka juga lebih tahu warga yang memang membutuhkan bantuan sosial, lebih paham peta di lapangan," ujar mantan Ketua Tim Kampanye Provinsi Bali Pasangan Capres-cawapres Jokowi-JK di Pilpres 2014 ini.

Sedangkan untuk persediaan pangan di Bulog dan lembaga lain di desa-desa, ketersediaan pangan, kata Koster memadai sampai 6 bulan ke depan. Dia menegaskan pasar tradisonal dan modern, tetap buka dengan jam operasional yang terbatas dan menggunakan protokol kesehatan dengan memakai masker dan jaga jarak. "Pergerakan masyarakat di Bali, jika melihat di desa-desa adat karena aturannya sangat ketat pergerakannya tidak sampai 10 persen. Hanya di kota Denpasar yang agak ramai, namun kami terus perketat agar pergerakannya semakin menurun," tegasnya.

Sementara pihak Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo menyebutkan untuk pemulangan warga luar Bali, akan  berkoordinasi dengan pihak Provinsi Jawa Timur. "Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak pelabuhan di Jawa Timur agar nasib para pekerja di Bali yang akan kembali ke daerahnya bisa difasilitasi dan tidak lama terkatung-katung," ujar perwira tinggi berpangkat Letnan Jenderal ini.

Sementara untuk uji swab di RS Udayana dan Fakultas Kedokteran Warmadewa akan difasilitasi juga. "Kita akan koordinasikan dengan gugus tugas di daerah untuk segera didistribusikan," ujar Doni Monardo. *nat

Komentar