Reseller Paket Sembako Ngaku Tertipu Ratusan Juta
Reseller mengaku sudah sekitar seminggu paket sembako yang biasanya lancar dikirim, belum diterima-terima.
SINGARAJA, NusaBali
Belasan reseler penjual paket sembako mengadu ke Mapolres Buleleng lantaran uang pembelian yang diserahkan kepada pihak supplier tak diikuti penyerahan barang yang dipesan. Sang supplier yang juga pemilik toko di wilayah Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, akhirnya dipolisikan karena mengalami kerugian antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta.
Para reseller ini mengaku tergiur dengan penawaran paket dari DADH, 41 tahun, yang tergolong murah. Harga per paket Rp 100 ribu, sudah berisi 5 kilogram beras, satu krat telur ayam, 1 liter minyak goreng dan mie instan 5 bungkus yang jika normalnya ada di harga paling murah Rp 125 ribuan. “Awalnya saat pemesanan pertama dan kedua, tergolong lancar. Namun saat memesan kembali dengan jumlah yang cukup banyak, pengiriman ngadat,” ungkap seorang korban bernama Listia Dewi.
Diungkapkan oleh Listia Dewi jika ketertarikannya membeli paket sembako yang dipasarkan secara online itu karena harga di bawah rata-rata harga normal di pasaran. “Karena di awal lancer, saya langsung pesan 1.200 paket,” keluh Listia Dewi.
Ternyata bukan hanya dia seorang yang mengalami masalah, belasan reseller lain juga mengalami modus serupa. Mereka juga mengaku sudah menanyakan kepada suplier tempat mereka memesan barang, hanya saja suplier tak dapat memenuhi pesanan karena masih memiliki tunggakan puluhan juta pada distributor di Denpasar. “Saat dihubungi pihak suplier mengaku masih ada utang senilai Rp72 juta, sehingga sementara distop pengiriman dari distributor Denpasar ke Singaraja. Ya, kami terpaksa tempuh jalur hukum,” imbuh dia.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto dikonfirmasi Minggu (3/5) seizin Kapolres Buleleng membenarkan ada sejumlah masyarakat yang melakukan pengaduan. Hanya saja, pihaknya masih melakukan pendalaman atas laporan tersebut. “Saat ini masih kami pelajari dulu laporannya, apalagi masih menyangkut soal Covid-19,” kata Kasat Vicky.*k23
Belasan reseler penjual paket sembako mengadu ke Mapolres Buleleng lantaran uang pembelian yang diserahkan kepada pihak supplier tak diikuti penyerahan barang yang dipesan. Sang supplier yang juga pemilik toko di wilayah Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, akhirnya dipolisikan karena mengalami kerugian antara Rp 10 juta hingga Rp 100 juta.
Para reseller ini mengaku tergiur dengan penawaran paket dari DADH, 41 tahun, yang tergolong murah. Harga per paket Rp 100 ribu, sudah berisi 5 kilogram beras, satu krat telur ayam, 1 liter minyak goreng dan mie instan 5 bungkus yang jika normalnya ada di harga paling murah Rp 125 ribuan. “Awalnya saat pemesanan pertama dan kedua, tergolong lancar. Namun saat memesan kembali dengan jumlah yang cukup banyak, pengiriman ngadat,” ungkap seorang korban bernama Listia Dewi.
Diungkapkan oleh Listia Dewi jika ketertarikannya membeli paket sembako yang dipasarkan secara online itu karena harga di bawah rata-rata harga normal di pasaran. “Karena di awal lancer, saya langsung pesan 1.200 paket,” keluh Listia Dewi.
Ternyata bukan hanya dia seorang yang mengalami masalah, belasan reseller lain juga mengalami modus serupa. Mereka juga mengaku sudah menanyakan kepada suplier tempat mereka memesan barang, hanya saja suplier tak dapat memenuhi pesanan karena masih memiliki tunggakan puluhan juta pada distributor di Denpasar. “Saat dihubungi pihak suplier mengaku masih ada utang senilai Rp72 juta, sehingga sementara distop pengiriman dari distributor Denpasar ke Singaraja. Ya, kami terpaksa tempuh jalur hukum,” imbuh dia.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto dikonfirmasi Minggu (3/5) seizin Kapolres Buleleng membenarkan ada sejumlah masyarakat yang melakukan pengaduan. Hanya saja, pihaknya masih melakukan pendalaman atas laporan tersebut. “Saat ini masih kami pelajari dulu laporannya, apalagi masih menyangkut soal Covid-19,” kata Kasat Vicky.*k23
Komentar