17 Orang Reaktif Rapid Test di Pelabuhan Gilimanuk
NEGARA, NusaBali
Sejak pemberlakuan rapid test di Pelabuhan Gilimanuk mulai April hingga Sabtu (2/5), Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas P2) Covid-19 Kabupaten Jembrana telah melaksanakan rapid test sebanyak 6.808 orang.
Dari 6.808 orang masuk Bali yang merupakan warga dari zona merah ataupun warga dengan riwayat perjalanan dari zona merah, ditemukan 17 orang yang menunjukkan hasil reaktif.
Hal tersebut disampaikan Jubir Gugas P2 Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat memberikan keterangan pers di Posko Gugas P2 Covid-19 Jembrana, Minggu (3/5). Sesuai laporan yang diterimanya, kasus orang masuk Bali yang menunjukkan reaktif rapid test itu, pertama kali ditemukan pada 17 April dengan jumlah 1 orang. Kemudian 1 orang pada 22 April, 1 orang pada 23 April, 4 orang pada 24 April, 2 orang pada 25 April, 1 orang pada 26 April, 1 orang pada 27 April, 2 orang pada 28 April, 1 orang pada 29 April, dan 3 orang pada 1 Mei.
Dari 17 orang yang menunjukkan hasil reaktif rapid test tersebut, menurut Arisantha, sebagian besar merupakan warga dari zona merah di Jawa. Mereka langsung dipulangkan ke Jawa. Kemudian ada beberapa warga domisili Bali, termasuk 3 orang warga Jembrana. “Untuk yang warga Jembrana, kami langsung rujuk ke RSU Negara. Sedangkan untuk domisili Bali dari luar Jembrana, kami serahkan ke provinsi,” ucap Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.
Arisantha menjelaskan, khusus tiga orang warga Jembrana yang sempat menunjukkan hasil reaktif rapid test di Pelabuhan Gilimanuk itu, merupakan sopir dan kondektur truk dari wilayah Kecamatan Melaya. Sesuai dengan pemeriksaan swab yang telah dilakukan terhadap ketiga orang tersebut, ketiganya menujukkan hasil negatif Covid-19.
“Dari tiga warga Jembrana yang hasil reaktif rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, tidak ada yang positif. Karena sudah dipastikan negatif dua kali pemeriksaan swab, mereka juga sudah dipulangkan dari rumah sakit,” ujar Arisantha. *ode
Hal tersebut disampaikan Jubir Gugas P2 Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat memberikan keterangan pers di Posko Gugas P2 Covid-19 Jembrana, Minggu (3/5). Sesuai laporan yang diterimanya, kasus orang masuk Bali yang menunjukkan reaktif rapid test itu, pertama kali ditemukan pada 17 April dengan jumlah 1 orang. Kemudian 1 orang pada 22 April, 1 orang pada 23 April, 4 orang pada 24 April, 2 orang pada 25 April, 1 orang pada 26 April, 1 orang pada 27 April, 2 orang pada 28 April, 1 orang pada 29 April, dan 3 orang pada 1 Mei.
Dari 17 orang yang menunjukkan hasil reaktif rapid test tersebut, menurut Arisantha, sebagian besar merupakan warga dari zona merah di Jawa. Mereka langsung dipulangkan ke Jawa. Kemudian ada beberapa warga domisili Bali, termasuk 3 orang warga Jembrana. “Untuk yang warga Jembrana, kami langsung rujuk ke RSU Negara. Sedangkan untuk domisili Bali dari luar Jembrana, kami serahkan ke provinsi,” ucap Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.
Arisantha menjelaskan, khusus tiga orang warga Jembrana yang sempat menunjukkan hasil reaktif rapid test di Pelabuhan Gilimanuk itu, merupakan sopir dan kondektur truk dari wilayah Kecamatan Melaya. Sesuai dengan pemeriksaan swab yang telah dilakukan terhadap ketiga orang tersebut, ketiganya menujukkan hasil negatif Covid-19.
“Dari tiga warga Jembrana yang hasil reaktif rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, tidak ada yang positif. Karena sudah dipastikan negatif dua kali pemeriksaan swab, mereka juga sudah dipulangkan dari rumah sakit,” ujar Arisantha. *ode
1
Komentar