3 Petugas Gizi RSU Bangli Positif Corona
Total Kumulatif Positif Covid-19 di Bangli Tembus 52 Kasus
Dua petugas gizi RSU Bangli terakhir yang dinyatakan positif Covid-19, Selasa kemarin, asal sekampung di Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli
BANGLI, NusaBali
Tenaga gizi (pramusaji) RSU Bangli yang dinyatakan positif Covid-19 (virus Corona), bertambah menjjadi 3 orang. Ini setelah 2 tenaga gizi lagi terkonfirmasi positif berdasar tes swab, Selasa (5/5), keduanya berasal dari Kelurahan Cemnpaga, Kecamatan Bangli. Dengan tambahan ini, total kumulatif positif Covid-19 di Bangli saat ini tembus 52 kasus.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penangan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, Wayan Dirgayusa, mengungkapkan dua petugas gizi RSU Bangli yang baru dinyatakan positif Corona, Selasa kemarin, sama-sama perempuan. Pertama, berasal dari Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. Kedua, berasal dari Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli.
Sehari sebelumnya, Senin (4/5), satu petugas gizi RSU Bangli telah lebih dulu dinyatakan positif Covid-19. Tenaga gizi tersebut juga berjenis kelamin perempuan dan tinggal di perkotaan, tepatnya di Banjar Kawan, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli.
Menurut Dirgayusa, tenaga gizi RSU Bangli asal Kelurahan Kawan yang positif Covid-19 ini sudah dirujuk ke Balai Diklat BPK Perwalikan Provinsi Bali yang berlokasi di wilayah Gianyar, Minggu (3/5) lalu. Gara-gara ada pegawai yang positif Covid-19, seluruh petugas gizi di RSU Bangli berjumlah 26 orang kemudian di-rapid test.
Dari 26 petugas gizi yang di-rapid test, 6 orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif alias positif, hingga harus dikarantina di RSU Bangli. Selanjutnya, 6 tenaga gizi yang hasil rapid test-nya positif ini lanjut dites swab untuk memastikan positif Covid-19 atau tidak. Ternyata, 2 dari 6 orang itu dinyatakan positif Corona, keduanya asal Kelurahan Cempaga.
“Hari ini (kemarin) diumumkan bahwa 2 orang dari 6 petugas gizi yang di-swab tersebut dinyatakan positif Covid-19. Mereka ini adalah hasil tracking (penelusuran) dari kasus sebelumnya (tenaga gizi asal Kelurahan Kawan, Red),” jelas Dirgayusa yang juga Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli, Selasa kemarin.
Menurut Dirgayusa, kedua tenaga gizi RSU Bangli yang positif Corona ini pun sudah dibawa ke Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali di wilayah Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Selasa pagi sekitar pukul 09.00 Wita, untuk diisolasi, menyusul satu rekannya yang telah lebih dulu dirujuk dua hari sebelumnya. Mereka diantar langsung petugas RSU Bangli dari tempat isolasi awal di rumah sakit setempat.
Dirgayusa menyebutkan, pasca 2 petugas gizi RSU Bangli asal Kelurahan Cempaga ini dinyatakan positiuf Covid-19, tim Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli langsung melakukan tracking di lingkungan tempat tinggal mereka. Hanya saja, Selasa kemarin tracking baru baru menyasar lingkungan tempat tinggal tenaga gizi di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga. Sedangkan untuk tracking di lingkungan tenmpat tinggal tenaga gizi di Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, rencananya baru akan dilakukan petugas Dinas Kesehatan, Rabu (6/5) ini.
Dari tracking yang dilakukan petugas di Banjar Pande, Selasa kemarin, ada 30 orang yang diketahui sempat kontak dengan tenaga gizi yang positif Corona tersebut. Petugas Dibnas Kesehatan pun lanjut melakukan tindakan rapid test terhadap 30 orang tersebut. Hasilnya?
Versi Dirgayusa, dari 30 orang di Banjar Pande yang di-rapid test kemarin, 2 orang di antaranya menunjukkan hasil positif. “Ya, dari 30 orang tersebut, 2 orang dinyatakan reaktif. Keduanya sudah langsung dirujuk ke RSU Bangli untuk menjalani isolasi, sembari menunggu tahap selanjutnya (tes swab, Red),” papar birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini.
Disinggung terkait langkah RSU Bangli atas 3 kasus positif Corona yang menimpa tenaga gizi, menurut Dirgayusa, SOP penanganan Covid-19 telah dijalankan. Termasuk menutup aktivitas di dapur rumah sakit. “Untuk pemenuhan gizi, dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Dapur di RSU Bangli memang sudah disterilkan pasca terungkap kasus sebelumnya,” sebut Dirgayusa yang notabene mantan Camat Kintamani.
Paparan senada sebelumnya diungkapkan Direktur RSU Bangli, dr Nyoman Arsana. Menurut dr Arsana, semua petugas gizi RSU Bangli di luar yang positif Covid-19, buat sementara menjalani karantina di rumah masing-masing. “Jika kondisi sudah baik, tentu akan kami panggil kembali untuk kerja,” papar dr Arsana, Senin lalu. Selama peryugas gizi dikarantina mandiri, menurut dri Arsana, pemenuhan kebutuhan makan pasien di RSU Bangli dipasok dari RS BMC Bangli.
Dikonfirmasiu NusaBali terpisah, Selasa kemarin, Lurah Cempaga, Kecamatan Bangli, Cok Agus Angga Dwipa, mengatakan sudah dilaksanakan rapid test di Banjar Pande, menyusul adanya tenaga gizi RSU yang oositif Covid-19. “Dari rapid test tersebut, 2 orang hasilnya dinyatakan reaktif. Keduanya sudah ditangani oleh tim medis," jelas Cok Agus Angga.
Pasca 2 warganya terpapar Covid-19, kata Cok Agus Angga, kemarin langsung ditindaklanjuti dengan melaksanakan penyemprotan disinfektan di setiap lingkungan. Terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kelurahan Cempaga setelah 2 warganya positif Corona, menurut Cok Agus Angga, sebelum adanya warga yang terpapar, pihaknya sudah membentuk Satgas Covid Kelurahan. Satga ini bekerja sama dengan Satgas Gotong Royong Covid Desa Adat Cempaga-Sidembunut.
Cok Agus Angga menegaskan, pihaknya juga telah menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh masyarakat melalui Satgas, dengan pola hidup bersih dan sehat, mencuci tangan, dan memakai masker. "Kami juga telah menyediakan alat cuci tangan di masing-masing lingkungan. Selain itu, kami juga melaksanakan patroli melalui pecalang masing-masing lingkungan untuk memantau tempat-tempat kerumunan," katanya.
Menurut Cok Agus Angga, sesuai kesapakatan Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Satgas Kelurahan, toko modern dan warung-warung atau tempat usaha di wilayah Kelurahan Cempaga harus sudah tutup malam pukul 20.00 Wita.
Sementara itu, dengan tambahan 3 tenaga gizi RSU Bangli yang dinyatakan terpapar Corona, maka total kumulatif positif Covid-19 di Kabupaten Bangli ini mencapai 52 kasus. Berdasarkan sebarannya, positif Covid-19 terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Susut yakni 31 kasus. Disusul kemudeian di wilayah Kecamatan Bangli dengan 10 kasus (termasuk 3 tenaga gizi RSU Bangli), di Kecamatan Tembuku (6 kasus), dan Kecamatan Kintamani (5 kasus).
Dari jumlah 52 kasus positif Covid-19 di Bangli tersebut, 30 pasien di antaranya sudah berhasil sembuh. Sedangkan pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan hingga saat ini sebanyak 22 orang. Rinciannya, 15 pasien asal Kecamatan Susut, 4 orangf asal KJecamatan Bangli, 2 orang asal Kecamjatan Susut, dan 1 orang asal Kecamatan Kintamani. *esa
Humas Gugus Tugas Percepatan Penangan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, Wayan Dirgayusa, mengungkapkan dua petugas gizi RSU Bangli yang baru dinyatakan positif Corona, Selasa kemarin, sama-sama perempuan. Pertama, berasal dari Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. Kedua, berasal dari Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli.
Sehari sebelumnya, Senin (4/5), satu petugas gizi RSU Bangli telah lebih dulu dinyatakan positif Covid-19. Tenaga gizi tersebut juga berjenis kelamin perempuan dan tinggal di perkotaan, tepatnya di Banjar Kawan, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli.
Menurut Dirgayusa, tenaga gizi RSU Bangli asal Kelurahan Kawan yang positif Covid-19 ini sudah dirujuk ke Balai Diklat BPK Perwalikan Provinsi Bali yang berlokasi di wilayah Gianyar, Minggu (3/5) lalu. Gara-gara ada pegawai yang positif Covid-19, seluruh petugas gizi di RSU Bangli berjumlah 26 orang kemudian di-rapid test.
Dari 26 petugas gizi yang di-rapid test, 6 orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif alias positif, hingga harus dikarantina di RSU Bangli. Selanjutnya, 6 tenaga gizi yang hasil rapid test-nya positif ini lanjut dites swab untuk memastikan positif Covid-19 atau tidak. Ternyata, 2 dari 6 orang itu dinyatakan positif Corona, keduanya asal Kelurahan Cempaga.
“Hari ini (kemarin) diumumkan bahwa 2 orang dari 6 petugas gizi yang di-swab tersebut dinyatakan positif Covid-19. Mereka ini adalah hasil tracking (penelusuran) dari kasus sebelumnya (tenaga gizi asal Kelurahan Kawan, Red),” jelas Dirgayusa yang juga Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli, Selasa kemarin.
Menurut Dirgayusa, kedua tenaga gizi RSU Bangli yang positif Corona ini pun sudah dibawa ke Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali di wilayah Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Selasa pagi sekitar pukul 09.00 Wita, untuk diisolasi, menyusul satu rekannya yang telah lebih dulu dirujuk dua hari sebelumnya. Mereka diantar langsung petugas RSU Bangli dari tempat isolasi awal di rumah sakit setempat.
Dirgayusa menyebutkan, pasca 2 petugas gizi RSU Bangli asal Kelurahan Cempaga ini dinyatakan positiuf Covid-19, tim Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli langsung melakukan tracking di lingkungan tempat tinggal mereka. Hanya saja, Selasa kemarin tracking baru baru menyasar lingkungan tempat tinggal tenaga gizi di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga. Sedangkan untuk tracking di lingkungan tenmpat tinggal tenaga gizi di Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, rencananya baru akan dilakukan petugas Dinas Kesehatan, Rabu (6/5) ini.
Dari tracking yang dilakukan petugas di Banjar Pande, Selasa kemarin, ada 30 orang yang diketahui sempat kontak dengan tenaga gizi yang positif Corona tersebut. Petugas Dibnas Kesehatan pun lanjut melakukan tindakan rapid test terhadap 30 orang tersebut. Hasilnya?
Versi Dirgayusa, dari 30 orang di Banjar Pande yang di-rapid test kemarin, 2 orang di antaranya menunjukkan hasil positif. “Ya, dari 30 orang tersebut, 2 orang dinyatakan reaktif. Keduanya sudah langsung dirujuk ke RSU Bangli untuk menjalani isolasi, sembari menunggu tahap selanjutnya (tes swab, Red),” papar birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini.
Disinggung terkait langkah RSU Bangli atas 3 kasus positif Corona yang menimpa tenaga gizi, menurut Dirgayusa, SOP penanganan Covid-19 telah dijalankan. Termasuk menutup aktivitas di dapur rumah sakit. “Untuk pemenuhan gizi, dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Dapur di RSU Bangli memang sudah disterilkan pasca terungkap kasus sebelumnya,” sebut Dirgayusa yang notabene mantan Camat Kintamani.
Paparan senada sebelumnya diungkapkan Direktur RSU Bangli, dr Nyoman Arsana. Menurut dr Arsana, semua petugas gizi RSU Bangli di luar yang positif Covid-19, buat sementara menjalani karantina di rumah masing-masing. “Jika kondisi sudah baik, tentu akan kami panggil kembali untuk kerja,” papar dr Arsana, Senin lalu. Selama peryugas gizi dikarantina mandiri, menurut dri Arsana, pemenuhan kebutuhan makan pasien di RSU Bangli dipasok dari RS BMC Bangli.
Dikonfirmasiu NusaBali terpisah, Selasa kemarin, Lurah Cempaga, Kecamatan Bangli, Cok Agus Angga Dwipa, mengatakan sudah dilaksanakan rapid test di Banjar Pande, menyusul adanya tenaga gizi RSU yang oositif Covid-19. “Dari rapid test tersebut, 2 orang hasilnya dinyatakan reaktif. Keduanya sudah ditangani oleh tim medis," jelas Cok Agus Angga.
Pasca 2 warganya terpapar Covid-19, kata Cok Agus Angga, kemarin langsung ditindaklanjuti dengan melaksanakan penyemprotan disinfektan di setiap lingkungan. Terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kelurahan Cempaga setelah 2 warganya positif Corona, menurut Cok Agus Angga, sebelum adanya warga yang terpapar, pihaknya sudah membentuk Satgas Covid Kelurahan. Satga ini bekerja sama dengan Satgas Gotong Royong Covid Desa Adat Cempaga-Sidembunut.
Cok Agus Angga menegaskan, pihaknya juga telah menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh masyarakat melalui Satgas, dengan pola hidup bersih dan sehat, mencuci tangan, dan memakai masker. "Kami juga telah menyediakan alat cuci tangan di masing-masing lingkungan. Selain itu, kami juga melaksanakan patroli melalui pecalang masing-masing lingkungan untuk memantau tempat-tempat kerumunan," katanya.
Menurut Cok Agus Angga, sesuai kesapakatan Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Satgas Kelurahan, toko modern dan warung-warung atau tempat usaha di wilayah Kelurahan Cempaga harus sudah tutup malam pukul 20.00 Wita.
Sementara itu, dengan tambahan 3 tenaga gizi RSU Bangli yang dinyatakan terpapar Corona, maka total kumulatif positif Covid-19 di Kabupaten Bangli ini mencapai 52 kasus. Berdasarkan sebarannya, positif Covid-19 terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Susut yakni 31 kasus. Disusul kemudeian di wilayah Kecamatan Bangli dengan 10 kasus (termasuk 3 tenaga gizi RSU Bangli), di Kecamatan Tembuku (6 kasus), dan Kecamatan Kintamani (5 kasus).
Dari jumlah 52 kasus positif Covid-19 di Bangli tersebut, 30 pasien di antaranya sudah berhasil sembuh. Sedangkan pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan hingga saat ini sebanyak 22 orang. Rinciannya, 15 pasien asal Kecamatan Susut, 4 orangf asal KJecamatan Bangli, 2 orang asal Kecamjatan Susut, dan 1 orang asal Kecamatan Kintamani. *esa
Komentar