Dewan Tabanan Minta Insentif Tenaga Medis Tak Disamaratakan
TABANAN, NusaBali
Komisi I DPRD Tabanan mengunjungi Rumah Sakit Nyitdah di Kecamatan Kediri, Selasa (5/5).
Kunjungan itu untuk memantau protokoler penanganan pasien baik yang diisolasi karena statusnya pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien positif Covid-19. Namun pada kesempatan itu disorot tentang pemberian insentif untuk tenaga medis penanggulangan Covid-19. Dewan meminta pemberian insentif sesuai dengan beban kerja. Bahkan dewan minta dibuatkan surat keputusan (SK) tentang pemberian insentif.
Seperti diketahui sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dan sesuai dengan SK dari Gugus Harian Percepatan dan Penanganan Covid-19 untuk tim penanggulangan pasien darurat Covid-19 disiapkan sebanyak 700 orang sesuai dengan komposisi kesiapan bed dan ICU. Dari jumlah 700 ini dewan meminta pemberian insentif diseleksi.
Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Putra Nurcahyadi, menjelaskan pemberian insentif dalam penanggulangan pasien darurat Covid-19 berdasarkan kinerja. Dewan tidak ingin pemberian insentif disamaratakan karena beban kerja sangat berbeda. “Kita tidak ingin tim medis yang sekadar pasang nama saja merasa ikut jadi pahlawan, insentifnya sama dengan tenaga medis yang memang benar-benar memiliki beban kerja yang lebih berat,” kata Eka Nurcahyadi.
Oleh karena itu dewan mendesak pemberian insentif dibuatkan SK agar sesuai dengan beban kerja. Begitu pun dengan pemberian santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Corona. “Tenaga medis yang ditugaskan khususnya di ruang isolasi harus diberikan hak lebih sesuai dengan pagu maksimal yang dianggarkan rumah sakit,” tegas Eka Nurcahyadi.
Pada kesempatan tersebut dia juga mengapresiasi kinerja Pemkab Tabanan dalam menangani Covid-19. Khusus di Rumah Sakit Nyitdah, dilihat ruang isolasi di Tabanan sifatnya masih merawat PDP yang rapid testnya reaktif dan hasil swab juga menunjukkan negatif. “Kami harapkan dalam penanganan Covid-19 seluruh masyarakat dan pemerintah bekerjasama. Untuk masyarakat ikuti anjuran pemerintah, begitu pun pemerintah agar benar-benar teliti dalam penanganan agar seluruhnya terkoordinir dengan baik,” tandasnya. *des
Komentar