Ini Dia Skenario Pemulihan Ekonomi
Kemenko Perekonomian mengeluarkan kajian tahapan pemulihan kegiatan perekonomian pasca pandemi Covid-19 dengan harapan akhir Julia tau awal Agustus 2020 sudah bebas dari virus.
JAKARTA, NusaBali
Timeline berisi skenario pemulihan ekonomi mulai dari pembukaan bisnis dan industri mulai Juni 2020 beredar luas. Skenario tersebut berisi fase-fase pemulihan ekonomi pasca mewabahnya Covid-19.
Dalam timeline tersebut terdapat lima fase dalam pemulihan ekonomi yang akan dilakukan Indonesia secara bertahap. Mulai dari pembukaan industri, toko, pusat perbelanjaan, hingga seluruh kegiatan ekonomi yang ditargetkan akhir Juli atau awal Agustus sudah dibuka secara keseluruhan. Lalu, benarkah dokumen tersebut?
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan timeline tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian yang dilakukan sebagai upaya antisipasi setelah pandemi selesai. "Bahwa yang beredar di masyarakat tersebut merupakan Kajian Awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca pandemi Covid-19," katanya dikutip detikcom, Kamis (7/5).
"Kajian awal yang beredar tersebut sebagai antisipasi untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan pasca Pandemi Covid-19 mereda," sambungnya.
Kajian tersebut masih terus dibahas oleh pihak Kementerian/Lembaga terkait untuk sampai pada tahap finalisasi. Jika finalisasi sudah selesai, Susi bilang, informasi tersebut akan disampaikan kepada masyarakat. "Saat ini Kemenko Perekonomian sedang membahas secara intens dengan Kementerian dan Lembaga terkait guna mematangkan Kajian Awal tersebut. Dalam waktu dekat Kemenko Perekonomian akan melakukan finalisasi atas Kajian tersebut, dan akan disampaikan kepada masyarakat," ucapnya.
Pemerintah sendiri memegang skenario berat bagi perekonomian Indonesia di saat pandemi Corona. Pada skenario ini, pertumbuhan ekonomi diprediksi berada di angka 4,5-4,9% di kuartal I-2020 dan 2,3% di akhir tahun ini. Namun, prediksi tersebut gagal lantaran Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,97% di kuartal I-2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 justru membuat Indonesia menghadapi skenario sangat berat, di mana pertumbuhan ekonomi hanya -0,4% hingga akhir tahun 2020. "Kalau dilihat dari pertumbuhan 2,97% di kuartal I, yang nampak sangat besar adalah dari sisi demand adalah konsumsi turun sangat besar. Biasanya tumbuh di atas 5%, sekarang hanya 2,84%. Ini masih angka kuartal I di mana sebenarnya PSBB baru diberlakukan Maret," kata Sri Mulyani saat raker dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/5). *
Dalam timeline tersebut terdapat lima fase dalam pemulihan ekonomi yang akan dilakukan Indonesia secara bertahap. Mulai dari pembukaan industri, toko, pusat perbelanjaan, hingga seluruh kegiatan ekonomi yang ditargetkan akhir Juli atau awal Agustus sudah dibuka secara keseluruhan. Lalu, benarkah dokumen tersebut?
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan timeline tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian yang dilakukan sebagai upaya antisipasi setelah pandemi selesai. "Bahwa yang beredar di masyarakat tersebut merupakan Kajian Awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca pandemi Covid-19," katanya dikutip detikcom, Kamis (7/5).
"Kajian awal yang beredar tersebut sebagai antisipasi untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan pasca Pandemi Covid-19 mereda," sambungnya.
Kajian tersebut masih terus dibahas oleh pihak Kementerian/Lembaga terkait untuk sampai pada tahap finalisasi. Jika finalisasi sudah selesai, Susi bilang, informasi tersebut akan disampaikan kepada masyarakat. "Saat ini Kemenko Perekonomian sedang membahas secara intens dengan Kementerian dan Lembaga terkait guna mematangkan Kajian Awal tersebut. Dalam waktu dekat Kemenko Perekonomian akan melakukan finalisasi atas Kajian tersebut, dan akan disampaikan kepada masyarakat," ucapnya.
Pemerintah sendiri memegang skenario berat bagi perekonomian Indonesia di saat pandemi Corona. Pada skenario ini, pertumbuhan ekonomi diprediksi berada di angka 4,5-4,9% di kuartal I-2020 dan 2,3% di akhir tahun ini. Namun, prediksi tersebut gagal lantaran Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,97% di kuartal I-2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 justru membuat Indonesia menghadapi skenario sangat berat, di mana pertumbuhan ekonomi hanya -0,4% hingga akhir tahun 2020. "Kalau dilihat dari pertumbuhan 2,97% di kuartal I, yang nampak sangat besar adalah dari sisi demand adalah konsumsi turun sangat besar. Biasanya tumbuh di atas 5%, sekarang hanya 2,84%. Ini masih angka kuartal I di mana sebenarnya PSBB baru diberlakukan Maret," kata Sri Mulyani saat raker dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/5). *
1
Komentar