Libatkan Dokter hingga Seniman, Tim Putih Hijau Inisiasi Donasi untuk Tenaga Medis
Gerakan yang dimulai sejak akhir Maret 2020 sudah berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah yang kemudian dibelanjakan untuk keperluan tenaga kesehatan.
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah dokter, musisi, hingga seniman yang tergabung dalam tim Putih Hijau bersama Taman Baca Kesiman dan Balebengong menginisiasi gerakan penggalian dana untuk tenaga medis bertajuk 'Jauh di Mata Dekat di Hati'. Gerakan yang dimulai sejak akhir Maret lalu ini diisi dengan beragam kegiatan secara daring, mulai dari diskusi, pembacaan puisi, hingga konser.
Kegiatan diawali dengan penampilan Konser di Rumah Saja oleh tiga personel band Nosstress secara bergantian melalui Instagram pada pekan pertama. Sempat jeda selama sehari saat Nyepi, konser daring dilanjutkan dengan penampilan penyanyi Delta Blues, Made Mawut; Sandrayati Fay; hingga vokalis Superman is Dead, Bobby Kool.
Pekan kedua mereka memulai Diskusi di Rumah Saja dengan mengajak tim Post Santa, Klub Buku di Jakarta yakni pasangan Maesy dan Teddy. Mereka menyusun rekomendasi buku yang bisa dibaca selama masa physical distancing. Konser diisi dengan penampilan Dewa Gede Krisna, Wayan Sanjay, personel The Dissland Made Ardha, Iksan Skuter, dan Fajar Merah.
Mereka juga berkolaborasi dengan Mayhem Art & Apparel yang merilis kaos edisi khusus #StayatHome. Setiap hasil penjualannya sepenuhnya disumbangkan melalui tim Putih Hijau. Dalam empat hari masa pemesanan mereka berhasil menjual kaos sebanyak 88 buah dengan nilai total sumbangan Rp 14 juta.
Pada pekan ketiga kegiatan diisi oleh Happy Salma bersama Frischa Aswarini yang berbincang tentang upaya perempuan menjaga kreativitas dan produktivitas selama pandemi. Dilanjutkan dengan konser duo Alien Child, Wake Up Iris band asal Kota Malang, dan Zio Dialog Dini Hari. Ada juga kolaborasi komunitas The Pojoks yang menggambar potret untuk para pendonasi.
Sejumlah kegiatan yang mengisi pekan keempat dan kelima antara lain konser duo Soul and Kith, musikalisasi puisi oleh sastrawan Reda Gaudiamo diskusi dengan dokter saraf dr Gusti Martin SpS, Dialog Dini Hari, penampilan grup musik Coconightman, dan Bincang Sastra di Udara dengan Juli Sastrawan serta Wahyu Heriyadi.
Saat ini 'Jauh di Mata Dekat di Hati' sudah memasuki pekan keenam. Rini Siallagan, salah satu dokter yang merintis gerakan ini mengatakan, jika pandemi lebih panjang maka usia gerakan ini bakal lebih panjang. "Karena tujuan awal kami adalah mengajak semua bersolidaritas dan menabung harapan,” ujarnya, Senin (11/5/2020).
Total donasi yang berhasil dihimpun tim Putih Hijau hingga 27 April 2020 sebanyak Rp 81 juta. Sebanyak Rp 57 juta sudah digunakan untuk membeli perlengkapan APD dan keperluan donasi lainnya. APD berupa kacamata googles, face shield, baju hazmat, hingga masker N95 telah dikirimkan ke RSUP Sanglah, RSUD Wangaya, Tim IGD RSUD Bangli, RSUD Sanjiwani, dan beberapa Puskesmas di Sulawesi dan Kalimantan. “Pengiriman donasi ke Puskesmas di luar pulau Bali saat ini tengah proses untuk pengiriman melalui kargo,” tambah Rini.
Ia mengimbuhkan, selepas pengiriman ke beberapa rumah sakit dan Puskesmas tersebut, donasi APD akan kembali didistribusikan pada gelombang selanjutnya. "Semoga semangat kami tak kendur meski kabar berakhirnya physical distancing belum juga muncul," harapnya. Sebagai informasi, saat ini tim Putih Hijau masih membuka laman donasi melalui rekening BPD Bali 0200215109141 atas nama Ni Wayan Desy Lestari serta OVO/Gopay 0895 3787 36000 atas nama Fenty Lilian.*cr75
Komentar