Kerahkan Polisi Berseragam Celuluk Corona Sambil Halo-halo
Jurus Unik Polres Badung Sosialisasikan Masalah Covid-19 ke Seluruh Pasar Tradisional
Celuluk Corona dimainkan anggota Polres Badung, Aiptu I Wayan Cok Yudiawan. Celuluk Corona yang digunakan media sosialisasi masalah Covid-19 itu merupakan hasil kreasi Kasat Binmas Polres Badung, Kompol Ni Luh Wirati SH
MANGUPURA, NusaBali
Berbagai upaya dilakukan dalam mensosialisasikan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19 (virus Corona). Jajaran Polres Badung, misalnya, bikin kegiatan unik dengan menggunakan Celuluk Corona, agar menarik masyarakat tertarik mengikutinya. Sosialisasi dengan melibatkan Celuluk Corona ini dilakukan di semua pasar tradisional yang berada di wilayah hukum Polres Badung, sejak Selasa (12/5) pagi.
Titik awal kegiatan sosialisasi protokol kesehatan terkait Covid-19 tersebut dilakukan jajaran Polres Badung di Pos Penyekatan Terminal Mengwi, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Selasa pagi. Dalam sosialisasi tersebut, Celuluk Corona diperankan oleh anggota Polres Badung, Aiptu I Wayan Cok Yudiawan.
Dalam kegiatan tersebut, Aiptu I Wayan Cok Yudiawan menggunakan seragam dinas kepolisian. Namun, seragamnya dibalut selop tangan celuluk. Sang polisi juga mengenakan tapel celuluk berambut putih, dengan asesoris keraras (daun pisang kering) yang dicat warna-warni, untuk membungkus tubuhnya. Celuluk Corona ini beraksi sambil halo-halo bicara mensosialisasikan protokol kesdehatan menggunakan penbgeras suara.
Kegiatan sosialisasi di Pose Penyekatan Terminal Mengwi kemarin melibatkan Satlantas Polres Badung, Binmas Polres Badung, dan RSD Mangusada. Para pengendara yang lewat diberikan brosur. Sementara pengenadara yang tidak mengenakan masker juga diberikan masker secara gratis.
Dalam aksinya di Pos Penyekatan Terminal Mengwi, Celuluk Corona hasil kreasi Kasat Binmas Polres Badung, Kompol Ni Luh Wirati SH, ini mengawali aksi dengan memperkenalkan diri. Celuluk Corona mengaku mencari orang-orang yang nekat mudik, tidak mengenakan masker, tidak cuci tangan, hingga melanggar imbauan pemerintah lainnya.
Pengendara yang tidak mengenakan masker, langsung didatangi Celuluk Corona seraya diberikan masker. Selain itu, juga dibagikan brosur berisi tentang Covid-19. Setelah pengendara itu mengenakan masker yang diberikannya, Celuluk Corona kemudian menjauh.
Sementara, setelah beraksi di Pos Penyekatan Terminal Mengwi, Celuluk Corona kemudian menggebrak Pasar Tradisional Sempidi di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi untuk sosiasialisasi serupa. Kegiatan dilanjutkan ke pasar-pasar tradisional lainnya di wilayah hukum Polres Badung.
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, mengatakan tugas kepolisian dalam menanganai wabah Corona adalah membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di bidang pencegahan dan mensosialisasikan imbauan-imbauan pemerintah ke masyarakat. Sosialisasi menggunakan media Celuluk Corona yang berbusana unik ini diharapkan mudah diterima oleh masyarakat secara masif, sehingga me-ningkatkan kesadaran mereka akan bahaya Covid-19.
Menurut AKBP Roby, hal yang paling penting adalah masyarakat mengenal apa itu virus Corona, bagaimana penyebarannya, dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya agar tidak terpapar. Sehingga diharapkan timbul kesadaran kolektif. “Bahwa virus Corona tidak bisa menyerang tubuh kita ketika kita menjaga kebersihan, pakai masker, jaga jarak, tidak kumpul-kumpul, dan konsumsi makanan bergizi. Di sini ditutnt untuk membentuk sebuah gaya hidup baru,” papar AKBP Roby.
AKBP Roby menambahkan, Celuluk Corona ini nantinya akan menggebrak semua pasar tradisional di wilayah hukum Polres Badung untuk sosialisasi protokol kesehatan terkaitr Covid-19. Celuluk Corona menyasar pasar-pasar tradisional, karena aktivitas yang melibatkan banyak orang terjadi di sana.
Tujuannya, agar perekonomian tetap berjalan, tetapi masyarakat mempunyai kesadaran tentang protokol kesehatan. Disebutkan, memakai masker rasanya seperti menyiksa diri, tetapi itu wajib dilakukan sebagai gaya hidup baru.
“Seperti dalam perang, kita harus mengenal siapa lawan kita. Bangsa Indonesia sebenarnya bangsa yang tangguh. Nenek moyang kita dulu bisa mengalahkan penjajah hanya dengan bambu runcing, sementara lawan pakai senjata modern. Tapi, bisa menbang karena para pejuang kita kenal siapa lawan. Begitu pula dengan virus Corona, kita harus kenal apa itu virus Corona,” tandas AKBP Roby.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Badung, Kompol I Wayan Suana, mengatakan dalam kegiatan sosialisasai bekerja sama dengan RSD Mangusada di Terminal Mengwi, kemarin pagi, pihaknya membagikan sekitar 2.000 brosur. Pada brosusr itu menjelaskan apa itu virus Corona dan cara pencegahannya. Diharapkan, melalui ribuan brosur itu, pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentan Covid-19 meningkat.
“Secara keseluruhan, kesadaran masyarakat kita sangat tinggi. Terlihat dalam kegiatan hari ini (kemarin) hanya beberapa saja pengendara yang tidak menggunakan masker. Ada yang beralasan lupa bawa masker dan ada pula yang mengaku tidak punya masker. Kepada mereka, kami berikan pemahaman,” tutur Kompol Wayan Suana.
Sedangkan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional RSD Mangusada, dr I Putu Arya Widiyana Pasek MKes, mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi. Menurut Arya Widiyana, saat ini penyebaran Covid-19 mulai landai. Namun demikian, sosialisasi tetap harus lebih kencang lagi agar jangan sampai masyarakat lengah.
“Saat ini penyebaran Covid-19 mulai landai. Tapi, kami berharap masyarakat tidak terlena dan lupa. Makanya, kami terus mengingatkan. Bahkan, nanti sampai 2-3 bulan setelah virus Corona ini hilang, kita tetap harus waspada. Kita melakukan sosialisasi dengan melihat tren yang terjadi,” tandas Arya Widiyana. *pol
Titik awal kegiatan sosialisasi protokol kesehatan terkait Covid-19 tersebut dilakukan jajaran Polres Badung di Pos Penyekatan Terminal Mengwi, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Selasa pagi. Dalam sosialisasi tersebut, Celuluk Corona diperankan oleh anggota Polres Badung, Aiptu I Wayan Cok Yudiawan.
Dalam kegiatan tersebut, Aiptu I Wayan Cok Yudiawan menggunakan seragam dinas kepolisian. Namun, seragamnya dibalut selop tangan celuluk. Sang polisi juga mengenakan tapel celuluk berambut putih, dengan asesoris keraras (daun pisang kering) yang dicat warna-warni, untuk membungkus tubuhnya. Celuluk Corona ini beraksi sambil halo-halo bicara mensosialisasikan protokol kesdehatan menggunakan penbgeras suara.
Kegiatan sosialisasi di Pose Penyekatan Terminal Mengwi kemarin melibatkan Satlantas Polres Badung, Binmas Polres Badung, dan RSD Mangusada. Para pengendara yang lewat diberikan brosur. Sementara pengenadara yang tidak mengenakan masker juga diberikan masker secara gratis.
Dalam aksinya di Pos Penyekatan Terminal Mengwi, Celuluk Corona hasil kreasi Kasat Binmas Polres Badung, Kompol Ni Luh Wirati SH, ini mengawali aksi dengan memperkenalkan diri. Celuluk Corona mengaku mencari orang-orang yang nekat mudik, tidak mengenakan masker, tidak cuci tangan, hingga melanggar imbauan pemerintah lainnya.
Pengendara yang tidak mengenakan masker, langsung didatangi Celuluk Corona seraya diberikan masker. Selain itu, juga dibagikan brosur berisi tentang Covid-19. Setelah pengendara itu mengenakan masker yang diberikannya, Celuluk Corona kemudian menjauh.
Sementara, setelah beraksi di Pos Penyekatan Terminal Mengwi, Celuluk Corona kemudian menggebrak Pasar Tradisional Sempidi di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi untuk sosiasialisasi serupa. Kegiatan dilanjutkan ke pasar-pasar tradisional lainnya di wilayah hukum Polres Badung.
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, mengatakan tugas kepolisian dalam menanganai wabah Corona adalah membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di bidang pencegahan dan mensosialisasikan imbauan-imbauan pemerintah ke masyarakat. Sosialisasi menggunakan media Celuluk Corona yang berbusana unik ini diharapkan mudah diterima oleh masyarakat secara masif, sehingga me-ningkatkan kesadaran mereka akan bahaya Covid-19.
Menurut AKBP Roby, hal yang paling penting adalah masyarakat mengenal apa itu virus Corona, bagaimana penyebarannya, dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya agar tidak terpapar. Sehingga diharapkan timbul kesadaran kolektif. “Bahwa virus Corona tidak bisa menyerang tubuh kita ketika kita menjaga kebersihan, pakai masker, jaga jarak, tidak kumpul-kumpul, dan konsumsi makanan bergizi. Di sini ditutnt untuk membentuk sebuah gaya hidup baru,” papar AKBP Roby.
AKBP Roby menambahkan, Celuluk Corona ini nantinya akan menggebrak semua pasar tradisional di wilayah hukum Polres Badung untuk sosialisasi protokol kesehatan terkaitr Covid-19. Celuluk Corona menyasar pasar-pasar tradisional, karena aktivitas yang melibatkan banyak orang terjadi di sana.
Tujuannya, agar perekonomian tetap berjalan, tetapi masyarakat mempunyai kesadaran tentang protokol kesehatan. Disebutkan, memakai masker rasanya seperti menyiksa diri, tetapi itu wajib dilakukan sebagai gaya hidup baru.
“Seperti dalam perang, kita harus mengenal siapa lawan kita. Bangsa Indonesia sebenarnya bangsa yang tangguh. Nenek moyang kita dulu bisa mengalahkan penjajah hanya dengan bambu runcing, sementara lawan pakai senjata modern. Tapi, bisa menbang karena para pejuang kita kenal siapa lawan. Begitu pula dengan virus Corona, kita harus kenal apa itu virus Corona,” tandas AKBP Roby.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Badung, Kompol I Wayan Suana, mengatakan dalam kegiatan sosialisasai bekerja sama dengan RSD Mangusada di Terminal Mengwi, kemarin pagi, pihaknya membagikan sekitar 2.000 brosur. Pada brosusr itu menjelaskan apa itu virus Corona dan cara pencegahannya. Diharapkan, melalui ribuan brosur itu, pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentan Covid-19 meningkat.
“Secara keseluruhan, kesadaran masyarakat kita sangat tinggi. Terlihat dalam kegiatan hari ini (kemarin) hanya beberapa saja pengendara yang tidak menggunakan masker. Ada yang beralasan lupa bawa masker dan ada pula yang mengaku tidak punya masker. Kepada mereka, kami berikan pemahaman,” tutur Kompol Wayan Suana.
Sedangkan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional RSD Mangusada, dr I Putu Arya Widiyana Pasek MKes, mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi. Menurut Arya Widiyana, saat ini penyebaran Covid-19 mulai landai. Namun demikian, sosialisasi tetap harus lebih kencang lagi agar jangan sampai masyarakat lengah.
“Saat ini penyebaran Covid-19 mulai landai. Tapi, kami berharap masyarakat tidak terlena dan lupa. Makanya, kami terus mengingatkan. Bahkan, nanti sampai 2-3 bulan setelah virus Corona ini hilang, kita tetap harus waspada. Kita melakukan sosialisasi dengan melihat tren yang terjadi,” tandas Arya Widiyana. *pol
1
Komentar