Presiden Joko Widodo
Jokowi Minta Bandingkan Daerah Non-PSBB dengan yang PSBB
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dilakukannya evaluasi terhadap daerah yang tidak memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sebab, 7 dari 3 provinsi dengan kasus positif virus Corona (Covid-19) terbanyak merupakan daerah non-PSBB. "Karena itu, kita juga evaluasi, baik provinsi, kabupaten/kota yang tidak memperlakukan PSBB, tetapi juga menjalankan kebijakan physical distancing, menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5).
Jokowi mengatakan daerah yang non-PSBB dan yang memberlakukan PSBB harus diperbandingkan. Mengingat, kebijakan yang diterapkan memang disesuaikan dengan daerah masing-masing. "Oleh sebab itu, ini harus diperbandingkan yang PSBB maupun yang non-PSBB karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan dengan konteks di daerah masing-masing," ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi mengatakan selama ini ada juga daerah yang berhasil menekan laju penyebaran virus Corona meski tak menerapkan PSBB. Namun, Jokowi tak menjelaskan detail mengenai hal itu. "Kita tahu bahwa sudah ada 4 provinsi dan 72 kabupaten/kota yang melaksanakan PSBB. Dan juga provinsi atau kota/kabupaten yang belum melaksanakan PSBB, tetapi memakai cara yang lain yang saya lihat juga ada yang berhasil," pungkas Jokowi.
Jokowi menambahkan ada sejumlah daerah yang mengalami penurunan kasus secara konsisten tapi tidak drastis. Ada juga daerah yang penambahan kasusnya turun tapi tidak menentu. "Ada daerah yang penambahan kasusnya mengalami penurunan secara gradual, konsisten namun tidak drastis. Tapi juga ada daerah yang penambahan kasusnya turun, tapi juga belum konsisten dan masih fluktuatif," ucapnya.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan ada juga beberapa daerah yang memiliki penambahan kasus terus-menerus meskipun sudah menetapkan peraturan PSBB. Jokowi meminta jajarannya fokus pada daerah seperti ini. "Juga ada daerah yang penambahan kasusnya tidak mengalami perubahan seperti sebelum PSBB. Ini juga hal-hal seperti ini perlu digarisbawahi ada apa, kenapa," tegas Jokowi dilansir detik.com.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabarkan peta kasus Corona di RI berdasarkan wilayah yang menerapkan kebijakan PSBB. Jokowi mengatakan, dari 10 provinsi dengan kasus Corona terbanyak, hanya 3 yang memberlakukan PSBB. "Dari 10 provinsi dengan kasus positif terbanyak, hanya 3 provinsi yang berstatus PSBB, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Barat, 7 provinsi lainnya masih non-PSBB," kata Jokowi. Untuk itu, pemerintah akan mengevaluasi provinsi hingga kabupaten/kota yang tidak memberlakukan PSBB. Menurut Jokowi, harus ada perbandingan antardaerah yang menjalankan PSBB dan yang tidak. *
Jokowi mengatakan daerah yang non-PSBB dan yang memberlakukan PSBB harus diperbandingkan. Mengingat, kebijakan yang diterapkan memang disesuaikan dengan daerah masing-masing. "Oleh sebab itu, ini harus diperbandingkan yang PSBB maupun yang non-PSBB karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan dengan konteks di daerah masing-masing," ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi mengatakan selama ini ada juga daerah yang berhasil menekan laju penyebaran virus Corona meski tak menerapkan PSBB. Namun, Jokowi tak menjelaskan detail mengenai hal itu. "Kita tahu bahwa sudah ada 4 provinsi dan 72 kabupaten/kota yang melaksanakan PSBB. Dan juga provinsi atau kota/kabupaten yang belum melaksanakan PSBB, tetapi memakai cara yang lain yang saya lihat juga ada yang berhasil," pungkas Jokowi.
Jokowi menambahkan ada sejumlah daerah yang mengalami penurunan kasus secara konsisten tapi tidak drastis. Ada juga daerah yang penambahan kasusnya turun tapi tidak menentu. "Ada daerah yang penambahan kasusnya mengalami penurunan secara gradual, konsisten namun tidak drastis. Tapi juga ada daerah yang penambahan kasusnya turun, tapi juga belum konsisten dan masih fluktuatif," ucapnya.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan ada juga beberapa daerah yang memiliki penambahan kasus terus-menerus meskipun sudah menetapkan peraturan PSBB. Jokowi meminta jajarannya fokus pada daerah seperti ini. "Juga ada daerah yang penambahan kasusnya tidak mengalami perubahan seperti sebelum PSBB. Ini juga hal-hal seperti ini perlu digarisbawahi ada apa, kenapa," tegas Jokowi dilansir detik.com.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabarkan peta kasus Corona di RI berdasarkan wilayah yang menerapkan kebijakan PSBB. Jokowi mengatakan, dari 10 provinsi dengan kasus Corona terbanyak, hanya 3 yang memberlakukan PSBB. "Dari 10 provinsi dengan kasus positif terbanyak, hanya 3 provinsi yang berstatus PSBB, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Barat, 7 provinsi lainnya masih non-PSBB," kata Jokowi. Untuk itu, pemerintah akan mengevaluasi provinsi hingga kabupaten/kota yang tidak memberlakukan PSBB. Menurut Jokowi, harus ada perbandingan antardaerah yang menjalankan PSBB dan yang tidak. *
1
Komentar