Lagi, 2 Kerabat Tukang Suwun Positif Covid-19
Relawan Dapur Umum Rapid Test, 8 Reaktif, 177 Orang Lagi Negatif
BANGLI, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangli kembali mengalami lonjakan.
Dalam sehari, Kamis (14/5), terjadi penambahan 3 kasus positif Covid-19. Dua (2) orang di antaranya merupakan kerabat dari perempuan tukang suwun (buruh angkut barang) Pasar Kidul Bangli, yang tinggal di Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli. Maka, secara keseluruhan ada 7 orang dari lingkungan keluarga tukang suwun yang positif Covid-19.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan selain 2 orang dari kerabat dan besan tukang suwun, satu lagi pasien positif Covid-19 di Bangli yang diumumkan Kamis kemarin berasal dari Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan, Kecamatan Susut. Ketiga paisien baru ini merupakan transmisi lokal (tertular di daerah).
Menurut Dirgayusa, 2 pasien positif Covid-19 dari Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali masih berkaitan dengan perempuan tukang suwun di Pasar Kidul Bangli, yang telah lebih dulu dinyatakan positif sebulan lalu. Salah satunya merupakan kerabat si tukang suwun yang tinggal dalam satu pekarangan rumah. Sedangkan satunya lagi merupakan besan dari si tukang suwun.
Dirgayusa mengatakan, dengan tambahan 2 kasus baru ini, maka khusus di Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali hingga saat ini sudah 7 orang yang positif Covid-19. Semuanya masih lingkungan keluarga si tukang suwun. Mereka masing-masing si tukang suwun, 2 anak si tukang suwun, suami si tukang suwun, serta kerabat si tukang sueun, dan besan si tukang suwun.
"Satu anak perempuan tukang suwun sudah menikah. Kini mertuanya (besan si tukang suwun) dinyatakan positif Covid-19," beber Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli dalam keterangan persnya, Kamis kemarin.
Dari 7 pasien positif Covid-19 dalam satu keluarga besar di Banjar Uma Anyar,m Desa Tamanbali ini, beberapa orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Termasuk di tukang suwun dan anak perempuannya yang belum menikah.
Dengan tambahan 3 pasien baru, Kamis kemarin, maka total kumulatif positif Covid-19 di Bali hingga saat ini mencapai 75 kasus---ini terbanyak se-Bali. Mereka didominasi 38 pekerja migran Indonesia (PMI), 34 orang kasus transmisi lokal, dan 3 oranng punya riwayat perjalanan ke luar daerah Bali..
Sementara itu, karantina 14 hari Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli sudah berakhir, Kamis kemarin. Menyusul telah berakhirnya karantina, 185 relawan dapur umum yang selama 14 hari memasak makanan untuk warga Banjar Serokadan juga di-rapid test kemarin, dengan hasil 8 orang dinyatakan reaktif Covid-19.
Ratusan relawan yanhg di-rapid test, Kamis kemarin, selama 14 hari sebelumnya bertugas menyiapkan masakan bagi warga Banjar Serokadan pada dapur umum yang dibangun di SMPN 2 Susut di Dedsa Abuan. Menurut Wayan Dirgayusa, dari 8 relawan dapur umum yang hasil rapid testnya positif tersebut, sebagian merupakan anggota Polri.
Menurut Dirgayusa, rapid test dilakukan di Posko Desa Abuan. Sedangkan total 185 orang relawan yang di-rapid test bukan hanya dari relawan dapur umum, namun juga Satgas Desa dan petugas jaga. “Berdasarkan rapid test, 8 orang dinyatakan reaksif, sementara 177 orang lagi hasilnya negatif,” ujar Dirgayusa.
Disebutkan, 8 orang yang hasil rapid testnya positif tersebut terdiri dari 6 personel Polres Bangli dan 2 orang relawan sipil. Begitu dinyatakan positif berdasar rapid test, kata Dirgayusa, 8 orang tersebut langsung menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
Menurut Dirgayusa, mereka selanjutnya akan menjalani uji swab di RSU Bangli, Jumat (15/5) pagi ini. "Pelaksanaan uji swab akan dilaksanakan Jumat pagi. Bagi personel kepolisian, mereka akan diantarkan langsung jajaran Polres Bangli ke RSU Bangli," tandas birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut yang kini menjabat Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli ini.
Banjar Serokadan, Desa Abuan sendiri sebelumnya diisilasi, karena banyak terjadi kasus transmisi lokal Covid-19 (tertular di daerah). Khusus warga Banjar Serokadan, dikenakan karantina rumah hingga tak boleh keluar rumahnya. Mereka disiapkan makanan yang dimasak di dapur umum, dengan juru masuk dimotori aparat TNI AD dari Dandim Bangli.
Dirgayusa mengatakan, setelah status karantina sudah berakhir, maka Desa Abuan kembali normal sama dengan desa-desa lainnya di Bali. "Setelah karantina berakhir, Desa Abuan sama dengan desa lainya. Untuk pengawasan warganya, kembali diserahkan ke desa," tandas mantan Camat Kintamani, Bangli ini. *esa
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan selain 2 orang dari kerabat dan besan tukang suwun, satu lagi pasien positif Covid-19 di Bangli yang diumumkan Kamis kemarin berasal dari Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan, Kecamatan Susut. Ketiga paisien baru ini merupakan transmisi lokal (tertular di daerah).
Menurut Dirgayusa, 2 pasien positif Covid-19 dari Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali masih berkaitan dengan perempuan tukang suwun di Pasar Kidul Bangli, yang telah lebih dulu dinyatakan positif sebulan lalu. Salah satunya merupakan kerabat si tukang suwun yang tinggal dalam satu pekarangan rumah. Sedangkan satunya lagi merupakan besan dari si tukang suwun.
Dirgayusa mengatakan, dengan tambahan 2 kasus baru ini, maka khusus di Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali hingga saat ini sudah 7 orang yang positif Covid-19. Semuanya masih lingkungan keluarga si tukang suwun. Mereka masing-masing si tukang suwun, 2 anak si tukang suwun, suami si tukang suwun, serta kerabat si tukang sueun, dan besan si tukang suwun.
"Satu anak perempuan tukang suwun sudah menikah. Kini mertuanya (besan si tukang suwun) dinyatakan positif Covid-19," beber Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli dalam keterangan persnya, Kamis kemarin.
Dari 7 pasien positif Covid-19 dalam satu keluarga besar di Banjar Uma Anyar,m Desa Tamanbali ini, beberapa orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Termasuk di tukang suwun dan anak perempuannya yang belum menikah.
Dengan tambahan 3 pasien baru, Kamis kemarin, maka total kumulatif positif Covid-19 di Bali hingga saat ini mencapai 75 kasus---ini terbanyak se-Bali. Mereka didominasi 38 pekerja migran Indonesia (PMI), 34 orang kasus transmisi lokal, dan 3 oranng punya riwayat perjalanan ke luar daerah Bali..
Sementara itu, karantina 14 hari Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli sudah berakhir, Kamis kemarin. Menyusul telah berakhirnya karantina, 185 relawan dapur umum yang selama 14 hari memasak makanan untuk warga Banjar Serokadan juga di-rapid test kemarin, dengan hasil 8 orang dinyatakan reaktif Covid-19.
Ratusan relawan yanhg di-rapid test, Kamis kemarin, selama 14 hari sebelumnya bertugas menyiapkan masakan bagi warga Banjar Serokadan pada dapur umum yang dibangun di SMPN 2 Susut di Dedsa Abuan. Menurut Wayan Dirgayusa, dari 8 relawan dapur umum yang hasil rapid testnya positif tersebut, sebagian merupakan anggota Polri.
Menurut Dirgayusa, rapid test dilakukan di Posko Desa Abuan. Sedangkan total 185 orang relawan yang di-rapid test bukan hanya dari relawan dapur umum, namun juga Satgas Desa dan petugas jaga. “Berdasarkan rapid test, 8 orang dinyatakan reaksif, sementara 177 orang lagi hasilnya negatif,” ujar Dirgayusa.
Disebutkan, 8 orang yang hasil rapid testnya positif tersebut terdiri dari 6 personel Polres Bangli dan 2 orang relawan sipil. Begitu dinyatakan positif berdasar rapid test, kata Dirgayusa, 8 orang tersebut langsung menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
Menurut Dirgayusa, mereka selanjutnya akan menjalani uji swab di RSU Bangli, Jumat (15/5) pagi ini. "Pelaksanaan uji swab akan dilaksanakan Jumat pagi. Bagi personel kepolisian, mereka akan diantarkan langsung jajaran Polres Bangli ke RSU Bangli," tandas birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut yang kini menjabat Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli ini.
Banjar Serokadan, Desa Abuan sendiri sebelumnya diisilasi, karena banyak terjadi kasus transmisi lokal Covid-19 (tertular di daerah). Khusus warga Banjar Serokadan, dikenakan karantina rumah hingga tak boleh keluar rumahnya. Mereka disiapkan makanan yang dimasak di dapur umum, dengan juru masuk dimotori aparat TNI AD dari Dandim Bangli.
Dirgayusa mengatakan, setelah status karantina sudah berakhir, maka Desa Abuan kembali normal sama dengan desa-desa lainnya di Bali. "Setelah karantina berakhir, Desa Abuan sama dengan desa lainya. Untuk pengawasan warganya, kembali diserahkan ke desa," tandas mantan Camat Kintamani, Bangli ini. *esa
Komentar