IGD-Rawat Inap Puskesmas IV Denpasar Selatan Ditutup
Gara-gara Satu Bidan Positif Corona, 50 Tim Medis-Staf Dikarantina
DENPASAR, NusaBali
UPTD Puskesmas IV Denpasar Selatan menutup total pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Rawat Inap.
Penutupan ini dilakukan sejak Selasa (12/5) lalu, menyusul adanya seorang bidan yang terkonfirmasi pisitif Covid-19 (virus Corona), hingga menyebabkan 50 tim medis dan staf Puskesmas IV Denpasar Selatan harus dikarantina selama 14 hari.
Saat ini pelayanan yang dibuka di Puskesmas IV Denpasar Selatan yang berlokasi di Jalan Pulau Moyo Denpasar kawasan Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan hanya layanan umum, rawat jalan, imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), serta periksa KB. Sedangkan layanan IGD dan rawat inap praktis sudah stop operasi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengungkapkan kasus bidan positif Covid-19 tersebut baru diketahui, Senin (11/5) dinihari pukul 01.00 Wita. Sebelum dinyatakan positif Corona, bidan berusia 31 tahun asal wilayah Kecamatan Marga, Tabanan tersebut sempat menangani seorang pasien ibu hamil dengan kondisi pendarahan.
Karena kondisi pasien tersebut terlalu parah, sang bidan bersama sopirnya merujuk ibu hamil tadi ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Setelah mendapatkan pemeriksaan dan dibawa ke Ruang ICU, ibu hamil tersebut kemudian di-rapid test, karena kecurigaan tim medis dan juga situasi pandemi Covid-19. "Setelah dilakukan rapid test, ternyata pasien ibu hamil tersebut menu-njukkan hasil reaktif,” ungkap Dewa Rai saat dikonfirmasi di Denpasar, Minggu (17/5).
Kemudian, Senin paginya, petugas Dinas Kesehatan Denpasar langsung melakukan rapid test terhadap 66 staf dan tim medis Puskesmas IV Denpasar Selatan. Termasuk yang di-rapid test adalah bidan, sopir, dan cleaning service Puskesmas IV Denpasar Selatan.
“Ternyata, hasil rapid test bidan yang sempat menangani pasien ibu hamil ini juga reaktif," jelas Dewa Rai yang notabene Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar.
Mengetahui hasil tersebut, keesokan harinya, 12 Mei 2020, sebanyak 30 orang dari 66 staf dan tim medis Puskesmas IV Denpasar Selatan yang sempat di-rapid test, langsung diuji swab di RSUD Wangaya, Denpasar. Berdasarkan uji swab, kata Dewa Rai, satu orang dinyatakan positif Covid-19, yakni bidan tadi. Sang bidan pun langsung diisolasi di Bapelkes Provinsi Bali.
Menurut Dewa Rai, karena bidan yang positif Corona tersebut berdomisili di Tabanan, maka kasusnya dalam daftar positif Covid-19 dimasukkan ke Kabupaten Tabanan. Namun, di Puskesmas IV Denpasar Selatan langsung dilakukan penelusuran.
Berdasarkan hasil penelusuran, ada 50 orang (staf dan petugas emdis) di Puspesmas IV Denpasar Selatan yang sempat kontak langsung dengan bidan positif Corona ini, termasuk sopir ambulans. Mereka semua karantina di salah satu rumah singgah yang disiapkan GTPP Covid-19 Kota Denpasar.
Menurut Dewa Rai, tracking juga dilakukan di lingkungan rumah keluarga bidan positif Corona ini di Tabanan. Namun, setelah dilakukan rapid test, seluruh anggota keluarga bidan berusia 31 tahun ini hasilnyanegatif.
Dengan adanya bidan positif Corona dan 50 tenaga media & staf dikarantina, kata Dewa Rai, maka layanan IGD dan rawat inap Puskesmas IV Denpasar Selatan langsung ditutup, sejak 12 Mei 2020. Aktivitas akan ditutup selama 14 hari.
Layanan di Puskesmas IV Denpasar Selatan yang masih buka hingga saat ini, masing-masing layanan umum, rawat jalan, imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan pemeriksaan KB. Tim medis yang saat ini memberikan pelayanan di Puskesmas IV Denpasar Selatan sebanyak 34 orang, di mana 5 orang di antaranya dibantu dari Puskesmas lain.
Dewa Rai menyebutkan, buat sementara, layanan IGD dan rawat inap dialihkan ke dua Puskesmas terdekat, yakni Puskesmas I Denpasar Selatan dan Puskesmas III Denpasar Selatan. Ini juga berlaku selama 14 hari ke depan, sampai nanti karantina 50 petugas medis dan staf di Puskesmas IV Denpasar Selatan berakhir.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Kepala Puskesmas IV Denpasar Selatan, drg Made Saraswati Rahayu, bidan yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut selama ini bertugas di Ruang Rawat Inap. Menurut Made Saraswati, kasus ini berawal 11 Mei 2020 siang pukul 13.00 Wita ketika ada pasien partus (persalinan) masuk. Karena kondisinya mengalami pendarahan, pasien ibu hamil tersebut dibawa ke RSUP Sanglah dengan menggunakan ambulans oleh bidan dan sopir.
Setelah sampai di RSUP Sanglah, tim yang mengantar pasien dapat penjelasan pasiennya akan dioperasi. Karena Protap kesehatan harus dilakukan screening, pasien tersebut pun langsung dilakukan rapid test. "Kemudian, diperoleh informasi dari RSUP Sanglah bahwa pasien pratus tersebut dinyatakan positif berdasarkan rapid test," jelas Saraswati.
Mendapat laporan tersebut, kata Saraswati, pihaknya langsung melakukan isolasi terhadap bidan yang menerima pasien ibu hamil tadi di Ruang Rawat Inap Puskesmas IV Denpasar Selatan. Sang bidan dilarang keluar ruangan maupun pulang ke rumahnya. Bidan tersebut juga menjalani rapid test bersama dua orang lainnya, yakni seorang perawat yang berjaga malam dan sopir yang mengantar pasien ibu hamil ke RSUP Sanglah.
Berdasarkan rapid test, kata Saraswati, bidan tersebut dinyatakan reaktif, sementara dua orang negatif. Namun, ketiganya langsung dibawa ke tempat karantina di rumah singgah di salah satu hotel kawasan Kota Denpasar. Keesokan harinya, 12 Mei 2020, dilakukantes swab. Hasilnya, bidan asal Marga, Tabanan ini dinyatakan positif Corona.
Pasca kasus bidan positif Corona ini, 50 petugas medis dan staf Puskesamas IV Denpasar Selatan langsung dikarantina, sehiungga layanan IGD dan rawat inap disetop sementara. Menurut Saraswati, dari 5 orang yang dikarantina tersebut, 4 orang di antaranya dokter umum, 15 bidan, dan 15 perawat. *mis
1
Komentar