Pasangan Usia Subur Diimbau Tunda Kehamilan
Di tengah-tengah pandemi Covid-19, risiko kesehatan ibu dan jabang bayi harus mendapat atensi lebih.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng mengimbau masyarakat Buleleng, khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) agar menunda kehamilan. Penundaan ini menyusul wabah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.
Penundaan kehamilan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Penundaan kehamilan pada PUS, menurut Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas P2KBP3A Kabupaten Buleleng, Ketut Wirawan, Selasa (19/5), sesuai dengan imbauan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam kebijakan pemerintah Pusat itu, kegiatan yang lebih banyak dilakukan di rumah, berpotensi terjadi baby boom atau lonjakan penambahan angka kelahiran pasca pandemi Covid-19. Termasuk berdampak pada pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Dinas P2KBP3A, melalui Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) masih melakukan pemantauan terhadap PUS. Pengawasan dan pemantauan menggunakan parameter penggunaan alat kontrasepsi. Hal ini diharapkan dapat menekan lonjakan pertambahan penduduk di tengah pandemi Covid-19. “PLKB akan membantu menangani penyediaan alat kontrasepsi sesuai dengan yang dipakai sebelumnya,” ungkap Wirawan.
Masyarakat diharapkan secara aktif melaporkan diri ketika masa pakai alat kontrasepsi yang dipakai selama ini mendekati batas waktu. Pelayanan penyediaan alat kontrasepsi ini juga diupayakan tak hanya di Puskesmas tetapi pada beberapa jenis alat akan langsung diantarkan ke rumah masing-masing dan dibagikan secara gratis. “Kalau yang memerlukan tindakan tim medis dilakukan di Puskesmas. Tetapi kalau menggunakan jenis yang tidak perlu tindakan seperti pil atau kondom akan dibawakan langsung ke rumah oleh PLKB (Petugas Lapangan KB),” imbuh dia.
Selain itu, Dinas P2KBP3A Buleleng juga getol menyosialisasikan kepada PUS pentingnya menghindari 4 Terlalu (4 T) yang meliputi terlalu muda, terlalu banyak anak, terlalu rapat jarak kelahiran dan terlalu tua. “Sejauh ini PUS peserta KB aktif di Buleleng juga sudah cukup bagus, mencapai angka diatas rata-rata 80 persen tetapi tetap kami ingatkan terus,” kata Wirawan.*k23
Penundaan kehamilan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Penundaan kehamilan pada PUS, menurut Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas P2KBP3A Kabupaten Buleleng, Ketut Wirawan, Selasa (19/5), sesuai dengan imbauan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam kebijakan pemerintah Pusat itu, kegiatan yang lebih banyak dilakukan di rumah, berpotensi terjadi baby boom atau lonjakan penambahan angka kelahiran pasca pandemi Covid-19. Termasuk berdampak pada pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Dinas P2KBP3A, melalui Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) masih melakukan pemantauan terhadap PUS. Pengawasan dan pemantauan menggunakan parameter penggunaan alat kontrasepsi. Hal ini diharapkan dapat menekan lonjakan pertambahan penduduk di tengah pandemi Covid-19. “PLKB akan membantu menangani penyediaan alat kontrasepsi sesuai dengan yang dipakai sebelumnya,” ungkap Wirawan.
Masyarakat diharapkan secara aktif melaporkan diri ketika masa pakai alat kontrasepsi yang dipakai selama ini mendekati batas waktu. Pelayanan penyediaan alat kontrasepsi ini juga diupayakan tak hanya di Puskesmas tetapi pada beberapa jenis alat akan langsung diantarkan ke rumah masing-masing dan dibagikan secara gratis. “Kalau yang memerlukan tindakan tim medis dilakukan di Puskesmas. Tetapi kalau menggunakan jenis yang tidak perlu tindakan seperti pil atau kondom akan dibawakan langsung ke rumah oleh PLKB (Petugas Lapangan KB),” imbuh dia.
Selain itu, Dinas P2KBP3A Buleleng juga getol menyosialisasikan kepada PUS pentingnya menghindari 4 Terlalu (4 T) yang meliputi terlalu muda, terlalu banyak anak, terlalu rapat jarak kelahiran dan terlalu tua. “Sejauh ini PUS peserta KB aktif di Buleleng juga sudah cukup bagus, mencapai angka diatas rata-rata 80 persen tetapi tetap kami ingatkan terus,” kata Wirawan.*k23
Komentar