KWT Hidupkan Kebun Keluarga
SEMARAPURA, NusaBali
Di Kabupaten Klungkung kini terdapat tujuh Kelompok Wanita Tani (KWT).
Tahun 2019 – 2020, setiap KWT mendapat bantuan penumbuhan Rp 50 juta untuk pembentukan rumah bibit, polibag, bibit demplot, dan lainnya. Selain itu, bantuan dana pengembangan Rp 15 juta/KWT untuk penambahan bibit maupun pembelian pupuk.Tujuh KWT ini kini aktif menghidupkan berkebun di pekarangan.
Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Pertanian Klungkung, Luh Ketut Eka Susanti mengatakan KWT memberikan ruang kepada ibu-ibu untuk berkebun untuk konsumsi sendiri hingga bernilai ekonomis. Karena hasil pembibitan tanamannya bisa dipasarkan. Seperti tomat, jeruk, terong, cabai, dan lainnya. "Ketika harga cabai melambung, maka ibu-ibu dari KWT ini tidak perlu khawatir. Karena sudah menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing," ujar Eka Susanti, saat ditemui memantau pembibitan KWT Karya Amerta, di Dusun Takedan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Selasa (19/5).
Dari tujuh KWT tersebut, saat ini empat KWT mengajukan proposal untuk penumbuhan. Salah satu KWT di Dusun Takedan, Desa Selat, Klungkung dengan 40 anggota. Selain aktif mengembangkan di lokasi pembibitan mereka juga menanam bibit di masing-masing rumah. "Saya datang ke pembibitan setelah selesai mengurus kegiatan di rumah sebagai ibu rumah tangga," ujar seorang anggota KWT di Tekedan Ni Wayan Apriliani.
Adapun kendala yang kerap dihadapi kelompok tani yakni serangan hama. Mereka menggunakan pupuk dan pestisida organik. Dengan menyemprotkan obat-obatan alami, maka hama berangsur-angsur hilang. "Dengan ikut KWT, saya bisa belajar menanam tanaman sayur dan buah-buahan di pekarangan," ujarnya.*wan
Komentar