Desa Tembok Maksimalkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem ini merasa perlu meningkatkan sarana prasana pendukung khususnya aksebilitas bidang kesehatan.
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang dikenal dengan berbagai program inovasinya kembali mengupayakan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Salah satunya mengoptimalkan pelayanan kesehatan dengan menyiapkan satu unit mobil ambulans mendukung pelayanan gawat darurat.
Perbekel Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara, Jumat (22/5) kemarin menjelaskan sebagai perbekel di wilayah paling Timur Buleleng, terlintas di benaknya untuk menuntaskan masalah pelayanan kesehatan masyarakatnya. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem ini merasa perlu meningkatkan sarana prasana pendukung khususnya aksebilitas bidang kesehatan. Jarak yang cukup jauh dari kota dan juga ketidakmampuan masyarakatnya di bidang ekonomi membuatnya tedorong untuk menyempurnakan layanan kesehatan.
Satu unit ambulans yang kini melengkapi Pukesdes Desa Tembok disebutnya diprioritaskan untuk mengantar warganya yang memerlukan tindakan darurat ke fasilitas kesehatan daerah. Selain itu juga dapat digunakan untuk menfasilitasi masyarakatnya untuk kontrol berobat ke faskes rujukan. Seluruh biaya operasionalnya pun ditanggung sepenuhnya melalui APBDes. “Ambulans milik desa ini juga bisa digunakan masyarakat kami untuk kontrol atau check up kesehatan ke rumah sakit rujukan dengan catatan yang bersangkutan benar-benar tidak memiliki alat transportasi dan ambulans saat itu tidak sedang ada jadwal pengantaran kasus gawat darurat,” jelas dia yang dihubungi lewat saluran telepon.
Selain juga dapat dimanfaatkan untuk penjemputan jenazah masyarakat desanya. Salah satu di antaranya penjemputan jenazah dan masyarakat Desa Tembok yang mengalami kecelakaan di wilayah Desa Madenan Kecamatan Tejakula, saat pengangkutan jenazah menggunakan ambulan dari Denpasar menuju Tembok, Kamis (21/5) sore lalu.
Warga yang mengalami kemalangan dan sempat terjun ke jurang sedalam 10 meter bersama mobil ambulans yang disewa pribadi oleh keluarga korban langsung dijemput ambulan milik desa. “Kami juga layani itu, tetapi setalh digunakan jmeput jenazah biasanya diupacarai,” ungkap Dewa Komang Yudi.
Sementara itu pada pemberitaan Jumat (22/5), ambulans Suzuki APV bernomor polisi DK 1002 QL yang mengangkut jenazah dan tiga penumpang asal Desa Tembok mengalami kecelakaan di Desa Madenan. Namun ambulans naas itu bukan milik RSD Mangusada sebagaimana diberitakan sebelumnya. Dalamklarifikasinya, manajemen RSD Mangusada mengaku sudah melakukan pengecekan terhadap civitas hospitalia pengambilan jenazah yang merupakan warga asal Buleleng dibenarkan pada Kamis (21/5). Hanya saja pengantaran jenazah dari RSD Mangusada menuju rumah duka tidak menggunakan ambulans milik rumah sakit yang berlokasi di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.*k23
Pemerintah Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang dikenal dengan berbagai program inovasinya kembali mengupayakan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Salah satunya mengoptimalkan pelayanan kesehatan dengan menyiapkan satu unit mobil ambulans mendukung pelayanan gawat darurat.
Perbekel Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara, Jumat (22/5) kemarin menjelaskan sebagai perbekel di wilayah paling Timur Buleleng, terlintas di benaknya untuk menuntaskan masalah pelayanan kesehatan masyarakatnya. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem ini merasa perlu meningkatkan sarana prasana pendukung khususnya aksebilitas bidang kesehatan. Jarak yang cukup jauh dari kota dan juga ketidakmampuan masyarakatnya di bidang ekonomi membuatnya tedorong untuk menyempurnakan layanan kesehatan.
Satu unit ambulans yang kini melengkapi Pukesdes Desa Tembok disebutnya diprioritaskan untuk mengantar warganya yang memerlukan tindakan darurat ke fasilitas kesehatan daerah. Selain itu juga dapat digunakan untuk menfasilitasi masyarakatnya untuk kontrol berobat ke faskes rujukan. Seluruh biaya operasionalnya pun ditanggung sepenuhnya melalui APBDes. “Ambulans milik desa ini juga bisa digunakan masyarakat kami untuk kontrol atau check up kesehatan ke rumah sakit rujukan dengan catatan yang bersangkutan benar-benar tidak memiliki alat transportasi dan ambulans saat itu tidak sedang ada jadwal pengantaran kasus gawat darurat,” jelas dia yang dihubungi lewat saluran telepon.
Selain juga dapat dimanfaatkan untuk penjemputan jenazah masyarakat desanya. Salah satu di antaranya penjemputan jenazah dan masyarakat Desa Tembok yang mengalami kecelakaan di wilayah Desa Madenan Kecamatan Tejakula, saat pengangkutan jenazah menggunakan ambulan dari Denpasar menuju Tembok, Kamis (21/5) sore lalu.
Warga yang mengalami kemalangan dan sempat terjun ke jurang sedalam 10 meter bersama mobil ambulans yang disewa pribadi oleh keluarga korban langsung dijemput ambulan milik desa. “Kami juga layani itu, tetapi setalh digunakan jmeput jenazah biasanya diupacarai,” ungkap Dewa Komang Yudi.
Sementara itu pada pemberitaan Jumat (22/5), ambulans Suzuki APV bernomor polisi DK 1002 QL yang mengangkut jenazah dan tiga penumpang asal Desa Tembok mengalami kecelakaan di Desa Madenan. Namun ambulans naas itu bukan milik RSD Mangusada sebagaimana diberitakan sebelumnya. Dalamklarifikasinya, manajemen RSD Mangusada mengaku sudah melakukan pengecekan terhadap civitas hospitalia pengambilan jenazah yang merupakan warga asal Buleleng dibenarkan pada Kamis (21/5). Hanya saja pengantaran jenazah dari RSD Mangusada menuju rumah duka tidak menggunakan ambulans milik rumah sakit yang berlokasi di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.*k23
Komentar