Pisang Kaja Terancam Krisis Air Bersih
Ratusan warga Banjar Pisang Kaja, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, tertimpa krisis air bersih sejak tiga bulan lalu.
GIANYAR, NusaBali
Warga pun harus antri berjam-jam untuk mendapatkan air bersih di tempat penampungan air di banjar setempat. Atrian warga hampir 24 jam, seperti Jumat (9/9) sore, baik orang tua hingga anak-anak.
Salah seorang warga Pisang Kaja, Ni Made Sandi yang juga ikut dalam atrian mengatakan, dirinya sejak pagi menaruh jerigen di tempat bak atau penampungan air itu. Jarak bak air itu sekitar 20 meter dari Balai Banjar Pisang Kaja. Namun hingga sore hari belum juga mendapatkan air bersih yang sangat dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga. Begitu pula dengan warga yang lain harus bersabar untuk mendapat giliran.
Kelihan Dinas Banjar Pisang Kaja I Made Sarwa menjelaskan, krisis air bersih sudah dialami warganya sejak tiga bulan lalu. Hal itu terjadi setelah perbaikan tempat penampungan air sekitar empat bulan lalu. Penyebab krisis air yang dialami warga belum dikatahui pasti. "Apa karena memang debit air kecil, atau apa kami kurang tau," terang Sarwa.
Saat ini, warga masih mengandalkan gravitasi untuk menampung air, karena belum ada pompa air yang bisa memudahkan proses pengambilan air.
Ia juga mengungkapkan kondisi ini cukup menghambat aktivitas warga, sehingga warga berupaya untuk mencari solusi. Akhirnya warga secara swadaya membeli pompa air, dengan dana urunan Rp 700.000 per kepala kelurga. Meski pompa sudah dibeli, tapi belum bisa dimanfaatkan karena daya listrik belum mendukung. "Kami masih upayakan peningkatan daya, dari pihak PLN akan menyelesaikan setelah Hari Raya Kuningan," terangnya.
Diungkapkan, sampai saat ini kondisi ini belum dilaporkan secara resmi. Bila menunggu bantuan dari pemerintah tentu membutuhkan waktu lebih lama. "Kami akan mengajukan proposal berharap bantuan dari pemerintah paling tidak bantuan pompa air, sehingga ada cadangan bila ada kerusakan," harap Sarwa.
Banjar Pisang Kaja berada paling ujung di Kecamatan Tegallalang. Posisinya di dataran tinggi sehingga sulit untuk mencari air. Sumber airnya di bawah Banjar Pisang Kaja. Selain itu sumber air dari PDAM juga tidak bisa masuk karena posisi diketinggian. Warga Pisang Kaja mengandalkan air di penampungan, tidak jarang ke banjar tetangga mencari air dan banyak pula warga mandi di sungai. * cr62
Salah seorang warga Pisang Kaja, Ni Made Sandi yang juga ikut dalam atrian mengatakan, dirinya sejak pagi menaruh jerigen di tempat bak atau penampungan air itu. Jarak bak air itu sekitar 20 meter dari Balai Banjar Pisang Kaja. Namun hingga sore hari belum juga mendapatkan air bersih yang sangat dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga. Begitu pula dengan warga yang lain harus bersabar untuk mendapat giliran.
Kelihan Dinas Banjar Pisang Kaja I Made Sarwa menjelaskan, krisis air bersih sudah dialami warganya sejak tiga bulan lalu. Hal itu terjadi setelah perbaikan tempat penampungan air sekitar empat bulan lalu. Penyebab krisis air yang dialami warga belum dikatahui pasti. "Apa karena memang debit air kecil, atau apa kami kurang tau," terang Sarwa.
Saat ini, warga masih mengandalkan gravitasi untuk menampung air, karena belum ada pompa air yang bisa memudahkan proses pengambilan air.
Ia juga mengungkapkan kondisi ini cukup menghambat aktivitas warga, sehingga warga berupaya untuk mencari solusi. Akhirnya warga secara swadaya membeli pompa air, dengan dana urunan Rp 700.000 per kepala kelurga. Meski pompa sudah dibeli, tapi belum bisa dimanfaatkan karena daya listrik belum mendukung. "Kami masih upayakan peningkatan daya, dari pihak PLN akan menyelesaikan setelah Hari Raya Kuningan," terangnya.
Diungkapkan, sampai saat ini kondisi ini belum dilaporkan secara resmi. Bila menunggu bantuan dari pemerintah tentu membutuhkan waktu lebih lama. "Kami akan mengajukan proposal berharap bantuan dari pemerintah paling tidak bantuan pompa air, sehingga ada cadangan bila ada kerusakan," harap Sarwa.
Banjar Pisang Kaja berada paling ujung di Kecamatan Tegallalang. Posisinya di dataran tinggi sehingga sulit untuk mencari air. Sumber airnya di bawah Banjar Pisang Kaja. Selain itu sumber air dari PDAM juga tidak bisa masuk karena posisi diketinggian. Warga Pisang Kaja mengandalkan air di penampungan, tidak jarang ke banjar tetangga mencari air dan banyak pula warga mandi di sungai. * cr62
1
Komentar