Menjaga Kualitas Pendidikan Di Masa Pandemi
Menjaga kualitas pendidikan merupakan salah satu tugas utama dari seluruh aspek pendidikan.
Penulis : I Kadek Darsika Aryanta
Guru Fisika Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Dengan adanya Covid-19 ini, pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka sekarang beralih pada pembelajaran dalam jaringan (daring). Akibat pandemi ini, pendidik dan peserta didik yang terbiasa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan Interaksi langsung di ruang kelas Suka tidak suka harus menyesuaikan diri dan menerima metode belajar jarak jauh itu sebagai satu-satunya jalan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Tidak ada satu orang pun yang mengetahui secara pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Mengingat ketidakpastian yang semakin tinggi, sudah barang tentu pembelajaran dalam jaringan akan terus dilakukan selama pandemi ini berakhir. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan adalah bisa saja pandemi ini sampai bulan desember mendatang atau dengan kata lain tahun ajaran baru bisa saja di pending sampai tahun 2021 mendatang.
Pada konteks ini, kualitas kegiatan belajar mengajar pendidikan nasional kita mulai dipertanyakan. Apakah kualitas pendidikan ini bisa di jaga selama masa pandemi? Sementara proses pendidikan hanay bisa dilakukan melalui jaringan saja?. Keraguan ini mulai bermuka di tengah momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini.
Jika menilik kualitas pendidikan. Tentu saja kita berbocara pada aspek kualtas 8 standar pendidikan yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan , sarana dan prasarana, pengelolaan, biaya, dan penilaian. Pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan kemungkinan akan mempengaruhi 2 standar yang utama yaitu standar proses dan standar penilaian. Namun tidak menutup kemungkinan akan merembet ke seluruh aspek standar yang ada.
Untuk menjaga kualitas pendidikan selama masa pandemi ini tentu saja diperlukan penyesuaian dari berbagai macam aspek standar proses pendidikan. Salah satu aspek penyokog dalam peningkatan proses pembelajarand alam masa pandemi ini adalah ketersediaan teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran.
Selama pembelajaran daring dilakukan banyak masalah yang didapatkan oleh guru. Kendala teknis yang dihadapi oleh guru adalah ketersediaan fasilitas hardware maupun software yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan pembelajaran daring memang perlu di Pertanyakan. Tidak semua guru dan murid memiliki perangkat yang memenuhi syarat kelayakan bagi pelaksanaan aktivitas dalam jaringan. Fasilitas internet yang menjamin keterhubungan pun belum merata keberadaannya di seluruh pelosok tanah air. Kesulitan non teknis berkaitan dengan kondisi bahwa tidak semua guru dan murid dapat segera beradaptasi dengan teknologi dan metode mengajar jarak jauh dan penguasaan siswa ataupun guru terhadap teknologi pembelajaran juga sangat bervariasi.
Pemanfaatan teknologi dalam peningkatan layanan pendidikan terutama pemerataan akses dan mutu pembelajaran harus didukung minat yang tinggi dari guru dan siswa untuk belajar teknologi. Pengembangan teknologi akan membantu guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Fokus dari teknologi ini adalah untuk membantu semua manusia dalam sistem demi melaksanakan tugas mereka dengan cara yang lebih baik. Pengembangan teknologi yang dilakukan untuk menunjang proses belajar mengajar di Sekolah seharusnya harus didukung oleh infrastruktur yang jelas dan juga pemerataan sarana dan prasarana terkait dengan koneksi internet yang ada di sekolah-sekolah.
Hal yang lebih substansi lagi adalah menjaga kualitas standar isi yaitu kurikulum. Selama ini, kurikulum 2013 belum mengakomodasi dan mengadaptasi sistem belajar jarak jauh. Selama ini KBM secara online hanya merupakan konsep sebagai perangkat teknis belum berkembang menjadi cara berpikir dan paradigma pembelajaran. Adaptasi itu antara lain pada hari normal guru bisa menggelar pertemuan untuk berdialog dengan siswa, kini ukuran tersebut disesuaikan selama pendidikan jarak jauh yang memungkinkan perampingan atau integrasi materi ajar. Misalnya mata pelajaran satu rumpun dapat disinergikan lalu diajarkan saat persamaan. Kurikulum sekarang perlu disisir untuk menemukan bagian-bagian penting yang mesti perlu dipenuhi belajar lebih fokus pada materi yang penting sehingga beban kurikulum pada guru dan siswa Bisa berkurang sehingga anak-anak tidak dibebani dengan kurikulum yang berat .
Untuk menjaga kualitas pendidikan, salah satu standar yang terpenting yang perlu di jaga adalah kualitas standar proses pembelajaran. Para pendidik terutama guru harus fokus kembali pada isu utama pendidikan yaitu mutu belajar. Alasan inilah yang menyebabkan kita bahwa praktik pendidikan konvensional harus sudah terhenti. Untuk itu guru dan orang tua dituntut untuk terus berinovasi dan kreatif agar kualitas proses pembelajaran selama masa pandemi ini bisa dijaga dengan baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru dlam melakukan inovasi pembelajaran selama masa pandemi ini. Guru dapat mencari refensi pemelajran yang inovatif di laman komunitas guru berbagi yang sudah disediakan oleh kemendikbud. Para guru dan praktisi pendidikan bisa saling berbagi melalui rancangan pembelajaran serta mampu menginspirasi praktik baik pendidikan khususnya pendidikan jarak jauh.
Langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah semala ini adalah menyiarkan tayangan belajar dari rumah (BDR) melalui TVRI. Selain tu, Radio juga bisa dimanfaatkan oleh guru untuk mengajar. RRI sebagai radio pemerintah, sudah menyelenggarakan kegiatan belajar dari rumah yaitu pelatihan militer RI yang dilaksanakan dari pukul 11 sampai 12 siang.
Inovasi dan kreasi guru yang lain pada saat masa pandemi ini dengan menggunakan prinsip pendidikan karakter melalui kegiatan positif. Kegiatan positif yang bisa dilakukan siswa ini dilaporkan melalui grup WA. Kegiatan ini bentuknya bisa bervariasi seperti kegiatan berjemur sambil bercocok tanam di pagi hari hingga sembahyang bersama keluarga, laporan tugas karangan yang berupa gambar atau pesan suara sehingga kuota internet bisa di hemat.
Selain itu terobosan di atas, hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas pendidikan lebih baik adalah dengan menanamkan kegiatan pembelajaran yang kontekstual. Misalkan siswa diajarkan untuk membuat cairan desinfektan bersama keluarga dan membuat laporan dalam bahasa Indonesia. Melalui satu Aktivitas ini pelajar mempelajari berbagai hal sekaligus seperti Kimia, Fisika, dan bahasa Indonesia serta mengembangkan kemampuan kognitif komunikasi dan kerjasama.
Banyak halangan yang dihadapi oleh pendidik dan siswa untuk menjaga kualitas pendidikan. Kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Agar kualitas pendidikan nasional kita tidak menurun di tengah berlangsungnya pandemi, seluruh stakeholder pendidikan nasional harus ikut turun tangan menjadi solusi dan mengantisipasi potensi persoalan tersebut. Proses pembelajaran jarak jauh yang selama ini telah ditetapkan di Universitas Terbuka kiranya dapat menjadi model awal dari peta jalan tersebut. Adaptasi dan adopsi sistem yang sama jika dipandang perlu, dapat diterapkan di strata pendidikan yang lebih rendah terlama di pendidikan menengah dan pendidikan dasar.
*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1
Komentar