Protes PKM, Daridesaku Bagikan Sayur Gratis
Hanya dalam waktu 15 menit, sayuran satu pick up ludes. Bagi-bagi sayuran ini sebagai bentuk mempertanyakan distribusi kebutuhan masyarakat di saat PKM diterapkan di Denpasar.
DENPASAR, NusaBali.com
Sebuah pemandangan unik terjadi di kawasan Lapangan Puputan Renon pada Sabtu (23/5/2020) sore. Di kawasan ini, sekelompok masyarakat tengah berbaris mengantre sayuran gratis yang dibagikan oleh Kelompok daridesaku. Komunitas ini membagikan beberapa jenis sayur, yakni sayur hijau (caesim), pucuk labu, dan labu siam (labu jepang).
Pembagian sayuran secara gratis ini tak hanya merupakan aksi sosial yang dilakukan untuk membantu masyarakat, namun juga sebagai sebuah usaha untuk menyalurkan para produk oleh petani. Terlebih, di situasi saat ini yang membuat penjualan produk pertanian menurun, para petani juga memerlukan wadah untuk menyalurkan produknya. “Akhirnya kita melihat, kita bertemu petani, banyak barang-barang petani yang berlimpah, berlebihan tidak ada yang menyerap. Di satu sisi, masyarakat sendiri butuh makan. Produk-produk lokal kita bagus kualitasnya, seratnya bagus, cuma sayang sekali tidak terserap,” ujar Ida Bagus Mandhara Brasika, Founder daridesaku.
Dalam melakukan pembagian sayur gratis ini, daridesaku bekerjasama dengan petani yang berada di daerah Bengkel, Kabupaten Tabanan dan Pelaga, Kabupaten Badung. Sebelumnya, telah diadakan sistem donasi melalui sistem pembayaran online, yakni OVO atau Gopay dengan nominal sebesar minimal Rp 5.000. Hasil donasi inilah, yang kemudian digunakan untuk membeli sayuran tersebut dari petani. Dengan adanya sistem donasi berkelanjutan ini, maka pembagian sayur secara gratis akan tetap diadakan secara rutin setiap minggunya.
Di satu sisi, aksi ini merupakan sebuah bentuk protes daridesaku terhadap kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Denpasar. “Sekarang Denpasar PKM, tapi tidak ada secara formal memberikan kebutuhan masyarakat. Jadi kita mau protes tapi bentuk protesnya dengan cara yang lebih elegan, tidak yang sembarangan, yaitu dengan cara berbagi hasil produk petani,” lanjut Mandhara Brasika.
Dalam pembagian kali ini, daridesaku membagikan sebanyak 180 kg caesim atau sayur hijau, labu siam sebanyak 70 buah, dan pucuk labu sebanyak 70 ikat. Semua sayuran ini habis dibagikan kepada masyarakat dalam waktu kurang lebih 15 menit saja. Warga yang mendapatkan sayur ini, beberapa di antaranya sudah menunggu di sekitar kawasan tersebut selama beberapa waktu sebelum pembagian dimulai.
Antusiasme warga dalam pembagian sayur gratis ini menjadi salah satu pertimbangan daridesaku untuk membagikan sayur sesegera mungkin untuk mencegah kerumunan warga. Untuk itu, daridesaku juga menggunakan sistem antrean bagi para warga. “Kita sendiri juga khawatir akan terjadi kerumunan. Jadi kita dari tadi sudah siap-siap bawa cukup satu pick-up, kita bagikan secepat mungkin dengan aturan yang ketat, jaga jarak dan segala macam. Kita tidak mau melanggar peraturan,” papar Mandhara Brasika.
Namun, dirinya juga mengaku cukup senang melihat warga yang antusias, terbukti dengan ramainya warga yang datang. Meski sempat ada beberapa warga yang berusaha tidak mengikuti antrean, namun kondisi tersebut dapat diatasi dan sebagian besar warga juga telah mematuhi protokol kesehatan.
Nantinya, selain melakukan aksi pembagian sayur untuk masyarakat umum, daridesaku juga akan menyasar langsung beberapa instansi kemanusiaan yang membutuhkan, seperti panti tuna netra dan instansi lainnya. Selain itu, menurut Mandhara, masyarakat yang datang langsung ke lokasi pembagian sayur ini merupakan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Saya rasa semua orang sekarang sedang butuh, dan saya cukup yakin orang-orang yang datang setidaknya mereka memang cukup butuh sekali. Karena sayur kan bukan hal yang terlalu mahal, tapi kalau mereka sudah sampai fase mau mengambil yang gratis sampai ke lokasi, itu mereka sudah sangat butuh,” tutupnya.*cr74
1
Komentar