Diskes Badung Lanjutkan Rapid Test di Banjar Sayan Baleran
777 Jalani Rapid Test, 21 Orang Reaktif
Sempat diwarnai penolakan dari sejumlah warga. Namun setelah diberikan penjelasan oleh petugas, warga akhirnya bersedia mengikuti rapid test.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung melanjutkan rapit tes tahap kedua terhadap warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Senin (25/5). Dari sebanyak 777 warga yang menjalani rapid test, didapati 21 orang hasilnya reaktif.
Rapid test di Banjar Sayan Baleran dimulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 16.00 Wita. Sebelum rapid test dilakukan, sempat diwarnai penolakan dari sejumlah warga. Namun setelah diberikan penjelasan oleh petugas, warga yang sempat menolak akhirnya bersedia mengikuti rapid test.
Koordinator Bidang Pencegahan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung, I Gusti Agung Alit Naya, mengatakan pelaksanaan rapid test kali ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Diskes Badung bahkan menerjunkan 60 orang petugas menyiapkan tiga pos sekaligus untuk melayani masyarakat. Pos-pos tersebut adalah di Wantilan Pura Puseh, Wantilan Pura Dalem, dan Pura Prajapati di setra setempat.
“Iya hari ini (kemarin) kami lakukan rapid test lanjutan di Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana. Sebanyak 777 orang yang ikut rapid test. Dan dari 777 itu 21 orang di antaranya hasilnya reaktif. Sehingga harus dilakukan tes swab,” ungkap Alit Naya.
Sebanyak 21 orang yang reaktif tersebut sudah dibawa ke RSD Mangusada, Kabupaten Badung, untuk menjalani tes swab. “Begitu selesai tes swab langsung dibawa ke rumah singgah. Protapnya sama, nanti juga akan dilakukan tes swab dua kali,” imbuh Alit Naya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr I Nyoman Gunarta. Menurut dia, pelaksanaan rapid test kali ini merupakan kelanjutan dari sebelumnya, Kamis (21/5). “Rapid test berjalan lancar. Memang ada 21 orang yang hasilnya reaktif, makanya kami langsung lakukan tes swab di RSD Mangusada. Kemungkinan hasilnya besok (hari ini) baru keluar,” katanya.
Disinggung mengenai penolakan warga yang terjadi di Gang Gunung Sangyang, birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal itu membenarkan memang ada sejumlah warga yang awalnya tidak mau mengikuti rapid test. Mereka tidak mau dirapid test lantaran informasi yang diterima oleh masyarakat tidak tepat. Menurut dr Gunarta, informasi yang diterima warga adalah ketika hasil rapid test reaktif akan dikarantina. Sedangkan dalam masa karantina warga menilai tidak akan mendapatkan perhatian. Seperti makan hanya sekali, air minum hanya 1 gelas.
“Saya sudah sampaikan bahwa informasi itu keliru. Jadi mereka pikir kalau dikarantina, keluarga tidak diperhatikan. Padahal kami dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung sudah mempersiapkan segala kebutuhan masyarakat yang kena dampak,” tandas dr Gunarta.
“Begitu kami kasih pemahaman, mereka yang tadinya menolak akhirnya mau. Total keseluruhan yang menjalani rapid test sebanyak 777 orang,” ungkap dr Gunarta yang juga Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung.Perincian rapid test kemarin, untuk pos Wantilan Pura Puseh ada sebanyak 408 warga, dengan 9 di antaranya hasilnya reaktif. Sedangkan pos Pura Dalem ada sebanyak 206 warga yang ikut tes dengan 8 orang hasilnya reaktif. Di pos Pura Prajapati setra yang mengikuti tes sebanyak 91 orang, dengan 1 orang hasilnya reaktif.
“Tambahan saat tim melakukan penyisiran ada sebanyak 72 yang di-rapid test dengan 3 di antaranya hasilnya reaktif. Jadi total ada sebanyak 777 yang di-rapid test dan 21 yang reaktif,” kata dr Gunarta.
Disinggung, hasil rapit tes 12 warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, yang telah dinyatakan reaktif sebelumnya, dr Gunarta mengungkapkan hasilnya sudah keluar pada Jumat (22/5) malam. “Iya, hasil swab pertama sudah keluar. Dari 12 warga yang di-swab, 4 di antaranya hasilnya positif. Sisanya 8 orang negatif,” tuturnya.
Nah, dari 8 orang juga sudah menjalani tes swab kedua pada Minggu (24/5). Hasilnya semua dinyatakan negatif. “Iya, hasilnya sudah keluar. Hasilnya kesemuanya negatif dan sudah diperbolehkan pulang,” ungkap dr Gunarta.
Disinggung total kasus positif Covid-19, dr Gunarta mengungkapkan, hingga saat ini tercatat kasus positif Covid-19 di Badung secara kumulatif sebanyak 32 orang. “Pada 22 Mei 2020, positif Covid-19 di Badung secara kumulatif sebanyak 26 kasus, dimana 19 orang dinyatakan sembuh dan 7 orang masih dalam perawatan. Namun, hari berikutnya yakni pada 23 Mei 2020, ada tambahan 6 kasus positif Covid-19, sehingga totalnya menjadi 32 kasus,” papar dr Gunarta.
Menurut dr Gunarta, penambahan kasus positif ini terdiri dari 1 PDP (pasien dalam pengawasan) dari Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, 1 PMI (pekerja migran Indoensia) dari Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, dan 4 OTG (orang tanpa gejala) dari Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi.
“Untuk data pada hari ini (kemarin) tidak ada penambahan, jadi tetap secara kumulatif 32 orang. Dari 32 orang positif tersebut, 12 orang masih dalam perawatan dan 20 orang telah dinyatakan sembuh,” imbuh dr Gunarta.
Sementara itu, total kumulatif PDP sebanyak 105 dan orang dalam pemantauan (ODP) total kumulatifsebanyak 381 orang. Selanjutnya kondisi PMI yang menjalani karantina di rumah singgah yang ada di kawasan Kuta mencapai 47 orang. Adapun total kamar yang masih tersedia sebanyak 149 kamar.
Perbekel Werdi Bhuwana I Wayan Kardana, saat dikonfirmasi terpisah membenarkan jika pelaksanaan rapid test sempat diwarnai penolakan sejumlah warga. Namun setelah diberikan pemahaman oleh petugas medis dari Diskes, akhirnya warga bersedia dilakukan rapid test. “Benar, tadi ada sedikit penolakan. Tapi setelah diberikan penjelasan, mereka mau ikut rapid test. Kami bersyukur pelaksanaan rapid test berjalan lancar,” ujarnya sembari menyampaikan ucapan terima kasih kepada Diskes Badung yang telah melakukan rapid test warganya. *asa
Rapid test di Banjar Sayan Baleran dimulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 16.00 Wita. Sebelum rapid test dilakukan, sempat diwarnai penolakan dari sejumlah warga. Namun setelah diberikan penjelasan oleh petugas, warga yang sempat menolak akhirnya bersedia mengikuti rapid test.
Koordinator Bidang Pencegahan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung, I Gusti Agung Alit Naya, mengatakan pelaksanaan rapid test kali ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Diskes Badung bahkan menerjunkan 60 orang petugas menyiapkan tiga pos sekaligus untuk melayani masyarakat. Pos-pos tersebut adalah di Wantilan Pura Puseh, Wantilan Pura Dalem, dan Pura Prajapati di setra setempat.
“Iya hari ini (kemarin) kami lakukan rapid test lanjutan di Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana. Sebanyak 777 orang yang ikut rapid test. Dan dari 777 itu 21 orang di antaranya hasilnya reaktif. Sehingga harus dilakukan tes swab,” ungkap Alit Naya.
Sebanyak 21 orang yang reaktif tersebut sudah dibawa ke RSD Mangusada, Kabupaten Badung, untuk menjalani tes swab. “Begitu selesai tes swab langsung dibawa ke rumah singgah. Protapnya sama, nanti juga akan dilakukan tes swab dua kali,” imbuh Alit Naya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr I Nyoman Gunarta. Menurut dia, pelaksanaan rapid test kali ini merupakan kelanjutan dari sebelumnya, Kamis (21/5). “Rapid test berjalan lancar. Memang ada 21 orang yang hasilnya reaktif, makanya kami langsung lakukan tes swab di RSD Mangusada. Kemungkinan hasilnya besok (hari ini) baru keluar,” katanya.
Disinggung mengenai penolakan warga yang terjadi di Gang Gunung Sangyang, birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal itu membenarkan memang ada sejumlah warga yang awalnya tidak mau mengikuti rapid test. Mereka tidak mau dirapid test lantaran informasi yang diterima oleh masyarakat tidak tepat. Menurut dr Gunarta, informasi yang diterima warga adalah ketika hasil rapid test reaktif akan dikarantina. Sedangkan dalam masa karantina warga menilai tidak akan mendapatkan perhatian. Seperti makan hanya sekali, air minum hanya 1 gelas.
“Saya sudah sampaikan bahwa informasi itu keliru. Jadi mereka pikir kalau dikarantina, keluarga tidak diperhatikan. Padahal kami dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung sudah mempersiapkan segala kebutuhan masyarakat yang kena dampak,” tandas dr Gunarta.
“Begitu kami kasih pemahaman, mereka yang tadinya menolak akhirnya mau. Total keseluruhan yang menjalani rapid test sebanyak 777 orang,” ungkap dr Gunarta yang juga Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung.Perincian rapid test kemarin, untuk pos Wantilan Pura Puseh ada sebanyak 408 warga, dengan 9 di antaranya hasilnya reaktif. Sedangkan pos Pura Dalem ada sebanyak 206 warga yang ikut tes dengan 8 orang hasilnya reaktif. Di pos Pura Prajapati setra yang mengikuti tes sebanyak 91 orang, dengan 1 orang hasilnya reaktif.
“Tambahan saat tim melakukan penyisiran ada sebanyak 72 yang di-rapid test dengan 3 di antaranya hasilnya reaktif. Jadi total ada sebanyak 777 yang di-rapid test dan 21 yang reaktif,” kata dr Gunarta.
Disinggung, hasil rapit tes 12 warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, yang telah dinyatakan reaktif sebelumnya, dr Gunarta mengungkapkan hasilnya sudah keluar pada Jumat (22/5) malam. “Iya, hasil swab pertama sudah keluar. Dari 12 warga yang di-swab, 4 di antaranya hasilnya positif. Sisanya 8 orang negatif,” tuturnya.
Nah, dari 8 orang juga sudah menjalani tes swab kedua pada Minggu (24/5). Hasilnya semua dinyatakan negatif. “Iya, hasilnya sudah keluar. Hasilnya kesemuanya negatif dan sudah diperbolehkan pulang,” ungkap dr Gunarta.
Disinggung total kasus positif Covid-19, dr Gunarta mengungkapkan, hingga saat ini tercatat kasus positif Covid-19 di Badung secara kumulatif sebanyak 32 orang. “Pada 22 Mei 2020, positif Covid-19 di Badung secara kumulatif sebanyak 26 kasus, dimana 19 orang dinyatakan sembuh dan 7 orang masih dalam perawatan. Namun, hari berikutnya yakni pada 23 Mei 2020, ada tambahan 6 kasus positif Covid-19, sehingga totalnya menjadi 32 kasus,” papar dr Gunarta.
Menurut dr Gunarta, penambahan kasus positif ini terdiri dari 1 PDP (pasien dalam pengawasan) dari Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, 1 PMI (pekerja migran Indoensia) dari Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, dan 4 OTG (orang tanpa gejala) dari Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi.
“Untuk data pada hari ini (kemarin) tidak ada penambahan, jadi tetap secara kumulatif 32 orang. Dari 32 orang positif tersebut, 12 orang masih dalam perawatan dan 20 orang telah dinyatakan sembuh,” imbuh dr Gunarta.
Sementara itu, total kumulatif PDP sebanyak 105 dan orang dalam pemantauan (ODP) total kumulatifsebanyak 381 orang. Selanjutnya kondisi PMI yang menjalani karantina di rumah singgah yang ada di kawasan Kuta mencapai 47 orang. Adapun total kamar yang masih tersedia sebanyak 149 kamar.
Perbekel Werdi Bhuwana I Wayan Kardana, saat dikonfirmasi terpisah membenarkan jika pelaksanaan rapid test sempat diwarnai penolakan sejumlah warga. Namun setelah diberikan pemahaman oleh petugas medis dari Diskes, akhirnya warga bersedia dilakukan rapid test. “Benar, tadi ada sedikit penolakan. Tapi setelah diberikan penjelasan, mereka mau ikut rapid test. Kami bersyukur pelaksanaan rapid test berjalan lancar,” ujarnya sembari menyampaikan ucapan terima kasih kepada Diskes Badung yang telah melakukan rapid test warganya. *asa
1
Komentar