Kuluk Rabies Gigit 5 Orang Sekeluarga
Hasil uji lab BBVet Denpasar, anjing yang menggigit 5 orang dalam satu keluarga itu dipastikan positif rabies. Lima orang korban telah mendapat VAR.
NEGARA, NusaBali
Kasus seekor anjing positif rabies ditemukan di Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana. Sebelum terkonfirmasi positif rabies pada Sabtu (23/5), anjing peliharaan I Ketut Arnama, 53, itu sempat menggigit 5 orang anggota keluarga pemiliknya itu. Selain menyerang Arnama, anjing rabies itu juga sempat menyerang istrinya, Ni Ketut Nardi, 48, kakaknya, I Nengah Tirta, 55, dan kedua anaknya, Putu Mas Eka Yuli Ardiawati, 26, serta Kadek Mas Dwi Ardiyanti, 13.
Berdasar informasi, anjing peliharaan yang diketahui terjangkit rabies itu, pertamakali menyerang anak kedua Arnama, Kadek Mas Dwi Ardiyanti, pada Sabtu (9/5) lalu. Kemudian pada Minggu (10/5), anjing tersebut menggigit anak pertamanya, Putu Mas Eka Yuli Ardiawati. Berlanjut pada Jumat (15/5), menggigit istrinya, Ni Ketut Nardi. Terakhir pada Minggu (17/5), menggigit kakaknya, I Nengah Tirta, dan Arnama.
Setelah terjadi gigitan yang terakhir pada Minggu (17/5) lalu itu, korban Arnama berinisiatif melapor ke Puskesmas 1 Melaya, Desa/Kecamatan Melaya. Menerima laporan kasus gigitan anjing itu, pihak puskemas meminta korban yang telah mengikat anjingnya itu, untuk melapor ketika ada perubahan perilaku terhadap anjingnya. Pada Rabu (20/5), korban pun melaporkan anjingnya yang tiba-tiba bertambah galak, sehingga langsung dilakukan eliminasi dan pengambilan sampel otak anjing tersebut.
Sesuai dengan hasil uji lab Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar yang diterima pada Sabtu (23/5), sampel otak anjing itu dipastikan positif rabies. Menerima informasi tersebut, dari pihak Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana serta Dinas Kesehatan Jembrana langsung melakukan tindaklanjut pada Minggu (24/5).
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana Ida Bagus Made Adnyana, mengatakan sesuai dengan penelusuran yang dilakukan Minggu kemarin, anjing rabies itu diketahui sempat menggigit 5 orang. Terkait kelima korban gigitan anjing rabies itu, juga sudah mendapatkan penanganan di Puskesmas Melaya. Tidak ada yang mengalami gigitan risiko tinggi, dan seluruh korban telah diberikan vaksin anti rabies (VAR). “Para korban sudah ditangani,” ujar Adnyana.
Selain melakukan penelusuran korban, Adnyana menambahkan, pihaknya bersama petugas Bidang Keswan Kesmavet, juga sudah turun memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat setempat. Begitu juga dilakukan vaksinasi emergency terhadap sejumlah anjing peliharaan warga sekitar, termasuk eliminasi terhadap sejumlah anjing liar di lingkungan sekitar. “Ya kami mengimbau agar tetap waspada dengan rabies. Paling tidak, begitu terjadi kasus gigitan anjing, segera melapor ke petugas kesehatan terdekat. Kemudian mengingatkan warga agar anjing peliharaannya dipelihara dengan baik, dan divaksin,” ucap Adnyana. *ode
Berdasar informasi, anjing peliharaan yang diketahui terjangkit rabies itu, pertamakali menyerang anak kedua Arnama, Kadek Mas Dwi Ardiyanti, pada Sabtu (9/5) lalu. Kemudian pada Minggu (10/5), anjing tersebut menggigit anak pertamanya, Putu Mas Eka Yuli Ardiawati. Berlanjut pada Jumat (15/5), menggigit istrinya, Ni Ketut Nardi. Terakhir pada Minggu (17/5), menggigit kakaknya, I Nengah Tirta, dan Arnama.
Setelah terjadi gigitan yang terakhir pada Minggu (17/5) lalu itu, korban Arnama berinisiatif melapor ke Puskesmas 1 Melaya, Desa/Kecamatan Melaya. Menerima laporan kasus gigitan anjing itu, pihak puskemas meminta korban yang telah mengikat anjingnya itu, untuk melapor ketika ada perubahan perilaku terhadap anjingnya. Pada Rabu (20/5), korban pun melaporkan anjingnya yang tiba-tiba bertambah galak, sehingga langsung dilakukan eliminasi dan pengambilan sampel otak anjing tersebut.
Sesuai dengan hasil uji lab Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar yang diterima pada Sabtu (23/5), sampel otak anjing itu dipastikan positif rabies. Menerima informasi tersebut, dari pihak Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana serta Dinas Kesehatan Jembrana langsung melakukan tindaklanjut pada Minggu (24/5).
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana Ida Bagus Made Adnyana, mengatakan sesuai dengan penelusuran yang dilakukan Minggu kemarin, anjing rabies itu diketahui sempat menggigit 5 orang. Terkait kelima korban gigitan anjing rabies itu, juga sudah mendapatkan penanganan di Puskesmas Melaya. Tidak ada yang mengalami gigitan risiko tinggi, dan seluruh korban telah diberikan vaksin anti rabies (VAR). “Para korban sudah ditangani,” ujar Adnyana.
Selain melakukan penelusuran korban, Adnyana menambahkan, pihaknya bersama petugas Bidang Keswan Kesmavet, juga sudah turun memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat setempat. Begitu juga dilakukan vaksinasi emergency terhadap sejumlah anjing peliharaan warga sekitar, termasuk eliminasi terhadap sejumlah anjing liar di lingkungan sekitar. “Ya kami mengimbau agar tetap waspada dengan rabies. Paling tidak, begitu terjadi kasus gigitan anjing, segera melapor ke petugas kesehatan terdekat. Kemudian mengingatkan warga agar anjing peliharaannya dipelihara dengan baik, dan divaksin,” ucap Adnyana. *ode
Komentar