Komunitas Seni Jagaraga, Ngayah Salurkan Sembako bagi Seniman Singapadu
GIANYAR, NusaBali.com
Di tengah pandemi Covid-19, pekerja seni turut kehilangan sumber penghasilannya dengan ditiadakannya event-event kesenian.
Mulai dari event besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) yang ditiadakan di tahun ini, hingga event-event yang diadakan hotel berbintang untuk menghibur para wisatawan.
Untuk itu, Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu berinisiatif untuk mengadakan aksi sosial berupa pembagian sembako kepada para anggota seniman, dan juga para seniman yang berusia lanjut. Pembagian sembako yang berlangsung pada Minggu (24/5) ini mengedarkan sebanyak 90 paket sembako yang 15 di antaranya diberikan kepada seniman berusia lanjut dengan mendatangi langsung kediaman para seniman tersebut.
“Jumlah sembako totalnya yang beredar sebanyak 90 paket, di antaranya kurang lebih ada sekitar 15 paket untuk seniman tua, seperti seniman tari barong, seniman tari arja, drama gong, seni karawitan dan lain sebagainya,” ujar Koordinator Bakti Sosial Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu, I Wayan Kariana saat dikonfirmasi NusaBali pada Senin (25/5).
Berbeda dengan aksi sosial lainnya yang didahului dengan penggalangan dana, maka tidak demikian halnya dengan aksi sosial oleh komunitas seni ini. Pengadaan sembako ini dilaksanakan secara mandiri, yang berasal dari kas komunitas. “Ini murni dari kas komunitas tanpa ada penggalian dana sepeserpun. Kas komunitas kami bersumber dari dana yang kita sisihkan dari setiap mengisi acara atau event kesenian,” lanjut Wayan Kariana.
Komunitas Seni Saptana Jagaraga Singapadu sendiri berdiri di tahun 2011, yang saat ini memiliki kurang lebih 50 anggota yang berasal dari tujuh banjar di Desa Singapadu. Komunitas ini bergerak di bidang seni pertunjukan, yang selama ini rajin ngayah di pura-pura yang berada di lingkungan Desa Singapadu maupun di pura-pura besar lainnya.
Singapadu memang terkenal sebagai daerah di Bali yang memiliki cita rasa seni yang tinggi, maka tak heran, bila sebagian masyarakatnya merupakan seniman, baik dalam seni pertunjukan maupun seni rupa. Disebutkan oleh I Wayan Kariana, sekitar 80% masyarakat daerah Singapadu bekerja di bidang seni dan pariwisata, yang membuat daerah ini terdampak langsung dengan adanya Covid-19.
Kondisi ini membuat I Wayan Kariana berharap, agar para pekerja seni mendapatkan pekerjaan tetap sehingga tidak terlalu menggantungkan diri dari event-event yang pelaksanaannya tidak menentu. “Saya berharap ke depan biar seniman bisa punya pekerjaan tetap, minimal di setiap hotel atau instansi pemerintahan ada orang seninya, kalau nunggu event-event kesenian tidak sih terlalu banyak ada,” tutupnya.*cr74
1
Komentar