Bangunan Bekas Pasar Gianyar Laku Rp 995 Juta
Omzet pedagang pasti menurun karena tempat relokasi yang kurang nyaman.
GIANYAR, NusaBali
Revitalisasi Pasar Umum Gianyar resmi dimulai setelah Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra secara simbolis membongkar bangunan pasar, Kamis (28/5). Selanjutnya pembongkaran bangunan pasar akan dilakukan oleh pemenang lelang bangunan bekas pasar ini senilai Rp 995 juta lebih.
Acara pembongkaran pasar dihadiri Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta bersama unsur pimpinan dewan, jajaran Muspida Gianyar, pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah), dan aparat kepolisian. Pembongkaran ditandai pelepasan dengan memukul tulisan ‘ Pasar Umum Gianyar’ oleh Bupati Mahayastra dan Ketua DPRD Tagel Winarta dengan menaiki truk sky lift. Dilanjutkan, Wakil Ketua DPRD IGN Anom Masta dan Ida Bagus Gaga Adi Saputra. Untuk diketahui luas lahan Pasar Umum Gianyar yang dibongkar sekitar 1 hektare lebih, hampir setengahnya bertengger bangunan berlantai III.
“Hari ini, kita bisa memulai proses revitalisasi Pasar Umum Gianyar yang merupakan kebanggaan Gianyar dan Bali. Pasar ini merupakan salah satu pasar besar di Gianyar yang menghidupi 1.864 pedagang,” ujar Bupati Mahayastra, dalam sambutannya.
Bupati Mahayastra mengatakan, revitalisasi pasar ini sebagai salah satu wujud nyata visi dan misi serta impiannya selaku Bupati Gianyar. Revitalisasi pasar dengan APBD Gianyar 2020 sebesar Rp 250 miliar lebih. ‘’Pembangunan dimulai Agustus2020 ini dan dijadwalkan selesai dibangun pada Agustus 2021,” jelas Mahayastra. Menurutnya, revitalisasi ini sangat mendesak karena fisik pasar sudah tidak layak, kotor, semrawut, bau, dan gersang, sehingga tidak nyaman bagi para pedagang dan juga pengunjung. Pasar ini nanti berfasilitas eskalator, lift barang, pusat kuliner, ruang laktasi, ruang perbankan, basement parkir, kamar mandi dan fasilitas penunjang lainnya. Namun ciri khas dan keunggulan sebagai pasar tradisional. Pasar ini diharapkan tidak kalah dengan pasar modern dan menjadi destinasi tujuan wisata kota.
Mahayastra menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pedagang yang sudah mendukung pelaksanaan revitalisasi pasar. ‘’Omzet pedagang pasti menurun karena tempat relokasi yang kurang nyaman, serta gesekan-gesekan lain seperti lahan parkir yang tidak nyaman,’’ ujarnya.
Terkait adanya permohonan penundaan pindah dari beberapa pemilik toko di Jalan Ngurah Rai, Mahayastra menjelaskan, “Dari 1.864 toko, kios, los dan lapak pedagang pelataran, sudah 1.858 yang pindah, dan sisa 6 toko yang belum selesai memindahkan barangnya. Masa sewa menyewa tanah, izin menggunakan tanah/bangunan pemerintah, dan izin bangun membangun yang dipegang oleh pemilik toko saat ini, seluruhnya sudah berakhir pada tahun 2014 yang lalu, dan Pemkab sudah memberikan prioritas serta menjamin para pemilik toko untuk memperoleh toko di bangunan Pasar Umum Gianyar yang baru, sesuai jumlah lantai toko yang ditempati saat ini,” kata Mahayastra.
Sementara itu, pembongkaran pasar diawali mekanisme lelang pada pertengahan Mei 2020. Proses lelang dilakukan secara online oleh Tim Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar. Kepala BPKAD Gianyar Ngakan Jati Ambarsika mengatakan, pembongkaran dilaksanakan setelah pemenang lelang menyelesaikan kewajiban administrasi, dan membayar lunas nilai penawaran Rp 955 juta lebih ke kas daerah. Pembongkaran dilakukan terhadap 65 toko, 84 kios, 943 los dan 762 lapak pedagang pelataran di Pasar Umum Gianyar. "Pembongkaran dilaksanakan sampai bersih, rata tanah selama 60 hari ke depan” terang Jati Ambarsika. *lsa
Acara pembongkaran pasar dihadiri Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta bersama unsur pimpinan dewan, jajaran Muspida Gianyar, pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah), dan aparat kepolisian. Pembongkaran ditandai pelepasan dengan memukul tulisan ‘ Pasar Umum Gianyar’ oleh Bupati Mahayastra dan Ketua DPRD Tagel Winarta dengan menaiki truk sky lift. Dilanjutkan, Wakil Ketua DPRD IGN Anom Masta dan Ida Bagus Gaga Adi Saputra. Untuk diketahui luas lahan Pasar Umum Gianyar yang dibongkar sekitar 1 hektare lebih, hampir setengahnya bertengger bangunan berlantai III.
“Hari ini, kita bisa memulai proses revitalisasi Pasar Umum Gianyar yang merupakan kebanggaan Gianyar dan Bali. Pasar ini merupakan salah satu pasar besar di Gianyar yang menghidupi 1.864 pedagang,” ujar Bupati Mahayastra, dalam sambutannya.
Bupati Mahayastra mengatakan, revitalisasi pasar ini sebagai salah satu wujud nyata visi dan misi serta impiannya selaku Bupati Gianyar. Revitalisasi pasar dengan APBD Gianyar 2020 sebesar Rp 250 miliar lebih. ‘’Pembangunan dimulai Agustus2020 ini dan dijadwalkan selesai dibangun pada Agustus 2021,” jelas Mahayastra. Menurutnya, revitalisasi ini sangat mendesak karena fisik pasar sudah tidak layak, kotor, semrawut, bau, dan gersang, sehingga tidak nyaman bagi para pedagang dan juga pengunjung. Pasar ini nanti berfasilitas eskalator, lift barang, pusat kuliner, ruang laktasi, ruang perbankan, basement parkir, kamar mandi dan fasilitas penunjang lainnya. Namun ciri khas dan keunggulan sebagai pasar tradisional. Pasar ini diharapkan tidak kalah dengan pasar modern dan menjadi destinasi tujuan wisata kota.
Mahayastra menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pedagang yang sudah mendukung pelaksanaan revitalisasi pasar. ‘’Omzet pedagang pasti menurun karena tempat relokasi yang kurang nyaman, serta gesekan-gesekan lain seperti lahan parkir yang tidak nyaman,’’ ujarnya.
Terkait adanya permohonan penundaan pindah dari beberapa pemilik toko di Jalan Ngurah Rai, Mahayastra menjelaskan, “Dari 1.864 toko, kios, los dan lapak pedagang pelataran, sudah 1.858 yang pindah, dan sisa 6 toko yang belum selesai memindahkan barangnya. Masa sewa menyewa tanah, izin menggunakan tanah/bangunan pemerintah, dan izin bangun membangun yang dipegang oleh pemilik toko saat ini, seluruhnya sudah berakhir pada tahun 2014 yang lalu, dan Pemkab sudah memberikan prioritas serta menjamin para pemilik toko untuk memperoleh toko di bangunan Pasar Umum Gianyar yang baru, sesuai jumlah lantai toko yang ditempati saat ini,” kata Mahayastra.
Sementara itu, pembongkaran pasar diawali mekanisme lelang pada pertengahan Mei 2020. Proses lelang dilakukan secara online oleh Tim Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar. Kepala BPKAD Gianyar Ngakan Jati Ambarsika mengatakan, pembongkaran dilaksanakan setelah pemenang lelang menyelesaikan kewajiban administrasi, dan membayar lunas nilai penawaran Rp 955 juta lebih ke kas daerah. Pembongkaran dilakukan terhadap 65 toko, 84 kios, 943 los dan 762 lapak pedagang pelataran di Pasar Umum Gianyar. "Pembongkaran dilaksanakan sampai bersih, rata tanah selama 60 hari ke depan” terang Jati Ambarsika. *lsa
Komentar