Disdikpora Siapkan Skenario Pembelajaran Era 'New Normal'
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung akan menyiapkan skenario pembelajaran di tengah wacara pemerintah pusat menerapkan kebijakan new normal. Hal ini dilakukan supaya proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan kendati tengah pandemi Covid-19.
“Sesuai petunjuk Bapak Sekda, agar merancang sistem belajar saat new normal seperti apa. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kami,” kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, saat dikonfirmasi, Jumat (29/5) kemarin.
Salah satu skenario yang tengah dimatangkan adalah terkait rombongan belajar (rombel). Pasalnya, dalam situasi pandemi Covid-19, tidak mungkin menerapkan rombel seperti dalam petunjuk teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2020/2021, yakni maksimal paling banyak 32 orang. Pasalnya, dalam protokol kesahatan pencegahan pandemi Covid-19 ada pembatasan jarak atau atau physical distancing. “Jadi kemungkinan yang masuk ke dalam kelas dikurangi separuh. Nanti setengahnya ini mau dibawa kemana, ini yang kami juga pikirkan,” kata Astika.
Lebih lanjut dikatakan, untuk menambah ruangan juga tidak mungkin. Pasalnya, memerlukan waktu dan biaya yang besar. “Untuk sekarang sedang kami kaji. Supaya bagaimana physical distancing bisa jalan, pembelajaran juga jalan,” tegas birokrat asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara itu.
Mengenai adanya kabar bila tahun ajaran baru yang normalnya pada Juli 2020 diundur menjadi awal Januari 2021, agar bisa fokus dalam penanganan pandemi Covid-19, Astika tak banyak memberikan komentar. Sejauh ini, kata dia, belum ada petunjuk dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Mengingat penundaan tahun ajaran baru belum jelas petunjuknya, sehingga Disdikpora Badung tetap melanjutkan tahapan PPDB. “Sekarang anggaplah misalnya sesuai kalender Juli 2020 sudah mulai tahun ajaran baru, agar kami tidak kelabakan nantinya. Sehingga PPDB tetap jalan, sambil menunggu kepastian dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Disinggung mengenai pelaksanaan PPDB, mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan ini menegaskan jika semuanya dilakukan secara online. “Sesuai petunjuk pusat untuk menghindari kerumunan massa,” tegasnya.
Jalur PPDB yakni ada empat, yakni jalur afirmasi, prestasi, perpindahan orang tua, dan jalur zonasi. “Tetap itu. Persentasenya di Badung, untuk jalur zonasi sekitar 70 persen,” tandasnya. 7 asa
Komentar