Sembuh 7 Orang, PDP Baru di Buleleng Tambah 6 Orang
Sempat tiarap dua hari, penambahan kasus baru kembali muncul sebanyak 6 orang pada Jumat (29/5).
SINGARAJA, NusaBali
Kasus transmisi lokal di Buleleng masih saja bermunculan. Keenamnya hasil tracing dari temuan kasus positif dari PDP 61 asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang menyeret kasus positif di dua desa di Buleleng. Namun di sisi lain kesembuhan pasien Covid-19 yang ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Buleleng berjumlah tujuh orang.
Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dalam video conference Jumat (29/5) menjelaskan enam penambahan kasus positif baru seluruhnya adalah kasus transmisi lokal. Hanya saja menurutnya penyebaran kasus masih bisa terpantau karena penyebarannya masih di tengah ikatan kekeluargaan. Keenam kasus baru yang terkonfirmasi positif, empat di antaranya ditemukan di Desa Bondalem, yakni pasien yang dikode PDP 74, PDP 76, PDP 77, PDP 78 yang sempat berkontak erat dengan PDP sebelumnya yang terkonfirmasi positif setelah berkontak dengan PDP 61. Sedangkan dua sisanya berasal dari Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Buleleng yakni PDP 75 dan PDP 79 yang berkontak erat dengan PDP 61.
“Semuanya dari transmisi lokal dan merupakan kontak erat dengan PDP yang terkait dengan PDP 61 yang sempat berkunjung ke Bondalem saat karantina desa. Empat dari enam kasus baru ini hasil swab pertamanya negatif dan di tes swab kedua baru positif,” ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Meski mengalami trend peningkatan kasus dari GTPP Covid-19 Buleleng belum mempertimbangkan akan melakukan karantina desa seperti sebelumnya. “Transmisi lokal ini masih dalam satu keluarga semuanya berkaitan dengan PDP 61 yang memang sering bolak-balik dari Gerokgak ke daerah transmisi lokal. Belum ada perkembangan tambahan keluar dari lingkungan keluarganya, memang harus mempertimbangkan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan tetapi belum mengarah kesana (karantina desa,red),” imbuh mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Pejabat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini pun mengatakan penyebab transmisi lokal masih saja bermunculan di Buleleng tentu karena ada faktor kurang disiplin masyrarakat dalam berinteraksi. Terlebih masih tetap melakukan kontak saat masih menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG) tidak diketahui posisinya apakah carier atau tidak. “Kelihatannya sehat dan melakukan kontak dengan keluarga lainnya, apalagi hasil rapid test di awal menunjukkan non reaktif,” jelas dia.
Desa Bondalem yang telah usai menjalani karantina desa juga disebut Sekda Suyasa masih menjalankan protokol pengawasan dan pemantauan Covid-19 hingga saat ini. Bahkan hingga dua pekan mengakhiri masa karantina desa, pemerintah desanya masih belum membuka pasar yang sebelumnya dinyatakan sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di daerah transmisi lokal di Buleleng ini. Namun dia tak memungkiri jika karantina desa kembali dilakukan apabila ada peningkatan kasus positif baru yang masif menyebar di masyarakat luas.
GTPP Covid-19 Buleleng menurutnya tetap melakukan upaya pencegahan dan terus melakukan tracing terhadap orang yang berpotensi dan pernah berkontak dengan PDP yang terkonfirmasi saat ini. Orang yang masuk dalam daftar tracing tim surveylance disebutnya segera akan dirapidt dan menjalani karantina mandiri di bawah pengawasan Puskesmas di kecamatan yang mewilayahi.
Penambahan kasus positif baru ini pun sedikit melegakan dengan imbangan pasien sembuh ynag cukup banyak yakni 7 orang. Mereka adalah PDP 48 yakni seorang pedagang di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 21 hari, PDP 52 seorang pedagang ayam asal Desa Julah, Kecamatan Tejakula yang dirawat sejak Sabtu (2/5), PDP 55 asal Kecamatan Sawan, PDP 61 asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak yang memiliki riwayat pulang pergi ke Bondalem.
Selain juga PDP 65 asal Bondalem dengan wkatu kesembuhan relatif cepat yakni hanya 5 hari. PDP 63 asal Pemuteran yang juga dinyatakan sembuh dnegan waktu perawatan 3 hari dan terakhir PDP 32 pedagang asal Bondalem yang dirawat sejak tanggal 30 April lalu.
Sementara itu Gede Suyasa pun menyebutkan selama penanganan Covid-19 GTPP Buleleng telah merapid test sebanyak 4.400 orang dengan hasil PDP Kumulatif sebanyak 79 orang. Sebanyak 10 orang di antaranya dinyatakan negatif dan 69 orang terkonfirmasi positif. Tetapi dari jumlah kasus positif yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng 48 orang di antaranya dinyatakan sudah sembuh dan yang masih menjalani perawatan tersisa 21 orang. Sebanyak 16 orang di antaranya dirawat di RS Pratama Giri Emas dan 5 orang masih dirawat di rumah sakit wilayah Denpasar karena sebelumnya dirujuk. *k23
Komentar