Bocah 12 Tahun Dinyatakan Positif Corona Setelah Jenazahnya Dikubur
Baru Pulang, 7 PMI Asal Bangli Positif Covid-19
GIANYAR, NusaBali
Seorang bocah laki-laki usia 12 tahun asal Banjar Serongga Kelod, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar meninggal dunia dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (31/5) petang dan langsung dikuburkan malam itu. Sehari setelah jenazahnya dikuburkan, bocah malang ini dinyatakan positif Covid-19.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, menyatakan bocah berinisial I Gede A ini awalnya menderita demam sejak 24 Mei 2020. Namun, bocah tersebut tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan, melainkan hanya dirawat di rumahnya selama 2 hari. Karena masih demam, bocah malang ini akhirnya dirawat di RS Ganesha, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar dengan gejala mual, muntah, malgia, dan nyeri menelan.
"Kemudian, anak itu dirapid test 30 Mei 2020, hasilnya reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagnosa Sup Ensefaliti, yang bersangkutan kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah," jelas Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Senin (1/6) malam.
Karena hasil rapid test positif, bocah malang ini kemudian diuji swab. Hasil uji swab belum keluar, yang bersangkutan keburu meninggal, Minggu petang pukul 18.30 Wita. "Jenazahnya tidak langsung dimakamkan, melainkan sempat disemayamkan sejenak di rumah duka, karena saat itu hasil swab belum keluar," jelas Wisnu Wijaya yang juga Sekda Kabupaten Gianyar.
Sehari setelah dikuburkan, Senin siang pukul 13.00 Wita Dinas Kesehatan Gianyar menerima laporan dari RSUP Sanglah bahwa hasil uji swab bocah Gede A positif Covid-19. Karena itu, tim surveillance Dinas Kesehatan Gianyar langsung melakukan koordinasi dengan pihak fasilitas kesehatan terkait histori perjalanan penyakit pasien. "Tim juga melakukan investigasi ke rumah tempat tinggal pasien di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Tapi kondisi rumah sepi dan informasi dari tetangga, pihak keluarga berada di kampungnya (Desa Serongga),” papar Wisnu Wijaya.
Menurut Wisnu Wijaya, tim surveillance juga sudah melakukan tracing contact ke rumah duka. "Besok pagi (hari ini) pukul 09.00 Wita rencananya dilakukan 4 orang keluarganya yang kontak erat, yakni kedua orangtua, adik, dan tante yang menjaganya. Untuk anggota keluarga dan kerabat yang terlibat dalam prosesi pemakaman, masih dilakukan pendataan untuk rapid test," katanya.
Disebutkan, bocah malang ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai Satpam salah satu bank di Desa Batubulan, ibunya adalah ibu rumah tangga. "Adiknya masih balita," papar Wisnu Wijaya.
Sementara itu, setelah sempat reda, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangli kembali bertambah dalam dua hari terakhir. Per Senin kemarin terjadi penambahan 7 pasien baru yang semuanya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI), sehingga total kumulatif positif Covid-19 di Bangli mencapat 96 kasus.
Tujuh (7) PMI yang dinyatakan positif Covid-19 ini, masing-masing berasal dari Desa Bayung Gede (Kecamatan Kintamani), Desa Catur (Kecamatan Kintamani), Desa Tamanbali (Kecamatan Bangli), Desa Penglumbaran (Kecamatan Susut), Desa Sulahan (Kecamatan Susut), Desa Jehem (Kecamatan Tembuku), dan Kelurahan Kubu (Kecamatan Bangli).
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan 7 PMI yang dinyatakan positif Covid-19 ini merupakan bagian dari 101 PMI yang baru pulang dari luar negeri. Sebelum dipulangkan ke Bangli, mereka lebih dulu diuji swab oleh GTPP Covid-19 Provinsi Bali, Jumat (29/5) lalu.
Dari 101 yang diuji swab itu, 95 orang hasilnya turun, Sabtu (30/5). Sedangkan 6 orang lagi baru keluar hasil uji swabnya, Minggu (31/5). “Dari 95 orang yang hasil swabnya keluar hari Sabtu, satu dinyatakan positif Corona. Sedangkan 6 orang yang hasil uji swabnya keluar hari Minggu, semuanya dinyatakan positif,” jelas Dirgayusa dalam keterangan persnya di Bangli, Senin kemarin.
Dengan tambahan 7 PMI yang positif Covid-19, maka total kumulatif positif Corona di Kabupaten Bangli kini mencapai 96 kasus. Bangli menempati posisi teratas bersama Kota Denpasar dalam hal jumlah positif Corona di Bali. Dari 96 kasus itu, 75 pasien sudah berhasil sembuh, sementara 21 lagi masih dalam perawatan.
Jumlah positif Covid-19 di Bangli terbanyak berada di wilayah Kecamatan Susut yakni 46 kasus, disusul Kecamatan Bangli (33 kasus), Kecamatan Kintamani (10 kasus), dan Kecamatan Tembuku (7 kasus). Perlu dicatat, dari total 96 positif Covid-19 di Bangli, 48 orang di antaranya PMI (imported case), 3 orang WNI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (imported case), dan sisanya 45 orang transmisi lokal. 7 nvi,esa
Komentar