Rapid Test 15.883 Orang, 58 Reaktif
NEGARA, NusaBali
Beberapa hari usai Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020, penggunaan rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, meningkat drastis.
Sejak diberlakukannya pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk mulai 5 April hingga Minggu (31/5), sudah dilakukan rapid test terhadap 15.883 orang. Dari belasan ribu orang tersebut, 58 orang menunjukkan hasil reaktif.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, mengatakan, sebelum pengetatan pemeriksaan orang masuk Bali, rata-rata ada 200 orang per hari yang dirapid test di Gilimanuk. Orang yang dirapid test sebelum pengetatan pemeriksaan itu, dikhususkan bagi warga dari kabupaten/kota zona merah ataupun warga dengan riwayat perjalanan dari kabupaten/kota zona merah.
Sedangkan dalam masa pengetatan pemeriksaan orang masuk Bali yang dimulai Kamis (28/5), kata Ariantha, yang dirapid test di Gilimanuk bisa mencapai seribuan orang per hari. Di mana sesuai ketentuan, rapid test di Gilimanuk dilakukan untuk seluruh sopir ataupun kernet pengangkut logistik. Kemudian jajaran pemerintah yang terkait dengan penanganan Covid-19.
“Minggu (31/5) kemarin saja, kami lakukan 1.404 rapid test. Sehari sebelumnya, juga mencapai 1.300-an rapid test. Terjadi peningkatan, karena memang banyak sopir angkutan logistik. Terutama yang banyak pedagang membawa sayur, buah, ikan, yang makin banyak beroperasi setelah Lebaran. Sedangkan warga umum, tidak ada dilayani karena diharuskan membawa rapid test dari daerah asal. Kalau tidak ada rapid test, akan diputarbalik ke Jawa,” ucap Arisantha.
Selama beberapa hari masa pengetatan pemeriksaan orang masuk Bali itu, kata Arisantha, jumlah warga yang ditemukan reaktif rapid test juga melonjak drastis. Pada Kamis (28/5) hingga Minggu (31/5), ada 34 orang reaktif rapid test. Sedangkan sebelum diperketat, ada 24 orang reaktif rapid test. “Total selama pelaksanaan dari April sampai Minggu (31/5), sudah dilaksanakan 15.883 rapid test. Dari total itu, 58 reaktif,” ujarnya.
Dari 34 orang reaktif rapid test selama masa pengetatan pemeriksaan orang masuk Bali yang didominasi sopir atau kernet angkutan logistik itu, kata Ariantha, lebih banyak berasal dari Jawa. Namun ada juga beberapa orang dari Bali. Termasuk 2 orang dari Jembrana yang kini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Negara, dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). “Dua orang Jembrana yang reaktif rapid test di Gilimanuk itu, masing-masing dari Desa Pengambengan dan Desa Tuwed, Kecamatan Melaya. Sekarang masih menunggu tes swab,” ungkap Arisantha.
Untuk diketahui, sejak diberlakukan pengetatan pemeriksaan orang masuk Bali, posko pemeriksaan rapid test yang sebelumnya hanya tersedia di lantai II Kantor Pelabuhan Gilimanuk, ditambah satu posko di Gedung Tourism Information Centre ( TIC) Teluk Gilimanuk. Masing-masing posko tersebut diisi sebanyak 5 orang petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Jembrana. “Total kami siapkan 30 orang petugas di 2 posko, dibagi 3 shift per hari. Per shift 5 orang di masing-masing posko,” ujar Arisantha.
Sebagai antisipasi, juga ada kesiapan menambah kembali 1 posko pemeriksaan rapid test di gedung Anjungan Betutu Gilimanuk (ABG). Nah untuk personel di posko yang ketiga itu, dibantu petugas dari beberapa rumah sakit swasta. “Kalau mengandalkan petugas kita di Jembrana, belum mencukupi. Karena untuk pelayanan di puskemas dan rumah sakit. Termasuk sudah terbagi untuk pengambilan sampel swab PMI,” kata Arisantha, yang mengaku sampai saat ini belum ada back up personel dari Dinas Kesehatan Pemprov Bali maupun kabupaten lain di luar Jembrana. *ode
Komentar