Pemuda Tamblang Tewas Kesetrum di Pemandian Celepud
Saat memegang pagar besi itu satu kakinya masih menyentuh air, korban langsung terseok dan jatuh hingga terbujur kaku.
SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa kematain salah pati (karena bencanm) mengejutkan warga di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Senin (1/6) sekitar pukul 19.00 Wita. Salah seorang pemuda asal Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Komang Gede Yadnya Sutama, 23, ditemukan tewas dengan tubuh kaku di pemandian umum.
Korban tewas setelah kesetrum aliran listrik dari pagar besi yang sempat di pegangnya. Kejadian tersebut terjadi tepat di Pemandian Umum Celepud yang digunakan warga untuk mandi maupun mencari air kebutuhan sehari-hari. Kejadian tragis itu bermula saat korban,
Korban yang warga Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, datang bersama temannya, Komang Surya Merta, ke Pemandian Umum Celepud. Dua pemuda ini akan mandi sekaligus mencari air bersih untuk keperluan minum sehari-hari. Usai memenuhi galonnya dengan air, Komang Yadnya Sutama turun ke pancoran untuk mandi. Sedangkan, temannya, Komang Surya Merta, masih menunggu giliran. Karena saat itu pemandian umum sedang ramai.
Korban Komang Yadnya Sutama kemudian lebih dulu selesai mandi. Dia pun naik dari pemandian untuk mengelap tubuhnya dengan handuk, lanjut mengenakan pakaian. Nah, saat akan memakai celana panjang training, korban, dilihat saksi Komang Surya, sempoyongan hingga hampir jatuh. Namun korban yang mengganti pakaian dekat palinggih di pemandian umum itu berhasil memegang salah satu pagar besi palinggih. Saat memegang pagar besi itu satu kakinya masih menyentuh air, korban langsung terseok dan jatuh hingga terbujur kaku.
Saksi Komang Surya yang bermaksud membantu korban dilarang oleh pengunjung pemandian umum lain. Karena pertolongan itu akan membuat diri bahaya. Korban baru diangkat dan dilarikan ke Puskesmas setelah stop kontak aliran listrik menuju lampu penerangan pemandian umum itu, dimatikan.
Kapolsek Kubutambahan AKP I Made Mustiada, dikonfirmasi terpisah Selasa (2/6), membenarkan adanya kejadian tersebut. Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi didapat dugaan sementara korban meninggal dunia karena kesetrum listrik. Di lokasi, dia menemukan ada tiang dan lampu penerangan. Lampu itu menempel di pagar besi palinggih samping tempat korban mengenakan celana. ‘’Kabel lampu penerangan itu memang menggunakan kabel tidak standar, ada yang mengelupas. Sehingga listrik mengalir ke tiang besi termasuk pagar besi palinggih di sana,” jelas Kapolsek Mustiada.
Usai diselamatkan warga dan temannya, lanjut Kapolsek Mustiada, korban yang masih bujang itu sempat dilarikan ke Puskesmas Pembantu Desa Bontihing. Nnamun pihak petugas medis menyatakan korban tak lagi bernyawa. Tak percaya dengan penilaian petugas itu, saksi Komang Surya dibantu warga lain, melarikan korban ke RSUD Buleleng. Hasil pemeriksaan tim medis RSUD Buleleng juga menyatakan hal yang sama, bahwa korban sudah meninggal dunia.
Jenazah korban lalu dipulangkan ke rumah duka untuk disemayamkan. Keluarga korba yang sangat syok mendapati kenyataan tersebut sampai saat ini masih berupaya mengikhlaskan kepergian korban. Keluarga korban menolak dilakukan otopsi korban.*k23
Korban tewas setelah kesetrum aliran listrik dari pagar besi yang sempat di pegangnya. Kejadian tersebut terjadi tepat di Pemandian Umum Celepud yang digunakan warga untuk mandi maupun mencari air kebutuhan sehari-hari. Kejadian tragis itu bermula saat korban,
Korban yang warga Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, datang bersama temannya, Komang Surya Merta, ke Pemandian Umum Celepud. Dua pemuda ini akan mandi sekaligus mencari air bersih untuk keperluan minum sehari-hari. Usai memenuhi galonnya dengan air, Komang Yadnya Sutama turun ke pancoran untuk mandi. Sedangkan, temannya, Komang Surya Merta, masih menunggu giliran. Karena saat itu pemandian umum sedang ramai.
Korban Komang Yadnya Sutama kemudian lebih dulu selesai mandi. Dia pun naik dari pemandian untuk mengelap tubuhnya dengan handuk, lanjut mengenakan pakaian. Nah, saat akan memakai celana panjang training, korban, dilihat saksi Komang Surya, sempoyongan hingga hampir jatuh. Namun korban yang mengganti pakaian dekat palinggih di pemandian umum itu berhasil memegang salah satu pagar besi palinggih. Saat memegang pagar besi itu satu kakinya masih menyentuh air, korban langsung terseok dan jatuh hingga terbujur kaku.
Saksi Komang Surya yang bermaksud membantu korban dilarang oleh pengunjung pemandian umum lain. Karena pertolongan itu akan membuat diri bahaya. Korban baru diangkat dan dilarikan ke Puskesmas setelah stop kontak aliran listrik menuju lampu penerangan pemandian umum itu, dimatikan.
Kapolsek Kubutambahan AKP I Made Mustiada, dikonfirmasi terpisah Selasa (2/6), membenarkan adanya kejadian tersebut. Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi didapat dugaan sementara korban meninggal dunia karena kesetrum listrik. Di lokasi, dia menemukan ada tiang dan lampu penerangan. Lampu itu menempel di pagar besi palinggih samping tempat korban mengenakan celana. ‘’Kabel lampu penerangan itu memang menggunakan kabel tidak standar, ada yang mengelupas. Sehingga listrik mengalir ke tiang besi termasuk pagar besi palinggih di sana,” jelas Kapolsek Mustiada.
Usai diselamatkan warga dan temannya, lanjut Kapolsek Mustiada, korban yang masih bujang itu sempat dilarikan ke Puskesmas Pembantu Desa Bontihing. Nnamun pihak petugas medis menyatakan korban tak lagi bernyawa. Tak percaya dengan penilaian petugas itu, saksi Komang Surya dibantu warga lain, melarikan korban ke RSUD Buleleng. Hasil pemeriksaan tim medis RSUD Buleleng juga menyatakan hal yang sama, bahwa korban sudah meninggal dunia.
Jenazah korban lalu dipulangkan ke rumah duka untuk disemayamkan. Keluarga korba yang sangat syok mendapati kenyataan tersebut sampai saat ini masih berupaya mengikhlaskan kepergian korban. Keluarga korban menolak dilakukan otopsi korban.*k23
Komentar