Hasil Rapid Test Non Reaktif, Akses ke Pasar Pemeregan Dibuka Kembali
DENPASAR, NusaBali
Akses ke Pasar Pemeregan di Jalan Gunung Kawi dan Jalan Gunung Raung, Rabu (3/6) kembali dibuka setelah sempat ditutup selama dua hari sejak Senin (1/6).
Akses jalan tersebut ditutup menyusul adanya salah seorang pedagang yang positif Covid-19. Selain penutupan akses masuk pasar, sebanyak 176 pedagang dan juru parkir (jukir) di kawasan pasar tersebut menjalani rapid test dengan dua tahapan. Pada tahap pertama sebanyak 76 pedagang dan jukir hasilnya dinyatakan non reaktif alias negatif Covid-19.
Kelian Banjar Adat Pemeregan, I Gusti Made Bayu Jayadi, yang akrab disapa Gung Anis, mengatakan, akses jalan dan pasar dibuka kembali menyusul hasil rapid test yang dilakukan kepada 76 pedagang dan jukir dengan radius 10 meter dari lokasi pedagang yang positif Covid-19. Hasil dari rapid test tersebut, semuanya dinyatakan non reaktif.
Gung Anis mengatakan, pihaknya juga membuka kembali pasar dan akses sesuai dengan kesepakatan Satgas Gotong Royong Covid-19 Kelurahan Pemecutan. "Ini kami buka sesuai rencana menyusul hasil rapid test dari 76 pedagang dan jukir yang sudah di-rapid test dan dinyatakan non reaktif. Dari hasil itu setelah koordinasi dengan Satgas dan pihak Dinkes diputuskan untuk membuka kembali akses pasar," jelasnya. Ditambahkan Gung Anis, selama masa buka pasar, pihaknya tetap melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari.
Sementara, pihak Dinkes Denpasar, kata dia, tetap melakukan rapid test kedua menyasar orang-orang yang sempat kontak langsung, termasuk pedagang dan jukir yang berada di luar radius. Sebanyak 100 orang dilakukan rapid yang hasilnya juga non reaktif. ''Rapid test kedua yang kami lakukan sore hari ini (Rabu kemarin, red) untuk memberikan keyakinan kepada warga bahwa wilayah Banjar Pemeregan aman," ujarnya.
Dengan adanya kejadian pedagang yang positif Covid-19, warga dan pedagang dikatakan mulai disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, di masing-masing toko juga akan dipasang wastafel atau tempat cuci tangan. "Biasanya malam hari kami juga lakukan penyemprotan rutin terutama di toko-toko setelah mereka jualan. Itu untuk antisipasi dan biar tidak lagi ada penyebaran Covid-19," tandasnya. *mis
1
Komentar