Golkar-NasDem Galang Koalisi Keroyok PDIP
Hadapi Pesta Gong Demokrasi Pilkada Serentak 6 Daerah di Bali
DENPASAR, NusaBali
Golkar dan NasDem galang koalisi besar dengan skenario keroyok PDIP dalam Pilkada serentak di 6 daerah di Bali, 9 Desember 2020 mendatang.
Golkar dan NasDem sudah menandatangani kesepakatan koalisi untuk Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020, di Hotel Inna Bali Heritage, Jalan Veteran Denpasar, Kamis (4/6) sore.
Acara penandatanganan koalisi Golkar-NasDem, Kamis kemarin, dihadiri Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Sekretaris DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana, Ketua Bidang OKK Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota akan menggelar Pilkada. Sementara dari kubu NasDem, hadir Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, Sekretaris DPW NasDem Bali Putu Novi Seri Jayanti, Bendahara DPW NasDem Bali I Gusti Bagus Eka Subagiartha, dan sejumlah Ketua DPD NasDem Kabupaten/Kota yang menggelar Pilkada.
Setelah tandatangan kesepakatan Golkar-NasDem kemarin, koalisi besar akan digalang dengan merangkul parpol-parpol non PDIP. Golkar-NasDem akan memperluas koalisi dengan pertemuan dengan DPD Demokrat Bali, Jumat (5/6) siang ini. Setelah bertemu Demokrat, rancangan koalisi diperluas dengan menjajaki Gerindra, Hanura, PSI, Perindo, dan parpol lainnya yang memiliki kursi parlemen di masing-masing daerah yang menggelar Pilkada.
Skenario keroyok PDIP ini sebagai target menciptakan keberimbangan demokrasi di Bali, yang saat ini dikuasai PDIP. Dari 9 kabupaten/kota di Bali, PDIP menguasai 7 kursi kepala daerah, plus Gubernur-Wakil Gubernur Bali.
Penguasa kursi eksekutif dari PDIP itu adalah pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-I Gusti Ngurah Jaya Negara (Denpasar), I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Badung), Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (Tabanan), I Putu Artha-Made Kembang Hartawan (Jembrana), I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Bangli), Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Gianyar), dan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutijdra (Buleleng).
Hanya dua daerah di Bali yang kursi eksekutifnya dikuasai non PDIP, yakni Karangasem (diduduki pasangan IGA Mas Sumatri-I Wayan Artha Dipa dari NasDem beserta mitra koalisinya) dan Klungkung (pasangan I Nyoman Sueirta-I Made Kasta dari Gerindra beserta mitra koalisinya).
Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan tidak ada satu hal yang abadi dalam dunia ini, kecuali perubahan. "Perubahan itu diawali oleh Partai Golkar dan Partai NasDem di Provinsi Bali. Saya harap koalisi diikuti oleh kader Golkar di kabupaten/kota, mereka harus tunduk dan mengikuti kesepakatan ini,” ujar," ujar Sugawa Korry saat menyampaikan pidato politiknya seusai penandatanganan kesepakatan koalisi Golkar-NasDem, Kamis kemarin.
Sugawa Korry menegaskan, pelaksanaan Pilkada 2020 nanti adalah sebuah peristiwa besar, karena pesta gong demokrasi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Dalam situasi ini, pasti ada kekhawatiran, ada ketakutan para pihak yang akan menghadapi sebuah peristiwa besar. Namun, ketakutan itu harus dihapuskan dengan sebuah keyakinan.
"Arjuna ketika akan menghadapi Perang Bharatayuda sempat ragu. Namun, ketika diyakinkan oleh Sri Krisna yang tak lain adalah Awatara Wisnu, akhirnya Arjuna bertempur. Arjuna dan saudaranya para Pandawa bertempur atas keyakinan karena untuk sebuah kebenaran. Karena semangat perjuangan untuk kebenaran itu, Pandawa akhirnya memenangkan pertempuran," ujar Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini.
Sugawa Korry menekankan koalisi besar yang digalang Golkar-NasDem di 6 daerah yang menggelar Pilkada, diyakini akan terwujud. Selain itu, mereka akan mewujudkan pemerintahan yang lebih baik melalui calon terbaik. "Kita hadapi Pilkada dengan bermartabat, santun, dan berbudaya untuk memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat," tegas politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sementara itu, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, menyebutkan koalisi Golkar-NasDem yang akan diperluas dengan partai-partai lain non PDIP, bukan sekali saja terjadi di Bali. Sebelumnya, juga sudah terjadi koalisi di Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Karangasem 2015. “Ini menjadi tonggak kita bersatu dalam tatanan baru di tengah pandemi Covid-19. Kita punya visi yang sama," ujar Oka Gunastawa.
Menurut O Gunastawa, Golkar dan NasDem siap untuk melahirkan pemimpin yang memang diinginkan rakyat, terpilih didasari ketulusan hati, pemimpin yang memberikan jaminan buat rakyat. “Dalam Pilkada 2020 nanti, kita tidak dalam konteks berhadapan, tetapi berkompetisi secara sehat dan bermartabat," tegas politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini. *nat
1
Komentar