Basarnas Kerahkan Kapal Arjuna
Cari Kapal Kargo Hilang Kontak di Perairan Utara Bali
MANGUPURA, NusaBali
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar mengerahkan satu unit kapal untuk melakukan pencarian kapal kargo Odyssey yang hilang kontak saat melintas di perairan Utara Bali.
Kapal Arjuna 229 yang lepas jangkar dari Pelabuhan Benoa pada Kamis (4/6) siang menyusuri lokasi sekitar kawasan terakhir kapal hilang kontak. Namun, proses pencarian belum membuahkan hasil. Rencananya, pihak SAR mengerahkan helikopter untuk melakukan pemantauan lewat udara.
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan dalam merespons adanya kapal kargo yang hilang kontak itu, pihaknya mengerahkan belasan personel serta satu kapal untuk menyusuri lokasi terakhir kali kapal itu hilang kontak. Dari informasi yang didapat, kapal kargo Odyssey itu hilang di perairan Utara Karangasem. Tim mengerahkan kapal Arjuna berangkat dari Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, pada Kamis siang dan langsung menuju perairan Utara Bali. Setibanya di lokasi yang diduga menjadi titik terakhir sebelum hilang kontak, tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal kargo dimaksud.
“Kami sudah lakukan penyisiran di sepanjang perairan Utara Karangasem. Sampai Kamis sore belum ditemukan keberadaan kapal dimaksud,” ungkap Darmada, Kamis (4/6) malam.
Dalam proses pencarian pada Kamis siang itu, tim pencari mengalami kendala gelombang tinggi yang mencapai 4 meter. Hal ini membuat pencarian tidak maksimal. Rencananya, tim melanjutkan pencarian pada Jumat (5/6) pagi. Selain itu, Darmada menuturkan akan mengerahkan helikopter untuk melakukan pemantauan melalui udara. “Untuk memaksimalkan pencarian, kami akan kerahkan heli untuk pantau dari udara. Tapi, lihat situasi di lapangan dulu serta memperhatikan cuaca juga,” beber Darmada.
Dari laporan yang diterima, kapal kargo Odyssey adalah kapal jenis general kargo yang memiliki panjang 94 meter yang membawa 21 orang kru. Kapal itu bertolak dari Semarang pada Rabu (20/5) lalu dengan tujuan Bima, Nusa Tenggara Barat dengan estimasi waktu tiba pada Selasa (2/6). Namun, pada Jumat (29/5) lalu, kapal hilang kontak. Untuk pencarian selanjutnya, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk kapal yang melintas sekitar perairan dimaksud.
Secara terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, membeberkan dari hasil analisa bahwa tiga hari ke depan terjadi gelombang tinggi di beberapa perairan. Untuk di laut Bali dan laut Sumbawa, tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Sementara, untuk wilayah perairan Selatan Bali-NTB, Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas bagian Selatan tinggi gelombang mencapai 4 meter. “Memang dari analisa kita terjadi gelombang tinggi. Untuk itu, kapal nelayan, kapal kargo, dan kapal penumpang untuk lebih hati-hati dan waspada saat beraktivitas,” ungkap Iman. *dar
1
Komentar