Desa Adat Batuan Gelontor Beras III
GIANYAR, NusaBali
Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, menggelontor bantuan beras tahap III untuk 1.076 krama pengarep (KK), Kamis (4/6).
Per KK mendapatkan 75 kg beras selama tiga bulan berturut-turut sejak April, Mei dan Juni. Total sekitar 80 ton beras dibagikan. Bendesa Adat Batuan I Made Djabur BA, didampingi Wakil Bendesa I Ketut Wastika menjelaskan, program ini menghabiskan dana sekitar Rp 950 juta. Di satu sisi, pendapatan desa adat dari donasi kunjungan turis diperkirakan hilang sekitar Rp 2 miliar karena wabah Covid-19. “Bantuan ini belum tentu jadi yang terakhir. Kami akan tetap melihat situasi,” jelasnya.
Jelas dia, jika krama masih belum bisa bekerja normal, Desa Adat rencananya akan kembali menggelontor beras. Dan jika kondisi berangsur membaik, Desa Adat akan menyuntikkan stimulus sebagai modal usaha. “Sudah ada usul saran yang tentu nanti kami parumkan lagi, melihat situasi,” ungkapnya. Baik bantuan berupa beras maupun stimulus nantinya, akan diberlakukan adil untuk seluruh krama. “Kami dari Desa Adat membagikan per KK secara adil. Kalau toh ada yang merasa masih mampu, bisa dihibahkan pada yang memerlukan,” jelasnya.
Sementara terkait kunjungan wisatawan, belum diketahui pasti kapan akan mulai dibuka. “Kami menunggu instruksi pemerintah, kapan diperbolehkan buka. Seandainya sudah boleh, kami siap dengan protokol kesehatan seperti menyediakan wastafel, pengawasan pengunjung wajib masker dan jaga jarak,” terang Bendesa Made Djabur.
Sebagai antisipasi serbuan penduduk pendatang, Wakil Bendesa Ketut Wastika yang juga Ketua Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 Desa Adat Batuan ini mengatakan sejak awal pandemic sudah bersikap tegas. “Kesepakatan antara Desa Dinas dan Adat, duktang yang keluar tidak bisa kembali lagi sebelum pandemic berakhir. Kalau sejak awal tetap tinggal bisa asal tidak melakukan perjalanan keluar daerah. Artinya sebelum pandemic berakhir, duktang tidak bisa masuk lagi,” tegasnya. *nvi
Komentar