Kapal Tenggelam di Teluk Lamong, 175 Penumpang Dievakuasi
Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera tenggelam di depan Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/11). Kapal dengan panjang 140 GT tujuan Surabaya-Ende (NTT) dan berakhir di Pelabuhan Maumere (NTB) mengangkut ratusan penumpang.
43 truk besar, 8 truk kecil, 7 mobil, dan 2 motor Ikut Tenggelam
SURABAYA, NusaBali
Total sebanyak 179 penumpang KM Wihan Sejahtera telah dievakuasi.
Sebelum mencapai angka tersebut, jumlah korban yang terdata terus mengalami fluktuasi. “Memang terus bertambah karena laporan terus masuk. Ini jumlah yang terdata baik di RS Gapura Surya maupun di RS PHC,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara. Jumlah penumpang sempat terpaku cukup lama pada 152 penumpang. Namun jumlah itu terus meningkat. Saat Syahbandar Utama Tanjung Perak Rudiana melakukan wawancara, dia menyebut jumlah riil yang terdata adalah 172 penumpang.
Namun jumlah itu bertambah menjadi tiga lagi menjadi 175 penumpang. Dan pada akhirnya ada tambahan empat penumpang lagi yang membuat jumlah penumpang menjadi 179. “Jumlah terakhir yang saya terima adalah 179 penumpang,” tandas Arnapi dilansir detikcom. Evakuasi terhadap penumpang KM Wihan sudah diakhiri pada siang hari. “Kami yakin tidak ada penumpang yang tertinggal atau terjebak di dalam kapal sehingga evakuasi kami hentikan,” ujar Kasat Rol Polair Polda Jatim AKBP Heru Purnomo.
Selain itu, kata Heru, pencarian atau evakuasi dihentikan karena tidak ada laporan orang atau anggota keluarga yang hilang. Untuk besok, Heru mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengadakan patroli. “Kami akan mengadakan patroli untuk pengamanan lokasi,” tandas Heru. Sementara pemilik maupun sopir truk dan kendaraan yang menjadi korban KM Wihan Sejahtera tujuan Surabaya-Ende (NTT) meminta pertanggungjawaban dari pengelola KM Wihan Sejahtera.
“Harapan dari kami ada pertanggungjawaban dari perusahaan pelayaran kapal ini," ujar Flori, 45, pemilik mobil baru Suzuki Mega Carry. Pria NTT yang tinggal di Sidoarjo ini menceritakan, dirinya membeli mobil pickup dari Sidoarjo untuk dikirim ke NTT. Mobil tersebut rencananya untuk operasional usaha ternak ayam potong di NTT. “Mobilnya baru masih nol kilometer. Kami belum tahu bagaimana pertanggungjawaban dari perusahaan pelayaran ini,” jelasnya sambil menambahkan, mobil yang dibelinya itu kredit.
Dari informasi yang dihimpun, kapal jenis Rool On-Rool (RoRo) tujuan Surabaya-Ende (NTT) memuat 43 unit truk besar, 8 unit truk kecil, 7 unit mobil, dan 2 motor. Ongkos angkut truk jenis fuso yang memuat barang dikenakan biaya Rp 15 juta (termasuk tiket untuk sopir dan kernet). Jika kendaraan truk fuso kosongan (tidak mengangkut) dikenakan biaya Rp 10 juta. Sedangkan kendaraan pribadi atau seperti jenis pickup dikenakan biaya Rp 5 juta, belum termasuk tiket sopir atau kernet. Sopir atau kernet dikenakan tiket masing-masing seharga Rp 500 ribu.
Kasi Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Gresik Nanang Afandi menjelaskan, informasi awal kapal tenggelam di depan dermaga Teluk Lamong pada pukul 09.30 WIB, dan kondisi kapal berpenumpang. “Jumlah korban yang terjun ke laut saat kapal tenggelam kita kurang mengetahui, sebab tim Syahbandar Gresik masih membantu melakukan evakuasi,” kata Nanang.
Sebanyak 23 korban kapal tenggelam yang dirawat di Rumah Sakit PHC Tanjung Perak Surabaya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah mendapatkan perawatan dan pemeriksaan medis. “Korban yang lukanya tidak parah sudah diizinkan pulang dan diberi resep oleh dokter untuk pemulihan,” ujar Manajer Pemasaran dan Pengembangan Usaha RS PHC Harry Setiawan dilansir Antara.
Hingga pukul 16.00 WIB, jumlah penumpang yang mendapat perawatan medis totalnya 26 orang, dengan tiga orang di antaranya harus menjalani rawat inap karena menderita luka parah. Ketiganya masing-masing Halimah, 61, asal Ende yang mengalami trauma berat, Theresia Nadilla, 11, asal NTT yang luka di tangan kanan akibat benturan, dan Fadli Adam, 30, mengalami luka patah kaki.
Komentar