Tiga Penumpang Dikembalikan, 46 Sopir Dirapid Test
Penumpang tanpa suket rapid test non reaktif melanggar Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali tentang rapid test bagi pelaku perjalanan.
AMLAPURA, NusaBali
Satgas Transportasi Publik Pintu Masuk Karangasem kembalikan 3 penumpang tanpa surat keterangan rapid test saat turun di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (4/5). Satgas juga menggelar rapid test menyasar 46 sopir yang mengangkut logistik tanpa surat keterangan rapid test non reaktif. Para sopir ini datang dari Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Koordinator Satgas Transportasi Publik Pintu Masuk Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, mengatakan ada tiga penumpang pejalan kaki yang dikembalikan ke Pelabuhan Lembar. Mereka itu Runi AR, 40, dari Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, NTB, Irawan, 16, dari Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB. Keduanya hendak kerja di Klungkung. Satu lagi atas nama Ade Wahyudi, 23, dari Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Mereka menumpang di KMP Rodhita. Penumpang ini berada di atas truk nopol W 8583 D.
Ida Bagus Putu Suastika mengatakan, penumpang tanpa surat keterangan rapid test non reaktif itu melanggar Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nomor 443.33/6343/P2P/Dikes perihal rapid test bagi pelaku perjalanan. “Bagi penumpang yang turun di Pelabuhan Padangbai atau penumpang yang hendak berangkat tanpa melengkapi suket rapid test, kami kembalikan,” jelasnya. Sebelumnya, pada Selasa (26/5) dua penumpang dikembalikan atas nama Apr, 37, dan Suh, 25. Keduanya dari Pasorongan Jukung Utara, RT/RW 003/000 Kelurahan Sempage, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Selama melakukan penjagaan, Satgas menemukan puluhan sopir pengangkut logistik yang turun di Pelabuhan Padangbai tanpa melengkapi suket rapid test non reaktif. Sehingga petugas langsung menggelar rapid test dibantu petugas kesehatan pelabuhan dipimpin Kepala Kesehatan Pelabuhan Padangbai, I Putu Suardiana. Salah seorang sopir, I Dewa Made Ekawana, dari Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, setelah menjalani rapid test hasilnya non reaktif. Putu Suardiana mengatakan, saat Kamis (4/6) sebanyak 202 sopir dirapid test. Tujuannya biar steril, baik yang turun di Pelabuhan Padangbai maupun yang hendak menyeberang terbebas dari virus corona.
Sedangkan rapid test kemarin menyasar 46 sopir yang baru datang dari Pelabuhan Lembar, semua hasilnya negatif. “Sopir yang datang dari Pelabuhan Lembar turun di Pelabuhan Padangbai tanpa suket wajib menjalani rapid test. Sopir yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar dari Pelabuhan Padangbai, cukup cek suhu, tidak dirapid test,” jelas Putu Suardiana. *k16
Koordinator Satgas Transportasi Publik Pintu Masuk Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, mengatakan ada tiga penumpang pejalan kaki yang dikembalikan ke Pelabuhan Lembar. Mereka itu Runi AR, 40, dari Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, NTB, Irawan, 16, dari Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB. Keduanya hendak kerja di Klungkung. Satu lagi atas nama Ade Wahyudi, 23, dari Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Mereka menumpang di KMP Rodhita. Penumpang ini berada di atas truk nopol W 8583 D.
Ida Bagus Putu Suastika mengatakan, penumpang tanpa surat keterangan rapid test non reaktif itu melanggar Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nomor 443.33/6343/P2P/Dikes perihal rapid test bagi pelaku perjalanan. “Bagi penumpang yang turun di Pelabuhan Padangbai atau penumpang yang hendak berangkat tanpa melengkapi suket rapid test, kami kembalikan,” jelasnya. Sebelumnya, pada Selasa (26/5) dua penumpang dikembalikan atas nama Apr, 37, dan Suh, 25. Keduanya dari Pasorongan Jukung Utara, RT/RW 003/000 Kelurahan Sempage, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Selama melakukan penjagaan, Satgas menemukan puluhan sopir pengangkut logistik yang turun di Pelabuhan Padangbai tanpa melengkapi suket rapid test non reaktif. Sehingga petugas langsung menggelar rapid test dibantu petugas kesehatan pelabuhan dipimpin Kepala Kesehatan Pelabuhan Padangbai, I Putu Suardiana. Salah seorang sopir, I Dewa Made Ekawana, dari Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, setelah menjalani rapid test hasilnya non reaktif. Putu Suardiana mengatakan, saat Kamis (4/6) sebanyak 202 sopir dirapid test. Tujuannya biar steril, baik yang turun di Pelabuhan Padangbai maupun yang hendak menyeberang terbebas dari virus corona.
Sedangkan rapid test kemarin menyasar 46 sopir yang baru datang dari Pelabuhan Lembar, semua hasilnya negatif. “Sopir yang datang dari Pelabuhan Lembar turun di Pelabuhan Padangbai tanpa suket wajib menjalani rapid test. Sopir yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar dari Pelabuhan Padangbai, cukup cek suhu, tidak dirapid test,” jelas Putu Suardiana. *k16
Komentar