Desa Bukti Dijadikan Pusat Pengembangan Pisang
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menggandeng pihak ketiga untuk mempercepat target menjadikan Desa Bukti sentra penghasil pisang di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, ditetapkan sebagai demplot pengembangan budidaya pisang. Tiga hektare lahan yang sudah dibuka, kini sudah siap dipanen. Kepala Dinas Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta, Jumat (5/6) menjelaskan target pengembangan kebun pisang di Desa Bukti seluas 60 hektare.
Sebanyak 7 kelompok tani di Desa Bukti sejak akhir tahun 2019 mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian untuk membuka kebun pisang. “Rancangan kami di Dinas Pertanian nanti bikin korporasi. Jadi kalau nanti orang cari pisang bisa di Bukti, kemarin demplotnya dibantu dari APBN tahun ini dan ada bantuan dari pihak ketiga untuk pengadaan bibit,” jelas dia.
Sumiarta pun mengatakan Desa Bukti dipilih karena sebelumnya ditemukan banyak lahan kosong yang tak dimanfaatkan. Selain juga potensi lahannya cocok dengan budidaya pisang selain juga ketersediaan air juga mencukupi. Di tahun 2018, di lahan pengembangan budidaya pisang ini juga sudah dilengkapi dengan embung yang berkapasitas untuk mengairi 3 hektare kebun pisang itu.
Selain di Desa Bukti, potensi produksi pisang di Buleleng menurut Sumiarta juga dikembangkan di Kecamatan Gerokgak seluas 40 hektare. Namun sejauh ini masih terkendala pemasaran yang belum optimal. “Kalau yang di Gerokgak itu kemarin semapat masuk ke beberapa swalayan di Denpasar, rumah sakit tetapi belum optimal, sehingga yang di Bukti ini kami harapkan dijual dalam bentuk olahan,” ungkap Sumiarta saat menghadiri panen pertama budidaya pisang di Bukti.
Ketua Kelompok Tani Kerti Winangun, I Made Suparta, mengatakan sebanyak tujuh kelompok tani di Desa Bukti sudah melakukan penanaman melalui dana desa sebanyak 5.000 pohon dan tahap kedua sebanyak 4.000 pohon pisang. Dari ribuan pohon pisang yang siap di panen saat ini terdiri dari beberapa varietas, seperti Cavendish, pisang kapok, pisang sari, pisang candi dan banyak lainnya. “Target kami dalam lima tahun dapat melakukan penanaman seluas 60 hektar. Ada tiga kategori pohon pisang yang kita tanam, untuk bahan olahan, bahan banten untuk upacara agama, dan buah meja untuk dikonsumsi,” jelas Suparta.
Sementara itu ke depannya kelompok tani pisang di Desa Bukti akan didukung oleh PT Indonesia Power Bali PLTGU Pemaron untuk mewujudkan target 60 hektare kebun pisang di Desa Bukti dengan bantuan bibit pisang melalui CSR-nya.*k23
Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, ditetapkan sebagai demplot pengembangan budidaya pisang. Tiga hektare lahan yang sudah dibuka, kini sudah siap dipanen. Kepala Dinas Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta, Jumat (5/6) menjelaskan target pengembangan kebun pisang di Desa Bukti seluas 60 hektare.
Sebanyak 7 kelompok tani di Desa Bukti sejak akhir tahun 2019 mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian untuk membuka kebun pisang. “Rancangan kami di Dinas Pertanian nanti bikin korporasi. Jadi kalau nanti orang cari pisang bisa di Bukti, kemarin demplotnya dibantu dari APBN tahun ini dan ada bantuan dari pihak ketiga untuk pengadaan bibit,” jelas dia.
Sumiarta pun mengatakan Desa Bukti dipilih karena sebelumnya ditemukan banyak lahan kosong yang tak dimanfaatkan. Selain juga potensi lahannya cocok dengan budidaya pisang selain juga ketersediaan air juga mencukupi. Di tahun 2018, di lahan pengembangan budidaya pisang ini juga sudah dilengkapi dengan embung yang berkapasitas untuk mengairi 3 hektare kebun pisang itu.
Selain di Desa Bukti, potensi produksi pisang di Buleleng menurut Sumiarta juga dikembangkan di Kecamatan Gerokgak seluas 40 hektare. Namun sejauh ini masih terkendala pemasaran yang belum optimal. “Kalau yang di Gerokgak itu kemarin semapat masuk ke beberapa swalayan di Denpasar, rumah sakit tetapi belum optimal, sehingga yang di Bukti ini kami harapkan dijual dalam bentuk olahan,” ungkap Sumiarta saat menghadiri panen pertama budidaya pisang di Bukti.
Ketua Kelompok Tani Kerti Winangun, I Made Suparta, mengatakan sebanyak tujuh kelompok tani di Desa Bukti sudah melakukan penanaman melalui dana desa sebanyak 5.000 pohon dan tahap kedua sebanyak 4.000 pohon pisang. Dari ribuan pohon pisang yang siap di panen saat ini terdiri dari beberapa varietas, seperti Cavendish, pisang kapok, pisang sari, pisang candi dan banyak lainnya. “Target kami dalam lima tahun dapat melakukan penanaman seluas 60 hektar. Ada tiga kategori pohon pisang yang kita tanam, untuk bahan olahan, bahan banten untuk upacara agama, dan buah meja untuk dikonsumsi,” jelas Suparta.
Sementara itu ke depannya kelompok tani pisang di Desa Bukti akan didukung oleh PT Indonesia Power Bali PLTGU Pemaron untuk mewujudkan target 60 hektare kebun pisang di Desa Bukti dengan bantuan bibit pisang melalui CSR-nya.*k23
1
Komentar