Kelompok ODGJ Minta Rumah Singgah
‘’Pernah saya kontrak setahun rumah untuk rumah singgah ODGJ ini. Tapi saya tak cukup uang untuk melanjutkan’’.
GIANYAR, NusaBali
Yayasan Tulus Dharma di Banjar Pande, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, khusus mengasuh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Yayasan yang didirikan tokoh muda desa setempat, I Made Wirnatha alias Kadek Doblosan,49, ini kini mengasuh sedikitnya 35 ODGJ. Yayasan ini sangat mendambakan rumah singgah agar kepengasuhan ODGJ lebih intens dan terpusat.
Hal itu disampakan Made Wirnatha saat menerima kunjungan pengurus DPC PDIP Gianyar bersama anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar di rumahnya, Banjar Pande, Desa Blahbatuh, Sabtu (6/6) sore. Jelas dia, selama ini karena tidak ada rumah singgah permanen, maka para ODGJ terpaksa diasuh tersebar di rumah-rumah penduduk. Di rumahnya yang masuk gang sempit itu tak banyak ada kamar tidur. Rumah itu hanya bisa mengasuh tetap dua-tiga ODGJ. Karena kamar lain harus dipakai hunian keluarga. ‘’Pernah saya kontrak setahun rumah untuk rumah singgah ODGJ ini. Tapi saya tak cukup uang untuk melanjutkan kontrak itu,’’ jelasnya.
Made Wirnatha mengaku pengasuhan ini bermula panggilan mata batinnya yang amat prihatin dengan kondisi para ODGJ di desanya. Banyak suka-duka dalam mengasuh ODGJ. Yayasan ini pun sering dibantu anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar asal Desa Buruan, Kecamaan Blayhayuh, Ni Made Ratnadi, dan pihak lain sebagai donatur. ‘’Karena kami mengasuh dengan hati tulus, maka astungakara, belum pernah ada ODGJ sampai ngamuk, apalagi mencelakai,’’ jelasnya. Made Ratnadi yang juga Ketua Komisi IV DPRD Gianyar mengaku terpanggil ikut terlibat pengasuhan ODGJ karena kondisi mereka yang rata-rata memprihatinkan. ‘’Mereka (ODGJ,Red) ini sungguh membuat saya iba. Saya harus ambil tindakan, karena ini benar-benar menguji rasa kemanusiaan kita,’’ jelasnya sembari menetaskan air mata. Dia sependapat agar Pemkab Gianyar menyiapkan rumah singgah ODGJ untuk memudahkan pengasuhan ODGJ ini.
Mendengar itu, Sekretaris DPC PDIP Gianyar yang juga Ketua Fraksi DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana terenyuh dengan kisah pengasuhan para ODGJ itu. Apalagi 35 ODGJ itu hanya dari Desa Blahbatuh. Politisi asal Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati ini amat yakin jumlah ODGJ di Gianyar jauh lebih banyak dari itu. Oleh karena itu, kedatangannya tentu tak bisa dianggap sekadar mencurahkan rasa kemanusiaan. ‘’Sesungguhnya jauh dari itu. Di sini saya baru tahu ada sejumlah persoalan tentang ujian kemanusiaan kita yang harus segera mendapatkan perhatian serius, oleh pemerintah dan masyarakat. Saya bangga dengan pengabdian Yayasan Tulus Dharma. Karmanya pasti dibalas setimpal oleh Tuhan,’’ ujarnya.
Sudarsana menambahkan, DPRD atas inisiasi Fraksi PDIP nanti, akan mengusulkan kepada Pemkab Gianyar untuk pembuatan rumah singgah tersebut. Dia juga akan mohon kepada pimpinan DPRD Gianyar untuk mengundang yayasan dan pihak terkait guna merancang usulan pembentukan model rumah singgah tersebut.
Kunjungan disertai pemberian ratusan paket sembako itu serangkaian perayaan Bulan Bung Karno, Juni 2020. Selain ke yayasan pengasuh ODGJ, juga berkunjung ke yayasan pengasuh disabilitas, panti jompo, dan tuna grahita yang tersebar di Gianyar. ‘’Orang-orang yang kami kunjungi ini kan tidak termasuk dalam daftar sasaran bantuan terdampak Covid-19 dari pemerintah,’’ tambah Sudarsana.*lsa
Hal itu disampakan Made Wirnatha saat menerima kunjungan pengurus DPC PDIP Gianyar bersama anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar di rumahnya, Banjar Pande, Desa Blahbatuh, Sabtu (6/6) sore. Jelas dia, selama ini karena tidak ada rumah singgah permanen, maka para ODGJ terpaksa diasuh tersebar di rumah-rumah penduduk. Di rumahnya yang masuk gang sempit itu tak banyak ada kamar tidur. Rumah itu hanya bisa mengasuh tetap dua-tiga ODGJ. Karena kamar lain harus dipakai hunian keluarga. ‘’Pernah saya kontrak setahun rumah untuk rumah singgah ODGJ ini. Tapi saya tak cukup uang untuk melanjutkan kontrak itu,’’ jelasnya.
Made Wirnatha mengaku pengasuhan ini bermula panggilan mata batinnya yang amat prihatin dengan kondisi para ODGJ di desanya. Banyak suka-duka dalam mengasuh ODGJ. Yayasan ini pun sering dibantu anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar asal Desa Buruan, Kecamaan Blayhayuh, Ni Made Ratnadi, dan pihak lain sebagai donatur. ‘’Karena kami mengasuh dengan hati tulus, maka astungakara, belum pernah ada ODGJ sampai ngamuk, apalagi mencelakai,’’ jelasnya. Made Ratnadi yang juga Ketua Komisi IV DPRD Gianyar mengaku terpanggil ikut terlibat pengasuhan ODGJ karena kondisi mereka yang rata-rata memprihatinkan. ‘’Mereka (ODGJ,Red) ini sungguh membuat saya iba. Saya harus ambil tindakan, karena ini benar-benar menguji rasa kemanusiaan kita,’’ jelasnya sembari menetaskan air mata. Dia sependapat agar Pemkab Gianyar menyiapkan rumah singgah ODGJ untuk memudahkan pengasuhan ODGJ ini.
Mendengar itu, Sekretaris DPC PDIP Gianyar yang juga Ketua Fraksi DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana terenyuh dengan kisah pengasuhan para ODGJ itu. Apalagi 35 ODGJ itu hanya dari Desa Blahbatuh. Politisi asal Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati ini amat yakin jumlah ODGJ di Gianyar jauh lebih banyak dari itu. Oleh karena itu, kedatangannya tentu tak bisa dianggap sekadar mencurahkan rasa kemanusiaan. ‘’Sesungguhnya jauh dari itu. Di sini saya baru tahu ada sejumlah persoalan tentang ujian kemanusiaan kita yang harus segera mendapatkan perhatian serius, oleh pemerintah dan masyarakat. Saya bangga dengan pengabdian Yayasan Tulus Dharma. Karmanya pasti dibalas setimpal oleh Tuhan,’’ ujarnya.
Sudarsana menambahkan, DPRD atas inisiasi Fraksi PDIP nanti, akan mengusulkan kepada Pemkab Gianyar untuk pembuatan rumah singgah tersebut. Dia juga akan mohon kepada pimpinan DPRD Gianyar untuk mengundang yayasan dan pihak terkait guna merancang usulan pembentukan model rumah singgah tersebut.
Kunjungan disertai pemberian ratusan paket sembako itu serangkaian perayaan Bulan Bung Karno, Juni 2020. Selain ke yayasan pengasuh ODGJ, juga berkunjung ke yayasan pengasuh disabilitas, panti jompo, dan tuna grahita yang tersebar di Gianyar. ‘’Orang-orang yang kami kunjungi ini kan tidak termasuk dalam daftar sasaran bantuan terdampak Covid-19 dari pemerintah,’’ tambah Sudarsana.*lsa
Komentar