Seleksi Calon Paskibraka Ditiadakan
PPI Provinsi Bali Usul Paskibraka 2020 Tetap Ada
Anggaran sekitar Rp 1 miliar lebih untuk seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali sudah direfocusing untuk kepentingan penanggulangan Covid-19.
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 membatalkan sejumlah agenda yang sudah dirancang. Termasuk salah satunya rencana seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang merupakan kesempatan sekali seumur hidup bagi siswa-siswa SMA dan SMK. Tahun ini, Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), meniadakan sejumlah kegiatan pemuda dan olahraga, termasuk di dalamnya seleksi Paskibraka.
“Sesuai surat yang diberikan oleh Disdikpora, beberapa kegiatan di bidang pemuda, salah satunya Paskibraka, ditiadakan untuk tahun 2020. Informasinya, karena semua anggaran untuk Paskibraka sudah direalokasi untuk penanggulangan Covid-19,” ujar Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali, I Dewa Agung Christos Sugandha Putra, Minggu (7/6).
Hal ini juga dijelaskan dalam Surat Edaran dari Kemenpora pada 16 Mei 2020 tentang Pelaksanaan Seleksi Paskibraka Nasional 2020 bahwa telah disepakati untuk Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI akan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan meminimalisir jumlah petugas dan peserta. Dengan demikian, tahun ini tidak dilaksanakan rekrutmen calon Paskibraka dari provinsi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Namun untuk tingkat kabupaten/kota saat ini masih menunggu hasil rapat koordinasi berikutnya. Padahal sebagian besar kabupaten/kota sudah ada yang melakukan seleksi sejak Februari 2020, dan sudah siap seleksi di tingkat provinsi. “Kalau tingkat provinsi memang sudah final tidak melaksanakan seleksi Paskibraka. Nah, untuk kabupaten/kota ini masih menunggu arahan lebih lanjut. Masih belum tahu nanti akan bagaimana,” terangnya.
Menurut Dewa Sugandha, pasti ada rasa sedih diantara anak-anak yang seharusnya mendapat kesempatan menjadi Paskibraka namun karena situasi Covid-19 akhirnya kehilangan kesempatan mengibarkan bendera pusaka. Apalagi kesempatan itu hanya datang sekali saja. Meski demikian, PPI tetap berupaya agar memberikan usulan agar setidaknya Paskibraka angkatan 2020 tetap ada. “Kami dari PPI berharap, kalau bisa, Paskibraka angkatan tahun 2020 harus tetap ada. Mungkin teknisnya bisa saja dipakai di lapangan hanya tiga orang, atau pasukan inti 8 orang, atau pasukan 17 orang, dan sebagainya, itu kebijakan tim di lapangan yang menyesuaikan protokol kesehatan Covid-19. Kami sebenarnya juga ingin ada rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi setelah penerapan new normal ini,” kata Dewa Sugandha.
Sementara itu, Kadisdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, anggaran sekitar Rp 1 miliar lebih untuk seleksi Paskibraka memang sudah direfocusing untuk kepentingan penanggulangan Covid-19. Terkait pelaksanaan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-75 masih akan dirapatkan soal skema dan protokol kegiatannya. Mengingat tahun ini tidak merekrut Paskibraka tingkat provinsi. “Skema yang pertama, bisa menggunakan TNI-Polri untuk melaksanakan pengibaran bendera. Skema kedua, mungkin PPI tahun sebelumnya kami panggil lagi. Tapi ini masih perlu pembicaraan lebih jauh lagi,” katanya.
Terkait usulan tetap ada Paskibraka angkatan 2020, menurut Kadis Boy, permasalahannya ada pada penganggaran yang saat ini sepenuhnya sudah dipakai untuk penanggulangan Covid-19. “Kami tampung dulu usulannya. Ide bagus sebenarnya. Tapi kembali lagi, ada konsekuensi pembiayaan, yang saat ini sudah difokuskan untuk menangani Covid-19. Karena seleksi tidak sebatas kumpul-kumpul, ada biaya juga yang jalan,” ujarnya.
Dia pun berharap anak-anak yang tidak dapat kesempatan mengikuti seleksi Paskibraka tahun ini agar tidak berkecil hati. Kadis Boy mengingatkan untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan di musim wabah seperti ini. “Untuk adik-adik yang tahun ini tidak ikut seleksi, jangan berkecil hati. Utamakan keselamatan dan kesehatan dulu. Di provinsi lain juga tidak ada seleksi. Untuk seleksi paskibraka berikutnya tentu kami akan pikirkan lebih lanjut,” tandas Kadis Boy. *ind
“Sesuai surat yang diberikan oleh Disdikpora, beberapa kegiatan di bidang pemuda, salah satunya Paskibraka, ditiadakan untuk tahun 2020. Informasinya, karena semua anggaran untuk Paskibraka sudah direalokasi untuk penanggulangan Covid-19,” ujar Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali, I Dewa Agung Christos Sugandha Putra, Minggu (7/6).
Hal ini juga dijelaskan dalam Surat Edaran dari Kemenpora pada 16 Mei 2020 tentang Pelaksanaan Seleksi Paskibraka Nasional 2020 bahwa telah disepakati untuk Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI akan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan meminimalisir jumlah petugas dan peserta. Dengan demikian, tahun ini tidak dilaksanakan rekrutmen calon Paskibraka dari provinsi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Namun untuk tingkat kabupaten/kota saat ini masih menunggu hasil rapat koordinasi berikutnya. Padahal sebagian besar kabupaten/kota sudah ada yang melakukan seleksi sejak Februari 2020, dan sudah siap seleksi di tingkat provinsi. “Kalau tingkat provinsi memang sudah final tidak melaksanakan seleksi Paskibraka. Nah, untuk kabupaten/kota ini masih menunggu arahan lebih lanjut. Masih belum tahu nanti akan bagaimana,” terangnya.
Menurut Dewa Sugandha, pasti ada rasa sedih diantara anak-anak yang seharusnya mendapat kesempatan menjadi Paskibraka namun karena situasi Covid-19 akhirnya kehilangan kesempatan mengibarkan bendera pusaka. Apalagi kesempatan itu hanya datang sekali saja. Meski demikian, PPI tetap berupaya agar memberikan usulan agar setidaknya Paskibraka angkatan 2020 tetap ada. “Kami dari PPI berharap, kalau bisa, Paskibraka angkatan tahun 2020 harus tetap ada. Mungkin teknisnya bisa saja dipakai di lapangan hanya tiga orang, atau pasukan inti 8 orang, atau pasukan 17 orang, dan sebagainya, itu kebijakan tim di lapangan yang menyesuaikan protokol kesehatan Covid-19. Kami sebenarnya juga ingin ada rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi setelah penerapan new normal ini,” kata Dewa Sugandha.
Sementara itu, Kadisdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, anggaran sekitar Rp 1 miliar lebih untuk seleksi Paskibraka memang sudah direfocusing untuk kepentingan penanggulangan Covid-19. Terkait pelaksanaan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-75 masih akan dirapatkan soal skema dan protokol kegiatannya. Mengingat tahun ini tidak merekrut Paskibraka tingkat provinsi. “Skema yang pertama, bisa menggunakan TNI-Polri untuk melaksanakan pengibaran bendera. Skema kedua, mungkin PPI tahun sebelumnya kami panggil lagi. Tapi ini masih perlu pembicaraan lebih jauh lagi,” katanya.
Terkait usulan tetap ada Paskibraka angkatan 2020, menurut Kadis Boy, permasalahannya ada pada penganggaran yang saat ini sepenuhnya sudah dipakai untuk penanggulangan Covid-19. “Kami tampung dulu usulannya. Ide bagus sebenarnya. Tapi kembali lagi, ada konsekuensi pembiayaan, yang saat ini sudah difokuskan untuk menangani Covid-19. Karena seleksi tidak sebatas kumpul-kumpul, ada biaya juga yang jalan,” ujarnya.
Dia pun berharap anak-anak yang tidak dapat kesempatan mengikuti seleksi Paskibraka tahun ini agar tidak berkecil hati. Kadis Boy mengingatkan untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan di musim wabah seperti ini. “Untuk adik-adik yang tahun ini tidak ikut seleksi, jangan berkecil hati. Utamakan keselamatan dan kesehatan dulu. Di provinsi lain juga tidak ada seleksi. Untuk seleksi paskibraka berikutnya tentu kami akan pikirkan lebih lanjut,” tandas Kadis Boy. *ind
1
Komentar