FPTI Bali Ancam Coret Atlet
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali siap mencoret atlet PON yang kini masuk program Pelatda KONI Bali.
Pencoretan itu dilakukan jika ada atlet yang keberatan menjalani program latihan secara rutin di tengah belum pastinya uang insentif latihan bagi atlet dan pelatih. "Kesepakatan waktu ini kan hanya difasilitasi hitungan tiga bulan yakni Maret, April dan Mei. Di luar bulan itu belum dijanjikan dapat uang transport latihan. Jika, atlet keberatan menjalani latihan dan hanya orientasi finansial semata, kami tegas akan coret mereka. Itu konsekuensi yang akan kami jalankan," ucap Waketum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya, Selasa (9/6).
Kata Suhardi, pihaknya sudah menyampaikan kondisi riil ke atletnya pasca hasil rapat dengan Pengprov cabor dan KONI Bali. Bahwa untuk saat ini sudah disepakati tidak ada uang insentif latihan. Artinya, atlet tetap latihan secara rutin namun tanpa ada uang insentif latihan. "Jika ada atlet keberatan latihan tanpa uang insentif latihan, kami akan ganti atlet yang keberatan itu. Kebetulan kami sudah siapkan atlet pelapis menuju PON Papua XX/2021. Jadi, untuk Panjat Tebing, kondisinya sangat aman," tegas Suhardi Eka Prasetya.
Bahkan pihaknya akan mengetahui betul siapa sebenarnya atlet yang orientasinya mengejar prestasi. Dengan tanpa adanya uang insentif latihan, mereka akan terlihat siapa saja yang masih rajin menjalani latihan secara rutin. Di sini pihak cabor akan dengan mudah mengukur kemauan mereka. "Jika atlet tetap latihan secara rutin, itu alangkah lebih bagusnya. Siapa tahu setelah kondisi berjalan dan KONI Bali mampu memperjuangkan anggaran lagi, bisa saja ditengah jalan kembali dapat uang insentif latihan. Jikapun tidak, kita terima saja. Dan, tugas atlet itu adalah latihan," tandas Suhardi Eka Prasetya.
Untuk itu pihak Pengprov cabor akan tetap berupaya meyakinkan atlet agar tetap menjalani latihan secara kontinyu. Untuk itu, dalam kondisi seperti ini jangan mudah menyerah. Apalagi di KONI Bali memang tidak ada anggaran untuk saat ini. Sehingga proses dan pelaksanaan latihan atlet Pelatda memang tanggungjawabnya ada di pihak cabor. Hanya saja, KONI Bali diminta jangan melepas begitu saja secara percuma. “Dalam kondisi seperti ini KONI Bali juga memiliki tanggungjawab dalam mengupayakan dan memperjuangkan hak atlet. Hanya saja untuk saya ini kita maklumi kondisinya,” tuntasnya.*dek
Komentar