Diskes Siap Rapid Test 1.800 Pedagang
Kasus positif bertambah tiga orang, terdiri dari dua kasus transmisi lokal dan satu imported case.
GIANYAR, NusaBali
Gusgus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Gianyar, akhirnya bersedia merapid test massal para pedagang di Pasar Relokasi, Kelurahan Samplangan, Gianyar, Kamis (11/6) dan Jumat (12/6), pukul 08.00 – 13.00 Wita. Tes akan menyasar 1.800 pedagang dari pelbagai blok pasar.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Diskes Gianyar drg AA Gde Saputra dalam Acara Rapat Dengar Pendapat Komisi IV dengan jajaran Diskes dan Dinas Sosial di Ruang Rapat Pimpinan, DPRD Gianyar, Rabu (10/6). Rapat membahas penanggulangan wabah Covid-19 dan terdampak pandemi sejak Maret 2020. Salah satu fokus bahasan, mencegah perluasan penularan wabah pasca pedagang godoh dan padagang kopi (bersaudara) asal Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan, positif Corona.
‘’Rapid test seorang pedagang perlu waktu lima menit. Agar tak terjadi kerumunan, kami akan berkoordinasi dengan Disperindag atau kepala pasar,’’ ujarnya.
Per hari, papar Saputra, petugas akan merapid test 900an pedagang. Tes ini diadakan setelah lebih dari tujuh hari ada kasus positif Covid-19. Mendengar itu, Ketua Komisi IV DPRD Gianyar Ni Made Ratnadi menanyakan kesiapan langkah-langkah lanjutan dari Diskes pasca rapid test, terutama jika terjadi banyak hasil tes reaktif.
Saputra menjawab, jika ada hasil reaktif, maka sesuai protap harus dikarantina mandiri, selanjutnya swab test. Jika hasil swab positif, maka pasien akan dirujuk ke RSUD Sanjiwani dan RS lain. Dia optimis, berapa pun hasil reaktif test rapid para pedagang itu, siap untuk diswab. Karea selama ini GTPP Covid-19 Provinsi Bali belum pernah menyatakan kewalahan untuk swab test. Pendapat ini berbeda dengan Kepala Diskes Gianyar dr IA Cahyani Widyawti dalam acara Dengar Pendapat GTPP Covid-19 Gianyar dengan unsur pimpinan DPRD Gianyar, Senin (8/6). Cahyani menyatakan dana test swab yang dianggarkan Pemprov Bali sangat terbatas.
Saputra menambahkan, setelah di Pasar Relokasi, Samplangan, test rapid massal juga akan dilaksanakan pada pedagang di pasar umum kecamatan. Untuk test rapid terhadap sejumlah warga Lingkuangan Selat, Samplangan dan Banjar Teges Kaja, Saputra mengatakan timnya bersifat menunggu laporan, lanjut metracing warga yang sempat kontak dengan pasien positif Corona.
Ratnadi mengaku akan memantau pelaksanaan rapid test itu terutama sistem kendali kerumunannya. ‘’Kami tak ingin ada kerumunan pedagang parah seperti di Surabaya,’’ jelas politisi perempuan asal Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini. Dia mengekspresikan kepuasan dengan keterangan Sekretaris Diskes AA Saputra. ‘’Ini (keterangan AA Saputra,Red), berbeda dengan keterangan sebelumnya dari Kepada Diskes Gianyar yang pesimis untuk bisa merapid test para pedagang di Pasar Relokasi,’’ jelasnya.
Sebelumnya, GTPP Covid-19 Gianyar belum berani menggelar rapid test massal untuk ribuan pedagang di Pasar Relokasi, Kelurahan Samplangan, Gianyar. Karena GTPP khawatir jika hasil rapid test tersebut kebanyakan reaktif. Usulan rapid test massal itu, menyusul pedagang godoh dan pedagang kopi (bersaudara) positif Covid-19.
Di tempat terpisah, Rabu (10/6), Ketua Harian GTPP-Covid 19 Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, dalam keterangan persnya, mengatakan GTPP Covid-19 Gianyar akan merapid test 450 pedagang di Pasar Relokasi Samplangan, Kamis (11/6) ini. Kata dia, jumlah ini baru 30 persen dari target. “Petugas juga tidak tahan lebih dari tiga jam memakai APD (alat pelindung diri) lengkap,” ujarnya. Berkaca dari kejadian di Bangli, Wisnu Wijaya memastikan alat rapid test yang disiapkan sesuai standar.
Perkembangan wabah di Gianyar, Rabu (10/6), terdapat satu pasien sembuh asal Desa/Kecamatan Tampaksiring. Namun kasus positif bertambah tiga orang, terdiri dari dua kasus transmisi lokal dan satu imported case. Dua transmisi lokal ini merupakan keluarga yang kontak dengan pedagang godoh dan pedagang kopi di Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan. Sedangkan satu imported case merupakan seorang PMI asal Gianyar yang baru tiba di Bali, belum sempat berinteraksi dengan keluarga. Dengan tambahan tiga kasus positif ini, maka total kumulatif kasus positif di Gianyar 45 kasus. Dari jumlah itu, 29 orang sembuh dan 15 orang dalam perawatan.
Informasi di Gianyar, dua kasus transmisi lokal dari pedagang godoh dan pedagang kopi itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Dia adalah Sang Ayu NK,24, denagn swab positif, 8 Juni 2020. Sang Ayu NK merupakan anak dari pasien posotif, Sang Ayu P. Satu lagi atas nama Ngakan NK,51, merupakan ipar dari Sang Ayu P. Dua pasien baru ini kontak erat dengan pasien sebelumnya, karena tinggal satu pekarangan. Keduanya tidak bergejala, namun positif swab, kini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Sanjiwani Gianyar. *lsa,nvi
Hal itu diungkapkan Sekretaris Diskes Gianyar drg AA Gde Saputra dalam Acara Rapat Dengar Pendapat Komisi IV dengan jajaran Diskes dan Dinas Sosial di Ruang Rapat Pimpinan, DPRD Gianyar, Rabu (10/6). Rapat membahas penanggulangan wabah Covid-19 dan terdampak pandemi sejak Maret 2020. Salah satu fokus bahasan, mencegah perluasan penularan wabah pasca pedagang godoh dan padagang kopi (bersaudara) asal Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan, positif Corona.
‘’Rapid test seorang pedagang perlu waktu lima menit. Agar tak terjadi kerumunan, kami akan berkoordinasi dengan Disperindag atau kepala pasar,’’ ujarnya.
Per hari, papar Saputra, petugas akan merapid test 900an pedagang. Tes ini diadakan setelah lebih dari tujuh hari ada kasus positif Covid-19. Mendengar itu, Ketua Komisi IV DPRD Gianyar Ni Made Ratnadi menanyakan kesiapan langkah-langkah lanjutan dari Diskes pasca rapid test, terutama jika terjadi banyak hasil tes reaktif.
Saputra menjawab, jika ada hasil reaktif, maka sesuai protap harus dikarantina mandiri, selanjutnya swab test. Jika hasil swab positif, maka pasien akan dirujuk ke RSUD Sanjiwani dan RS lain. Dia optimis, berapa pun hasil reaktif test rapid para pedagang itu, siap untuk diswab. Karea selama ini GTPP Covid-19 Provinsi Bali belum pernah menyatakan kewalahan untuk swab test. Pendapat ini berbeda dengan Kepala Diskes Gianyar dr IA Cahyani Widyawti dalam acara Dengar Pendapat GTPP Covid-19 Gianyar dengan unsur pimpinan DPRD Gianyar, Senin (8/6). Cahyani menyatakan dana test swab yang dianggarkan Pemprov Bali sangat terbatas.
Saputra menambahkan, setelah di Pasar Relokasi, Samplangan, test rapid massal juga akan dilaksanakan pada pedagang di pasar umum kecamatan. Untuk test rapid terhadap sejumlah warga Lingkuangan Selat, Samplangan dan Banjar Teges Kaja, Saputra mengatakan timnya bersifat menunggu laporan, lanjut metracing warga yang sempat kontak dengan pasien positif Corona.
Ratnadi mengaku akan memantau pelaksanaan rapid test itu terutama sistem kendali kerumunannya. ‘’Kami tak ingin ada kerumunan pedagang parah seperti di Surabaya,’’ jelas politisi perempuan asal Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini. Dia mengekspresikan kepuasan dengan keterangan Sekretaris Diskes AA Saputra. ‘’Ini (keterangan AA Saputra,Red), berbeda dengan keterangan sebelumnya dari Kepada Diskes Gianyar yang pesimis untuk bisa merapid test para pedagang di Pasar Relokasi,’’ jelasnya.
Sebelumnya, GTPP Covid-19 Gianyar belum berani menggelar rapid test massal untuk ribuan pedagang di Pasar Relokasi, Kelurahan Samplangan, Gianyar. Karena GTPP khawatir jika hasil rapid test tersebut kebanyakan reaktif. Usulan rapid test massal itu, menyusul pedagang godoh dan pedagang kopi (bersaudara) positif Covid-19.
Di tempat terpisah, Rabu (10/6), Ketua Harian GTPP-Covid 19 Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, dalam keterangan persnya, mengatakan GTPP Covid-19 Gianyar akan merapid test 450 pedagang di Pasar Relokasi Samplangan, Kamis (11/6) ini. Kata dia, jumlah ini baru 30 persen dari target. “Petugas juga tidak tahan lebih dari tiga jam memakai APD (alat pelindung diri) lengkap,” ujarnya. Berkaca dari kejadian di Bangli, Wisnu Wijaya memastikan alat rapid test yang disiapkan sesuai standar.
Perkembangan wabah di Gianyar, Rabu (10/6), terdapat satu pasien sembuh asal Desa/Kecamatan Tampaksiring. Namun kasus positif bertambah tiga orang, terdiri dari dua kasus transmisi lokal dan satu imported case. Dua transmisi lokal ini merupakan keluarga yang kontak dengan pedagang godoh dan pedagang kopi di Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan. Sedangkan satu imported case merupakan seorang PMI asal Gianyar yang baru tiba di Bali, belum sempat berinteraksi dengan keluarga. Dengan tambahan tiga kasus positif ini, maka total kumulatif kasus positif di Gianyar 45 kasus. Dari jumlah itu, 29 orang sembuh dan 15 orang dalam perawatan.
Informasi di Gianyar, dua kasus transmisi lokal dari pedagang godoh dan pedagang kopi itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Dia adalah Sang Ayu NK,24, denagn swab positif, 8 Juni 2020. Sang Ayu NK merupakan anak dari pasien posotif, Sang Ayu P. Satu lagi atas nama Ngakan NK,51, merupakan ipar dari Sang Ayu P. Dua pasien baru ini kontak erat dengan pasien sebelumnya, karena tinggal satu pekarangan. Keduanya tidak bergejala, namun positif swab, kini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Sanjiwani Gianyar. *lsa,nvi
1
Komentar