Datang Dinihari, 29 Duktang Pipil Pindang di 2 Kamar Kos
Baru Datang, 29 Duktang Dikembalikan
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 29 penduduk pendatang (duktang) asal Jawa Timur langsung dipulangkan ke daerah asalnya hanya beberapa jam setelah tiba di Banjar Mertha Gangga, Desa Tegal Kerta, Kecamatan Denpasar Barat, Jumat (12/6) dinihari.
Terungkap, 29 duktang yang lolos ke Bali dari Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana dengan bermodalkan surat rapid test awal yang hasilnya negatif ini pipil pindang tempati dua kamar kos..
Para duktang berjumlah 29 orang asal Surabaya (Jawa Timur) dan Madura (Jawa Timur) ini tiba di sebuah rumah kontrakan di Jalan Puputan Badung Gang Kedis Banjar Mertha Gangga, Desa Tegal Kerta, Jumat dinihari pukul 03.00 Wita, dengan naik dua mobil travel. Berselang 8 jam kemudian, 29 duktang yang semuanya laki-laki dewasa ini dijemput petugas Satpol PP Kota Denpasar dan diangkut ke Pelabuhan Gilimanuk menggunakan mobil patroli, guna dikembalikan ke kampung halamannya di Jawa Timur.
Kepala Desa (Perbekel) Tegal Kerta, Putu Trisnajaya, mengungkapkan 29 duktang ini mengaku datang ke Denpasar karena diajak temannya untuk bekerja di sebuah peruhasaan pengisian gas. Anehnya, mereka datang bersamaan pada dinihari dan pipil pindang (tinggal berjejal) hanya menempati dua kamar kos.
Menurut Putu Trisnajaya, pihaknya mengembalikan 29 duktang tersebut bukan karena menolak mereka bekerja di Denpasar. Namun, kedatangan 29 duktang di tengah pandemi Covid-19, dikhawatirkan membawa masalah. Apalagi, mereka datang dari daerah terpapar vurus Corona di Jawa Timur.
Putu Trisnajaya memaparkan, 29 duktang tersebut diketahui datang bersamaan naik mobil travel dan langsung menuju rumah kontrakan di Jalan Putuan Badung Gang Kedis di Banjar Mertha Gangga, Desa Tegal Kerta, dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Mereka pipil pindang (berdesakan) menempati 2 kamar kos.
“Nah, pagi harinya, warga sekitar rumah kontrakan tersebut kaget karena melihat ada banyak orang yang sama sekali tidak pernah mereka temui sebelumnya," ungkap Krisnajaya.
Melihat keramaian tersebut, warga langsung melapor ke kepala lingkungan (Kaling). Selanjutnya, Kaling melapor ke Kantor Desa Tegal Kerta, Jumat pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Begitu mendapat laporan tersebut, Perbekel Krisnajaya bersama Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Tegal Kerta langsung bergegas ke lokasi kos-kosan di Gang Gedis, Banjar Mertha Jaya. “Kami temukan ada 29 penduduk pendatang yang baru tiba beberapa jam sebelumnya (Jumat dinihari),” jelas Krisnajaya.
Menurut Krsinajaya, Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Tegal Kerta pun langsung melakukan pendataan. Dari hasil pendataan, terungkap 29 duktang tersebut datang dari Madura dan Surabaya. Mereka rencananya akan diajak bekerja di salah satu perusahaan pengisian gas di Kota Denpasar.
Disebutkan, pemilik rumah kontrakan sama sekali tidak mengetahui kedatangan 29 duktang yang tinggal berdesakan di dua kamar kos ini. Masalahnya, mereka datang dinihari dan tidak ada yang melaporkan rencana kedatangannya.
Krisnajaya menegaskan, 29 duktang ini akhirnya dipulangkan ke Jawa Timur, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Pemulangan 29 duktang ini karena berbagai alasan. Pertama, sejak awal pihaknya sudah sepakat untuk tidak menerima tamu ataupun bertamu, serta menerima penduduk pendatang buat sementara waktu, karena situasi pandemi Covid-19. Kedua, wilayah Desa Tegal Kerta masih melaksanakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
"Makanya, setelah didata, 29 duktany tersebut kami serahkan kepada Satpol PP Denpasar untuk dikembalikan ke Jawa Timur. Bukannya kami menolak atau melarang, tetapi karena di tengah pandemi seperti sekarang, kita waspada dan menghindari keresahan warga," jelas Krisnajaya.
Selain dua alasan tersebut, kata Krisnajaya, 29 duktang itu dikembalikan karena suket rapid test yang dibawanya baru tes pertama. Padahal, masih ada tes kedua yang harus dijalani. "Itu suket rapid kan baru sekali. Mereka harus menunggu 14 hari lagi untuk rapid test kedua. Kami khawatir, kalau selama 14 hari ke depan tiba-tiba mereka positif Covid-19,” tegas Krisnajaya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Denpasar, I Dewa Anom Sayoga, mengatakan setelah serah terima dari Perbekel dan Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Tegal Kerta, 29 duktang tersebut langsung diantar ke Pelabuhan Gilimanuk, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Mereka diantar menggunakan mobil patroli Satpol PP Denpasar.
Bahkan, para dukta itu diantar menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk sampai Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. “Sampai di Pelabuhan Ketapang, kami serahterimakan para duktang tersebut,” ungkap Anom Sayuga saat dikonfirmasi terpisah, tadi malam. *mis
Para duktang berjumlah 29 orang asal Surabaya (Jawa Timur) dan Madura (Jawa Timur) ini tiba di sebuah rumah kontrakan di Jalan Puputan Badung Gang Kedis Banjar Mertha Gangga, Desa Tegal Kerta, Jumat dinihari pukul 03.00 Wita, dengan naik dua mobil travel. Berselang 8 jam kemudian, 29 duktang yang semuanya laki-laki dewasa ini dijemput petugas Satpol PP Kota Denpasar dan diangkut ke Pelabuhan Gilimanuk menggunakan mobil patroli, guna dikembalikan ke kampung halamannya di Jawa Timur.
Kepala Desa (Perbekel) Tegal Kerta, Putu Trisnajaya, mengungkapkan 29 duktang ini mengaku datang ke Denpasar karena diajak temannya untuk bekerja di sebuah peruhasaan pengisian gas. Anehnya, mereka datang bersamaan pada dinihari dan pipil pindang (tinggal berjejal) hanya menempati dua kamar kos.
Menurut Putu Trisnajaya, pihaknya mengembalikan 29 duktang tersebut bukan karena menolak mereka bekerja di Denpasar. Namun, kedatangan 29 duktang di tengah pandemi Covid-19, dikhawatirkan membawa masalah. Apalagi, mereka datang dari daerah terpapar vurus Corona di Jawa Timur.
Putu Trisnajaya memaparkan, 29 duktang tersebut diketahui datang bersamaan naik mobil travel dan langsung menuju rumah kontrakan di Jalan Putuan Badung Gang Kedis di Banjar Mertha Gangga, Desa Tegal Kerta, dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Mereka pipil pindang (berdesakan) menempati 2 kamar kos.
“Nah, pagi harinya, warga sekitar rumah kontrakan tersebut kaget karena melihat ada banyak orang yang sama sekali tidak pernah mereka temui sebelumnya," ungkap Krisnajaya.
Melihat keramaian tersebut, warga langsung melapor ke kepala lingkungan (Kaling). Selanjutnya, Kaling melapor ke Kantor Desa Tegal Kerta, Jumat pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Begitu mendapat laporan tersebut, Perbekel Krisnajaya bersama Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Tegal Kerta langsung bergegas ke lokasi kos-kosan di Gang Gedis, Banjar Mertha Jaya. “Kami temukan ada 29 penduduk pendatang yang baru tiba beberapa jam sebelumnya (Jumat dinihari),” jelas Krisnajaya.
Menurut Krsinajaya, Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Tegal Kerta pun langsung melakukan pendataan. Dari hasil pendataan, terungkap 29 duktang tersebut datang dari Madura dan Surabaya. Mereka rencananya akan diajak bekerja di salah satu perusahaan pengisian gas di Kota Denpasar.
Disebutkan, pemilik rumah kontrakan sama sekali tidak mengetahui kedatangan 29 duktang yang tinggal berdesakan di dua kamar kos ini. Masalahnya, mereka datang dinihari dan tidak ada yang melaporkan rencana kedatangannya.
Krisnajaya menegaskan, 29 duktang ini akhirnya dipulangkan ke Jawa Timur, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Pemulangan 29 duktang ini karena berbagai alasan. Pertama, sejak awal pihaknya sudah sepakat untuk tidak menerima tamu ataupun bertamu, serta menerima penduduk pendatang buat sementara waktu, karena situasi pandemi Covid-19. Kedua, wilayah Desa Tegal Kerta masih melaksanakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
"Makanya, setelah didata, 29 duktany tersebut kami serahkan kepada Satpol PP Denpasar untuk dikembalikan ke Jawa Timur. Bukannya kami menolak atau melarang, tetapi karena di tengah pandemi seperti sekarang, kita waspada dan menghindari keresahan warga," jelas Krisnajaya.
Selain dua alasan tersebut, kata Krisnajaya, 29 duktang itu dikembalikan karena suket rapid test yang dibawanya baru tes pertama. Padahal, masih ada tes kedua yang harus dijalani. "Itu suket rapid kan baru sekali. Mereka harus menunggu 14 hari lagi untuk rapid test kedua. Kami khawatir, kalau selama 14 hari ke depan tiba-tiba mereka positif Covid-19,” tegas Krisnajaya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Denpasar, I Dewa Anom Sayoga, mengatakan setelah serah terima dari Perbekel dan Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Tegal Kerta, 29 duktang tersebut langsung diantar ke Pelabuhan Gilimanuk, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Mereka diantar menggunakan mobil patroli Satpol PP Denpasar.
Bahkan, para dukta itu diantar menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk sampai Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. “Sampai di Pelabuhan Ketapang, kami serahterimakan para duktang tersebut,” ungkap Anom Sayuga saat dikonfirmasi terpisah, tadi malam. *mis
1
Komentar