Hujan Lebat, Trotoar Monumen Puputan Ambrol
Trotoar di Monumen Puputan Klungkung ambrol rusak karena diterjang banjir air hujan, Kamis (15/9) dinihari.
SEMARAPURA, NusaBali
Banjir juga menghanyutkan tumpukan sampah hingga meluber ke badan jalan. Kondisi tersebut menyusul hujan lebar yang mengguyur sejak Rabu (14/9) malam. Untuk mengatasi persoalan tersebut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) Klungkungi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU), turun ke lokasi.
Pantauan di lapangan, trotoar yang ambrol tersebut tepat di sisi timur Monumen Puputan Klungkung, panjang sekitar 3 meter. Tumpukan sampah dan lumpur meluber di kawasan Catus Pata Kota Klungkung.
Bupati Suwirta langsung memantau ke areal seputaran Monumen Puputan Klungkung. Dirinya langsung memerintahkan Kepala Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta BPBD Klungkung untuk membembersihkan serta memperbai di area Monumen Puputan Klungkung. “Kita sudah meminta kepada Dinas PU, untuk sementara supaya menaruh rambu di atasnya tortoar yang rusak tersebut, agar tak membahayakan warga,” ujarnya.
Hujan lebat juga memicu air Sungai Candigara di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, meluap. Perbekel Desa Kusamba Ketut Winastra mengatakan luapan air tersebut menyebabkan banjir setinggi lutut orang dewasa dan merendam 12 rumah di sekitar sungai. Menurut warga setempat, setiap musim hujan, sungai disana selalu mendapat sampah kiriman dari hulu, sehingga menyebabkan pendakalan. “Apabila debit air hujan yang tinggi air akan akan meluap melawati batas senderan,” ujarnya.
Guna meminimalisir banjir susulan, Bupati Suwirta langsung memerintahkan Dinas PU membawa alat berat ke lokasi banjir untuk mengeruk sejumlah titik dasar sungai yang mengalami pendangkalan akibat sampah yang menumpuk. Bupati Suwirta juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke aliran sungai. Terlebih pada musim yang tidak menentu seperti sekarang ini. "Untuk kedepannya normalisasi sungai Candigara akan dilakukan pada tahun 2017," ujarnya. Kata dia, dengan proyek itu banjir tersebut akan berangsur-angsur surut.
Hujan lebat juga mengakibatkan senderan panjang 9 meter dan tinggi 2 meter, di rumah milik Komang Sukanta, di Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Klungkung, ambrol. Tak hanya itu palinggih Panunggun Karang milik Sukanta juga tergerus. Kerugian ditafsir Rp 20 juta. Terkait itu, BPDB Klungkung tengah melakukan pengecekan. * wa
Pantauan di lapangan, trotoar yang ambrol tersebut tepat di sisi timur Monumen Puputan Klungkung, panjang sekitar 3 meter. Tumpukan sampah dan lumpur meluber di kawasan Catus Pata Kota Klungkung.
Bupati Suwirta langsung memantau ke areal seputaran Monumen Puputan Klungkung. Dirinya langsung memerintahkan Kepala Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta BPBD Klungkung untuk membembersihkan serta memperbai di area Monumen Puputan Klungkung. “Kita sudah meminta kepada Dinas PU, untuk sementara supaya menaruh rambu di atasnya tortoar yang rusak tersebut, agar tak membahayakan warga,” ujarnya.
Hujan lebat juga memicu air Sungai Candigara di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, meluap. Perbekel Desa Kusamba Ketut Winastra mengatakan luapan air tersebut menyebabkan banjir setinggi lutut orang dewasa dan merendam 12 rumah di sekitar sungai. Menurut warga setempat, setiap musim hujan, sungai disana selalu mendapat sampah kiriman dari hulu, sehingga menyebabkan pendakalan. “Apabila debit air hujan yang tinggi air akan akan meluap melawati batas senderan,” ujarnya.
Guna meminimalisir banjir susulan, Bupati Suwirta langsung memerintahkan Dinas PU membawa alat berat ke lokasi banjir untuk mengeruk sejumlah titik dasar sungai yang mengalami pendangkalan akibat sampah yang menumpuk. Bupati Suwirta juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke aliran sungai. Terlebih pada musim yang tidak menentu seperti sekarang ini. "Untuk kedepannya normalisasi sungai Candigara akan dilakukan pada tahun 2017," ujarnya. Kata dia, dengan proyek itu banjir tersebut akan berangsur-angsur surut.
Hujan lebat juga mengakibatkan senderan panjang 9 meter dan tinggi 2 meter, di rumah milik Komang Sukanta, di Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Klungkung, ambrol. Tak hanya itu palinggih Panunggun Karang milik Sukanta juga tergerus. Kerugian ditafsir Rp 20 juta. Terkait itu, BPDB Klungkung tengah melakukan pengecekan. * wa
1
Komentar