Muncul TPS Liar di Puspem Badung
Lagi, lahan kosong kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung jadi lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
MANGUPURA, NusaBali
TPS liar yang tersembunyi itu terletak di belakangan gedung DPRD Badung. Ini terlihat ironi, sebab kompleks Puspem Badung selalu tampak bersih dari luar.
Dari pantauan, Kamis (15/9) kemarin keberadaan TPS liar tersebut diduga sudah ada sejak lama. Namun karena lokasinya tersembunyi sehingga tak digubris oleh petugas kebersihan yang jumlahnya seabrek. Tampak dari luar kompleks Puspem Badung memang megah, tapi dengan keberadaan TPS liar jelas dapat mencoreng pemerintah.
Ironisnya lagi, tumpukan sampah plastik dan botol air mineral itu berada tak jauh dari Pura Beji. Kondisi ini jelas tak sebanding dengan biaya perawatan kawasan Puspem Badung yang mencapai Rp 8 miliar untuk tahun 2016.
Sebelumnya pagar yang mengelilingi Puspem Badung pun penuh rumput liar. Tetapi setelah mendapat sorotan dari kalangan dewan, kini sudah tampak kinclong. Apakah nasib TPS liar akan sama?
Kepala Bagian Umum Setda Badung Nyoman Suardana, saat dikonfirmasi mengaku tak tahu keberadaan TPS liar dimaksud. Loh kok? Meski begitu pihaknya berjanji akan menindaklanjutinya. Dikatakannya, untuk kawasan Puspem Badung pihaknya mengakui masalah kersihan tanggungjawabnya. Hanya bila secara kasat mata di luar puspem, maka pihaknya menegaskan tidak lagi dibawah kewenangannya. “Kalau di dalam kawasan Puspem menjadi tanggung jawab kami. Tapi kami akan koordinasi dulu sama yang menangani itu,” kelitnya.
Lebih lanjut dikatakan, biasanya prosedur pembersihan kompleks Puspem Badung dilakukan dengan mengumpulkan sampah terlebih dahulu pada satu titik. Lanjut setelah itu diangkut menggunakan mobil pickup. Tenaga kebersihan puspem pun, imbuhnya, dikerjasamakan pada pihak tiga.
Suardana sekali lagi memastikan akan menindaklanjuti adanya TPS liar kawasan puspem. Terlebih, kata dia, berada di sekitaran Pura Beji. *asa
Dari pantauan, Kamis (15/9) kemarin keberadaan TPS liar tersebut diduga sudah ada sejak lama. Namun karena lokasinya tersembunyi sehingga tak digubris oleh petugas kebersihan yang jumlahnya seabrek. Tampak dari luar kompleks Puspem Badung memang megah, tapi dengan keberadaan TPS liar jelas dapat mencoreng pemerintah.
Ironisnya lagi, tumpukan sampah plastik dan botol air mineral itu berada tak jauh dari Pura Beji. Kondisi ini jelas tak sebanding dengan biaya perawatan kawasan Puspem Badung yang mencapai Rp 8 miliar untuk tahun 2016.
Sebelumnya pagar yang mengelilingi Puspem Badung pun penuh rumput liar. Tetapi setelah mendapat sorotan dari kalangan dewan, kini sudah tampak kinclong. Apakah nasib TPS liar akan sama?
Kepala Bagian Umum Setda Badung Nyoman Suardana, saat dikonfirmasi mengaku tak tahu keberadaan TPS liar dimaksud. Loh kok? Meski begitu pihaknya berjanji akan menindaklanjutinya. Dikatakannya, untuk kawasan Puspem Badung pihaknya mengakui masalah kersihan tanggungjawabnya. Hanya bila secara kasat mata di luar puspem, maka pihaknya menegaskan tidak lagi dibawah kewenangannya. “Kalau di dalam kawasan Puspem menjadi tanggung jawab kami. Tapi kami akan koordinasi dulu sama yang menangani itu,” kelitnya.
Lebih lanjut dikatakan, biasanya prosedur pembersihan kompleks Puspem Badung dilakukan dengan mengumpulkan sampah terlebih dahulu pada satu titik. Lanjut setelah itu diangkut menggunakan mobil pickup. Tenaga kebersihan puspem pun, imbuhnya, dikerjasamakan pada pihak tiga.
Suardana sekali lagi memastikan akan menindaklanjuti adanya TPS liar kawasan puspem. Terlebih, kata dia, berada di sekitaran Pura Beji. *asa
Komentar