Boat Meledak, 2 Tewas, 33 Luka
Wisatawan asing berjumlah 35 orang jadi korban speed boat meledak dalam pelayaran menuju Gili Trawangan
Selain korban tewas, terdata ada 2 bule yang luka berat hingga kedua kakinya terputus. Mereka masing-masing Martina, 41 (asal Jerman) dan Muehlbacher Manuel, 36 (asal Austria). Sementara 31 wisatawan asing korban speed boat meledak lainnya mengalami luka beragam, sebagian dari mereka patah tulang. Mereka juga rata-rata mengalami dehidrasi karena kepanasan di dalam speed boat yang meledak. Mereka sebagian dilarikan ke Puskesmas Manggis I, Klinik Penta Medica, dan sebagian lagi ke RSUD Klungkung.
Sementara, dari hasil pemeriksaan bangkai Speed Boat Gili Cat II di Dermaga Rakyat Padangbai, speed boat naas ini hanya mengalami kerusakan di bagian dinding kaca yang pecah-pecah, tempat duduk hancur, tapi tidak tampak dari luar. Sedangkan ketiga mesin tempel masing-masing kekuatan 300 PK masih utuh.
Usai proses evakuasi, seluruh kru Speed Boat Gili Cat II diinterogasi petugas kepolisian, guna mencari tahu sebab musabab ledakan. Salah satu kru kapal, Komang Apel, diinterogasi langsung oleh Kapolres AKBP Sugeng Sudarso. Dalam keterangannya, Komang Apel memaparkan BBM jenis Premium diisi ke tanki Speed Boat Gili Cat II sehari sebelumnya, Rabu (14/9). Tanki BBM tersebut berada di bawah jok belakang tempat duduk kapasitas 4 orang. “Ada 20 orang duduk dekat mesin belakang,” kata Komang Apel. Secara teknis, lanjut dia, tidak ada kendala apa pun sebelum berlayar dari Dermaga Rakyat Padangbai. “Tidak juga tercium bau bensin bocor,” katanya.
Sedangkan pengemudi Speed Boat Gili Cat II, Totok Wasito, dalam pemeriksaan awal mengatakan pihaknya belum bisa menyebut apa penyebab ledakan maut tersebut. “Sebab, tidak ada yang bocor, tidak juga ada bau bensin,” jelas Totok Wasito diamini tiga rekannya, Sugiarto, I Nyoman Supartika, dan I Kadek Krisnanta.
Kepada wartawan, Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya ledakan maut Speed Boat Gili Cat II kemarin. “Logikanya, jika terjadi ledakan disertai kebakaran. Kenyataannya tidak ada asap, tidak ada kebakaran. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” tandas AKBP Sugeng Sudarso.
Di sisi lain, Manajer Speed Boat Gili Cat II, Elisa, mengatakan wisatawan yang jadi korban ledakan boatnya tersebut tak ada menginap di Karangasem. “Para wisatawan itu datang dari beberapa agen, saya belum bisa sebutkan di mana mereka menginap sebelumnya. Maaf, saya masih sibuk,” elak Elisa saat dikonfirmasi NusaBali. * k16
Sementara, dari hasil pemeriksaan bangkai Speed Boat Gili Cat II di Dermaga Rakyat Padangbai, speed boat naas ini hanya mengalami kerusakan di bagian dinding kaca yang pecah-pecah, tempat duduk hancur, tapi tidak tampak dari luar. Sedangkan ketiga mesin tempel masing-masing kekuatan 300 PK masih utuh.
Usai proses evakuasi, seluruh kru Speed Boat Gili Cat II diinterogasi petugas kepolisian, guna mencari tahu sebab musabab ledakan. Salah satu kru kapal, Komang Apel, diinterogasi langsung oleh Kapolres AKBP Sugeng Sudarso. Dalam keterangannya, Komang Apel memaparkan BBM jenis Premium diisi ke tanki Speed Boat Gili Cat II sehari sebelumnya, Rabu (14/9). Tanki BBM tersebut berada di bawah jok belakang tempat duduk kapasitas 4 orang. “Ada 20 orang duduk dekat mesin belakang,” kata Komang Apel. Secara teknis, lanjut dia, tidak ada kendala apa pun sebelum berlayar dari Dermaga Rakyat Padangbai. “Tidak juga tercium bau bensin bocor,” katanya.
Sedangkan pengemudi Speed Boat Gili Cat II, Totok Wasito, dalam pemeriksaan awal mengatakan pihaknya belum bisa menyebut apa penyebab ledakan maut tersebut. “Sebab, tidak ada yang bocor, tidak juga ada bau bensin,” jelas Totok Wasito diamini tiga rekannya, Sugiarto, I Nyoman Supartika, dan I Kadek Krisnanta.
Kepada wartawan, Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya ledakan maut Speed Boat Gili Cat II kemarin. “Logikanya, jika terjadi ledakan disertai kebakaran. Kenyataannya tidak ada asap, tidak ada kebakaran. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” tandas AKBP Sugeng Sudarso.
Di sisi lain, Manajer Speed Boat Gili Cat II, Elisa, mengatakan wisatawan yang jadi korban ledakan boatnya tersebut tak ada menginap di Karangasem. “Para wisatawan itu datang dari beberapa agen, saya belum bisa sebutkan di mana mereka menginap sebelumnya. Maaf, saya masih sibuk,” elak Elisa saat dikonfirmasi NusaBali. * k16
Komentar