Pelatnas Menembak Fokus Atlet Junior
JAKARTA, NusaBali
Pelatih kepala PB Perbakin Ebrahim Inanlou mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan kesempatan bagi Pelatnas menembak untuk lebih fokus membina para atlet junior, yang disiapkan untuk SEA Games 2021 di Vietnam.
Pelatih asal Iran itu mengatakan, seharusnya fokus utama pelatnas mempersiapkan para atlet menghadapi kualifikasi Olimpiade Tokyo. Namun karena seluruh kejuaraan ditunda maupun dibatalkan, maka program latihan tidak hanya untuk Vidya Rafika yang dipastikan di Tokyo, tetapi juga atlet junior lainnya.
"Sekarang kami mulai 50 m riffle 3 position khusus Fika (Vidya Rafika) karena dia harus menembak air rifle dengan 3 position. Untungnya dengan waktu yang kami punya, kami jadi bisa mulai 3 position dengan atlet lainnya juga," kata Ebrahim, di Jakarta, Jumat (12/6).
"Dan kami saat ini sedang mempersiapkan atlet untuk SEA Games Vietnam. Ini waktu yang bagus untuk kami dan kami rasa kami bisa manfaatkan ini untuk SEA Games nanti," ujar Iananlou.
Terkait peluang Indonesia untuk menambah wakil atlet menembak ke Olimpiade, menurut Ebrahim, cukup sulit untuk bisa terpenuhi mengingat hanya ada 12 kuota tersisa yang akan diperebutkan petembak yang menduduki ranking dunia. Meskipun memang masih ada kesempatan hingga tahun depan, tapi peluang itu dinilainya kecil.
Para atlet junior, kata Ebrahim, sangat diperlukan dibina sejak dini demi melahirkan tim petembak junior yang kuat pada setiap kejuaraan sekaligus regenerasi atlet senior ketika mereka memutuskan untuk pensiun. *ant
"Sekarang kami mulai 50 m riffle 3 position khusus Fika (Vidya Rafika) karena dia harus menembak air rifle dengan 3 position. Untungnya dengan waktu yang kami punya, kami jadi bisa mulai 3 position dengan atlet lainnya juga," kata Ebrahim, di Jakarta, Jumat (12/6).
"Dan kami saat ini sedang mempersiapkan atlet untuk SEA Games Vietnam. Ini waktu yang bagus untuk kami dan kami rasa kami bisa manfaatkan ini untuk SEA Games nanti," ujar Iananlou.
Terkait peluang Indonesia untuk menambah wakil atlet menembak ke Olimpiade, menurut Ebrahim, cukup sulit untuk bisa terpenuhi mengingat hanya ada 12 kuota tersisa yang akan diperebutkan petembak yang menduduki ranking dunia. Meskipun memang masih ada kesempatan hingga tahun depan, tapi peluang itu dinilainya kecil.
Para atlet junior, kata Ebrahim, sangat diperlukan dibina sejak dini demi melahirkan tim petembak junior yang kuat pada setiap kejuaraan sekaligus regenerasi atlet senior ketika mereka memutuskan untuk pensiun. *ant
Komentar