Covid-19, Gelar Pelatihan Tari Online
Kiprah Sanggar Seni Tari Pradnya Swari, Negara
Teknisnya, para orangtua anak-anak dikirimi video materi latihan melalui group WhatsApp (WA) atau diposting melalui Facebook (FB).
NEGARA, NusaBali
Pendemi Covid-19 sejak Maret 2020, tak pasti kapan akan reda. Kondisi memaksa masyarakat, terutama untuk kreatif dan inovatif.
Sanggar Seni Tari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pradnya Swari, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, salah satu LKP yang tergolong inovatif di tengah masa pandemi Covid-19 ini.
Selain inovatif, LKP yang bergerak dalam program seni tari Bali ini, juga peduli terhadap dampak pandemi Covid-19. Dengan tetap mengadakan pelatihan seni secara online, namun tanpa memungut biaya alias gratis. Pemilik Sanggar Seni Tari LKP Pradnya Swari, Kadek Astini,34, didampingi suaminya, Made Martahadi,33, mengatakan, latihan secara tatap muka di sanggar, sudah ditiadakan sejak Maret 2020. Penghentian dilakukan menyusul surat imbauan dari Himpunan Penyelanggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Jembrana. Intinya, seluruh LKP se-Jembrana diminta menghentikan sementara kegiatan tatap muka dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Penghentian sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Kami belum tahu sampai kapan imbauan itu berlaku. Yang jelas kami tetap ikuti imbauan yang ada," ujar Astini, saat ditemui di sanggarnya, Jumat (12/6).
Meski demikian, Astini bersama suaminya tetap berusaha memberikan pelatihan secara online. Ada 240 peserta latihan di LKP Pradnya Swari. Mereka kebanyakan anak-anak usia PAUD pendidikan usia dini) hingga SD. Teknisnya, para orangtua anak-anak dikirimi video materi latihan melalui group WhatsApp (WA) atau diposting melalui Facebook (FB). Kemudian para orangtua akan kembali mengirim video latihan anak mereka di rumah, dan akan membimbing jika ada kekurangan secara online. "Setiap latihan, kami juga buat group WA khusus sesuai tingkat pembelajarannya. Semisal yang anak-anak latihan Tari Puspanjali, kami buatkan grup WA Tari Puspanjali. Nah, di sana juga langsung berdiskusi," ucapnya.
Menariknya, dalam memberi pelatihan secara online mulai Maret 2020 itu, Astini pun menggratiskan sumbangan pelatihan kepada anak-anak. Meskipun sejatinya, dalam memberi pelatihan secara online itu, diperlukan biaya. Terutama biaya untuk paket internet atau pun pembuatan video materi latihan.
Sedangkan untuk penari yang dijadikan model latihan, biasa diperankan oleh salah satu dari asisten pelatih cilik di sanggarnya. Kadang juga diperankan anaknya, Putu Ayu Cinta Pradnyandari,9. "Selama pelatihan secara online, tidak ada mungut biaya. Soalnya, kami dengan para orangtua murid yang tentunya juga sangat terdampak dengan pandemi Corona. Kami juga tetap ajak anak-anak latihan nari, sambil olahraga, memanfaatkan waktu, tetap belajar dari rumah," ucap Astini yang juga pelatih ekstrakulikuler seni tari di sejumlah TK dan SD dan kerap menjadi pelatih tari ibu-ibu PKK di sejumlah desa di Jembrana ini.
Dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Sanggar yang jatuh pada tanggal 19 Mei, Sanggar LKP Pradnya Swari juga rutin menggelar acara parade di Wantilan Pura Jagatnatha Jembrana atau di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana. Namun khusus pada bulan Mei tahun 2020 lalu, parade tari ditiadakan terkait pandemi Covid-19, dan diganti menggelar lomba tari secara online. "Karena tidak boleh ada keramaian, jadi kami ganti dengan acara lomba tari secara online untuk peringatan HUT Sanggar. Untuk lombanya, kita bagi menjadi 5 kategori. Ada lomba tari Puspanjali A untuk peserta umur 5-7 tahun, tari Puspanjali B untuk peserta umur di atas 8-10 tahun. Kemudian tari Condong A untuk anak-anak 10 tahun ke bawah, tari Condong B untuk 11-12 tahun, dan ada tari Baris untuk anak cowok," ujar Astini.
Dalam pelaksanaan lomba tari secara online itu, sambung Astini, masing-masing peserta mengirim video lewat WA. Selain penilaian langsung oleh Astini, video dari masing-masing peserta yang dikirim sebelum tanggal 20 Mei lalu itu, juga diupload secara berbarengan di akun YouTube 'TARI BALI PRADNYA SWARI TV' untuk melihat penilaian dari juri online. Di mana penilaian juri online itu, ditentukan berdasarkan jumlah penonton serta like selama 5 hari, dari tanggal 20-24 Mei pukul 18.00 Wita. "Penilaiannya, 50 persen dari juri online dan 50 persen dari saya bersama grup pelatih di sini. Hasil lomba itu, sudah kita umumkan tanggal 25 Mei lalu. Masing-masing pemenang, kita berikan hadiah piagam, piala dan bingkisan," ujarnya.*Ode
Sanggar Seni Tari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pradnya Swari, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, salah satu LKP yang tergolong inovatif di tengah masa pandemi Covid-19 ini.
Selain inovatif, LKP yang bergerak dalam program seni tari Bali ini, juga peduli terhadap dampak pandemi Covid-19. Dengan tetap mengadakan pelatihan seni secara online, namun tanpa memungut biaya alias gratis. Pemilik Sanggar Seni Tari LKP Pradnya Swari, Kadek Astini,34, didampingi suaminya, Made Martahadi,33, mengatakan, latihan secara tatap muka di sanggar, sudah ditiadakan sejak Maret 2020. Penghentian dilakukan menyusul surat imbauan dari Himpunan Penyelanggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Jembrana. Intinya, seluruh LKP se-Jembrana diminta menghentikan sementara kegiatan tatap muka dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Penghentian sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Kami belum tahu sampai kapan imbauan itu berlaku. Yang jelas kami tetap ikuti imbauan yang ada," ujar Astini, saat ditemui di sanggarnya, Jumat (12/6).
Meski demikian, Astini bersama suaminya tetap berusaha memberikan pelatihan secara online. Ada 240 peserta latihan di LKP Pradnya Swari. Mereka kebanyakan anak-anak usia PAUD pendidikan usia dini) hingga SD. Teknisnya, para orangtua anak-anak dikirimi video materi latihan melalui group WhatsApp (WA) atau diposting melalui Facebook (FB). Kemudian para orangtua akan kembali mengirim video latihan anak mereka di rumah, dan akan membimbing jika ada kekurangan secara online. "Setiap latihan, kami juga buat group WA khusus sesuai tingkat pembelajarannya. Semisal yang anak-anak latihan Tari Puspanjali, kami buatkan grup WA Tari Puspanjali. Nah, di sana juga langsung berdiskusi," ucapnya.
Menariknya, dalam memberi pelatihan secara online mulai Maret 2020 itu, Astini pun menggratiskan sumbangan pelatihan kepada anak-anak. Meskipun sejatinya, dalam memberi pelatihan secara online itu, diperlukan biaya. Terutama biaya untuk paket internet atau pun pembuatan video materi latihan.
Sedangkan untuk penari yang dijadikan model latihan, biasa diperankan oleh salah satu dari asisten pelatih cilik di sanggarnya. Kadang juga diperankan anaknya, Putu Ayu Cinta Pradnyandari,9. "Selama pelatihan secara online, tidak ada mungut biaya. Soalnya, kami dengan para orangtua murid yang tentunya juga sangat terdampak dengan pandemi Corona. Kami juga tetap ajak anak-anak latihan nari, sambil olahraga, memanfaatkan waktu, tetap belajar dari rumah," ucap Astini yang juga pelatih ekstrakulikuler seni tari di sejumlah TK dan SD dan kerap menjadi pelatih tari ibu-ibu PKK di sejumlah desa di Jembrana ini.
Dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Sanggar yang jatuh pada tanggal 19 Mei, Sanggar LKP Pradnya Swari juga rutin menggelar acara parade di Wantilan Pura Jagatnatha Jembrana atau di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana. Namun khusus pada bulan Mei tahun 2020 lalu, parade tari ditiadakan terkait pandemi Covid-19, dan diganti menggelar lomba tari secara online. "Karena tidak boleh ada keramaian, jadi kami ganti dengan acara lomba tari secara online untuk peringatan HUT Sanggar. Untuk lombanya, kita bagi menjadi 5 kategori. Ada lomba tari Puspanjali A untuk peserta umur 5-7 tahun, tari Puspanjali B untuk peserta umur di atas 8-10 tahun. Kemudian tari Condong A untuk anak-anak 10 tahun ke bawah, tari Condong B untuk 11-12 tahun, dan ada tari Baris untuk anak cowok," ujar Astini.
Dalam pelaksanaan lomba tari secara online itu, sambung Astini, masing-masing peserta mengirim video lewat WA. Selain penilaian langsung oleh Astini, video dari masing-masing peserta yang dikirim sebelum tanggal 20 Mei lalu itu, juga diupload secara berbarengan di akun YouTube 'TARI BALI PRADNYA SWARI TV' untuk melihat penilaian dari juri online. Di mana penilaian juri online itu, ditentukan berdasarkan jumlah penonton serta like selama 5 hari, dari tanggal 20-24 Mei pukul 18.00 Wita. "Penilaiannya, 50 persen dari juri online dan 50 persen dari saya bersama grup pelatih di sini. Hasil lomba itu, sudah kita umumkan tanggal 25 Mei lalu. Masing-masing pemenang, kita berikan hadiah piagam, piala dan bingkisan," ujarnya.*Ode
Komentar