Putu Suparmi Kabur dari Rumahnya Dalam Kondisi Hamil 3 Bulan
Ni Putu Suparmi diduga kabur bersama selingkuhannya dengan mengajak kedua anaknya yang masih kecil. Dari penelusuran polisi, sinyal ponselnya sempat terdeteksi berada di Banyuwangi
Wiana sendiri mengaku tidak begitu saja percaya dengan desas-desus di kampung soal perselingkuhan istrinya. Dia pun pilih menayakan secara baik-baik masalah ini ke istrinya. "Saat ditanya, istri saya menjawab isu selingkuh tersebut tidak benar. Lagipula, buat apa selingkuh dengan pria yang usianya sudah tua (Suk, Red)?” cerita Wiana, yang kini mencari nafkah sebagai tukang ukir.
Dari isu selingkuh itulah, hubungan antara Putu Suparmi dan ibu mertuanya semakin renggang. Bahkan, Suparmi yang sudah pindah tinggal di pondokan yang berjarak 300 meter dari rumahnya, bersama suami dan kedua anaknya, sempat didatangi ibu mertuanya, Nengah Reneng. "Saat itu terjadi perdebatan sengot antara ibu saya dan istri saya. Tapi, tidak tahu persis inti perdebatannya, karena saya sedang mengurus ayam," kenang Wiana.
Nah, tiga hari setelah cekcok dengan ibu mertuanya, 13 April 2016, Suparmi tiba-tiba minta izin kepada suaminya, Wiana, untuk pergi ke Denpasar. Dalihnya, Suparmi ingin menenangkan diri ke rumah kakak kandungnya, I Ketut Subrata, 45, di Jalan Nangka Denpasar. Wiana sebetulnya sempat mencegah. Namun, karena sang istri memaksa, dia pun mengizinkannya. Singkat cerita, Suparmi yang kala itui dalam kondisi hamil 3 bulan pun pergi mengajak kedua anaknya. Adalah Wiana sendiri yang mengantar kepergian sang istri dan kedua anaknya pagi itu sampai di depan warung Mini Wiros di Desa/Keca-matan Mengwi.
Karena Suparmi menyatakan tahu jalan menuju rumah kakanya di Denpasar, Wiana pun membiarkan istri dan kedua anaknya melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan umum mobil Izusu yang sering mangkal di Pasar Bringkit, Mengwi. Wiana saat itu pilih balik ke kampung, karena harus mengurus ternak ayamnya. Dia sempat berjanji kepada sang istri akan menyusul ke Denpasar sore harinya. “Saya bilang akan susul ke Denpasar setelah istri dan kedua anak saya berada di dalam mobil Izusu,” papar Wiana.
Usut punya usut, Suparmi dan kedua anaknya tidak pernah sampai ke riumah kakaknya di Denpasar. Mereka menghilang bak ditelan bumi. Hal itu baru ditekahui sore harinya, setelah Wiana menyusul ke rumah kakak iparnya tersebut di Denpasar.
Mengetahui hal itu, Wiana kemudian mencari sopir angkutan umum Izusu yang se-belumnya mengantar istri dan kedua anaknya ke Denpasar. Wiana terkejut bukan main mendengar keterangan si sopir, karena istri dan kedua anaknya ternyata minta turun di depan Pasar Bringkit. Wiana coba menghubungi orangtua sang istri di ramah asalnya di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem. “Ternyata, istri saya juga tidak ada di Desa Ulakan. Berulangkali ditelpon, poneslnya juga tidak aktif,” keluh Wiana.
Sehari pasca istri dan kedua anaknya menhilang, Wiana kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Marga, Tabanan, 14 April 2016. Selain melapor ke polisi, Wiana pun mulai melakukan pencarian istri dan kedua anaknya ini bersama keluarga. Bahkan, pihak adat juga ikut melakukan pencarian. Sedangkan dari hasil pelacakan petugas kepolisian, terungkap sinyal ponsel Suparmi berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Demikian pula sinyal ponsel PIL berinisial Suk, juga terdeteksi berada di Banyuwangi. Dari situ, Wiana yakin istrinya memang selingkuh dengan Suk.
“Kami pun sempat berangkat ke Banyuwangi, tepatnya di kawasan Karang Dura Simbar, empat hari setelah menghilang, untuk mencari istri dan kedua anak saya. Namun, upaya pencarian tidak membuahkan hasil,” katanya.
Suatu ketika, sekitar 2 bulan lalu, Suparmi sempat membalas SMS yang dikirimkan suaminya, Wiana. Kala itu, Suparmi mengaku berada di sebuah rumah yang nyaman dan melarang Wiana untuk mengkhawatirkan dirinya bersama kedua anaknya. "Lewat SMS, istri saya bilang kalau sekarang dia sudah di tempat nyaman, katanya jangan diganggu lagi,” tutur Wiana.
Wiana mengisahkan, dirinya masih sangat berharap sang istri dan kedua buah hatinya pulang ke Tabanan. Apalagi, istrinya sedng hamil anaknya yang ketiga. Karena itu, Wiana dan keluarganya juga menempuh upaya niskala, dengan melibatkan beberapa orang pkintar dari Bali maupun luar, agar bisa bantu menemukan istri dan kedua anaknya. "Menurut petunjuk orang pintar, saat ini istri dan kedua anak saya sudah berada di Bali, tinggal di daerah perbukitan," papar Wiana.
Menurut Wiana, bukan sekali ini istrinya kabur dari rumah. Sekitar 5 tahun silam, Putu Suparmi juga pernah kabur dari rumah setelah bertengkar dengan kakak iparnya di Desa Batan Nyuh. Kala itu, Wiana langsung mencari Suparmi ke rumah asalnya di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis. "Waktu itu, dia mau diajak pulang. Tapi sekarang, kok malah begini?" sesal Wiana.
Sementara itu, Kapolsek Marga, AKP I Gede Surya Kusuma, membenarkan adanya laporan perihal hilangnya Putu Suparmi bersama kedua anaknya, Putu Nadia Cahyani dan Kadek Prastya Narayana. Menurut Kapolsek Surya Kusuma, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pencarian.
“Upaya pencarian terkendala, karena nomor ponsel yang bersangkutan (Suparmi) sudah tidak aktif lagi. Kami sudah sempat melakukan pencaian hingga ke Banyuwangi. Kami masih terus malakukan penyelidikan," ujar Kapolsek Surya Kusuma saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin. * cr61
1
2
Komentar