Evakuasi Dharma Rucitra 3 Tunggu Pelampung
Pertamina Kerahkan Tug Boat untuk Bersihkan Tumpahan Minyak di Laut
AMLAPURA, NusaBali
Evakuasi Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Rucitra 3 yang kandas di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (12/6) malam pukul 21.50 Wita, belum bisa dilakukan.
Evakuasi baru akan dilakukan Senin (15/6) ini, menunggu datangnya pelampung yang didatangkan dari Sura-baya, Jawa Timur. Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengatakan evakuasi KMP Dharma Rucitra yang kandas ini semula direncanakan menggunakan tug boat, Ming-gu (14/6). Namun, evakuasi batal dilakukan dengan tug boat, karena badan kapal telah menyentuh dasar laut di Dermaga Pelabuhan Gilimanuk.
Karena itu, kata Putu Eka, evakuasi kapal kandas dengan nakhoda Wahyudi tersebut baru akan dilakukan Senin ini, itu pun jika pelampung yang didatangkan dari Surabaya sudah tiba di Pelabuhan Padangbai. "Jadi, evakuasi masih menunggu datangnya pelampung dari Surabaya," jelas Putu Eka saat dikonfirmasi NusaBali di Pelabuhan Padangbai, Minggu kemarin.
Putu Eka menyebutkan, sebelum pelampung datang, tim teknisi terlebih dahulu melakukan pengecekan, Minggu malam. Tujuannya, agar sejak awal diketahui kondisi di lapangan, apakah KMP Dharma Rucitra 3 dievakuasi sekaligus atau evakuasi dilakukan secara bertahap, dengan terlebih dahulu mengevakuasi kendaraan yang diangkutnya.
KMP Dharma Rucitra 3 sendiri kandas di Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai, Jumat malam pukul 21.50 Wita, setelah lambung kiri kapal mengalami kebocoran. Kapal naas ini awalnya berlayar dari Pelabuhan Lembar, NTB, Jumat sore sekitar pukul 17.30 Wita.
Selama perjalanan di Selat Lombok dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Padangbai, KMP Dharma Rucitra 3 dalam posisi miring karena bagian dek kapal kemasukan air. Para ABK (anak buah kapal) sempat menghidupkan 5 mesin pompa untuk menguras air, tetapi tidak mempan, justru mesin kapal keburu mati.
Walhasil, menjelang berlabuh di Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai, air laut di dek kapal semakin deras masuk hingga setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya, sejumlah kendaran yang diangkut KMP Dharma Rucitra 3 masih terjebak di dek kapal. Kendaraan yang masih terjebak dan terendam air laur di dek kapal, masing-masing 10 unit truk besar, 3 truk sedang,8 truk tronton, 3 kendaraan kecil, dan 5 sepeda motor. Semua kendaraan diperkirakan mengalami keruskan, karena terendam air laut.
Sedangkan penumpang dan ABK sudah dievakuasi ke darat, Sabtu (13/6). Adfa 43 penumpang yang diangkut KMP Dharma Rucitra, terdiri dari 40 penumpang dalam kendaraan dan 3 penumpang pejalan kaki. Selain itu, kapal milik PT Dharma Lautan Utama dengan panjang 71 meter, lebar 14 meter, bobot 855 gross tonnage yang dirakit tahun 1989 ini juga mengangkut 7 penumpang mitra dagang dan 19 orang ABK.
Sementara itu, kandasnya KMP Dharma Rucitra 3 mengakibatkan tumpahan minyak ke laut. Guna mencegah meluasnya minyak mencemari laut, Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin berkoordinasi dengan Pertamina Transit Manggis, agar membantu mengisolasi tumpahan minyak tersebut. Pihak Pertamina pun sudah mendatangkan tug boat, yang kemudian menyemprot tumpahan minyak agar tenggelam ke dasar laut. Hanya saja, limbah minyak masih banyak yang tersisa keburu terbawa arus laut, hingga terdampar di pantai utara Pelabuhan Padangbai.
Menurut Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji, Pertamina kerahkan Tug Boat TB Transko Maleo dengan 10 kru untuk membantu bersihkan tumpahan minyak ini. Selain Tug Boat, Pertamina juga menerjunkan 3 kru surveillance di darat dan satu unit Length Oil Boom sepanjang 25 meter.
Dampak lain dari kandasnya KMP Dharma Rucitra 3, buat sementara Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai tidak bisa dioperasikan. Yang beroperasi saat ini hanya Dermaga I Pelabuhan Padangbai. Akibatnya, terjadi antrean seratusan truk. Pantauan NusaBali, Minggu kemarin, atntrean truk terjadi mulai dari parkir Pelabuhan Padang-bai, di Rest Area Banjar Yeh Malet (Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis), hingga Jalan Bypass Prof Dr Ida Bagus Mantra kawasan Desa Kusamba (Kecamatan Dawan, Klungkung).
Antrean truk ini sudah terjadi sejak Sabtu lalu. Seorang sopir truk, Tohari, asal Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku sudah terjebak antrean sejak Sabtu sore pukul 15.00 Wita di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra. Selanjutnya, dia bergeser antre hingga di parkir Pelabuhan Padangbai. "Saya sudah antre dua hari, tapi belum dapat giliran masuk kapal," tutur Tohari, sopir truk besar DR 8337 KQ yang memuat palen-pelan dengan tujuan ke Mataram, NTB. *k16,k17
1
Komentar